Analisis pengelolaan sumber daya hutan untuk pembangunan wilayah di Pulau Seram Kabupaten Maluku Tengah

TJOA, Marthina, Prof.Dr.Ir. Hasanu Simon

2005 | Tesis | S2 Ilmu Kehutanan

Masyarakat Pulau Seram Wilayah Kabupaten Maluku Tengah memiliki berbagai bentuk pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya hutan untuk meningkatkan kesejahteraannya yang merupakan bagian dari tujuan pembangunan wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan masalah-masalah pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya hutan oleh masyarakat dan selanjutnya disusun model pemecahan masalah berdasarkan perumusan masalah dan tujuan pengelolaan hutan untuk pembangunan wilayah di Pulau Seram Kabupaten Maluku Tengah. Penelitian dilaksanakan pada 3 desa yang terletak di sebelah Utara (Desa Horale), Barat (Desa Elpaputih) dan Selatan (Desa Amahai). Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Lokasi penelitian ditentukan dengan metode purposive sampling sedangkan pengambilan responden dilakukan dengan metode random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk pengelolaan sumber daya hutan di Pulau Seram Kabupaten Maluku Tengah beragam meliputi pengelolaan lahan hutan (penanaman tanaman pangan dan tanaman perkebunan) dan pemanfaatan hasil-hasil hutan (kayu dan non kayu). Bentuk aktifitas pengelolaan sumber daya hutan lebih banyak bersifat lokal yang berkembang dalam masyarakat. Permasalahan yang timbul dibedakan atas permasalahan pada sub-sistem kehutanan sebagai potensi yang tersedia, sub-sistem pertanian dalam kaitannya dengan pemanfaatan lahan dan sub-sistem masyarakat sebagai pelaku dan penerima bentuk pengelolaan sumber daya hutan. Permasalahan pada ketiga sub-sistem yang merupakan bagian dari sistem pembangunan wilayah secara keseluruhan dapat dirumuskan bahwa telah terjadi degradasi hutan yang berakibat pada penurunan produktifitas sumber daya hutan (lahan, hasil hutan kayu dan non kayu) dan tidak adanya pemberdayaan masyarakat terhadap bentuk pengelolaan sumber daya hutan sehingga berdampak pada taraf hidup masyarakat yang rendah (sebanyak 60,85% berada di bawah garis kemiskinan). Berdasarkan permasalahan tersebut maka dirumuskan tujuan pengelolaan hutan yaitu meningkatkan produktifitas sumber daya hutan dan peningkatan taraf hidup masyarakat. Strategi yang dapat menjawab tujuan tersebut adalah strategi Social Forestry dengan teknik Management Regime (MR). Teknik MR yang diterapkan di lapangan yaitu dengan membuat rekayasa areal penanaman berdasarkan kondisi sosial masyarakat dan zona topografi yang terdapat pada lokasi penelitian, maka terdapat 3 pola MR (MRZ-I, MRZ-II, MRZ-IV). Ketiga model MR tersebut mempunyai target dan tujuan yang berbeda. Selanjutnya dibuat rekayasa pembuatan tanaman dengan sistem agroforestry yang disesuaikan dengan target dan tujuan dari ketiga model MR yang harus dicapai.

The community of Seram Island, Regency of Central Maluku has many forms of management and the use of forest resources to increase its prosperity to be part of the purpose of region development. This research was aimed to observe the forms and management problems ant the use of forest resources by the community and arranged then the problem-solving model based on the problem formulation and the purpose of forest management to region development in Seram Island, Regency of Central Maluku. The research was performed at 3 villages located in the north side (Horale Village), West (Elpaputih Village) and South (Amahai Village). This research used descriptive method by quantitative and qualitative approaches. The research location was defined by purposive sampling method while the respondent sampling was conducted by random sampling method. The result suggested that forms of forest resources in Seram Island, Regency of Central Maluku were various include the forestland management (cultivation of food plant and plantation plant) and the use of forest yields (wood and non-wood). The activity forms of forest resources management were much more local in characteristic developed to the community. The problem raised was differed on the problem at the forest sub system as the available potency, an agriculture sub-system in its relation with the land use and the community sub-system as the actor and the receiver about form of the forest resources management. The problem at the three sub system that to be part of region development entirely can be formulated that there was forest degradation caused the decrease of forest resources productivity (land, wood and non wood forest yield) and there was no community empowerment to the form of forest resources management that has impact to the lower community life level (about 60.85% under poverty lines). Based on the problem, then formulated the purpose of forest management was the increase of the forest resources productivity and increasing the community live level. The strategy that may responds the purpose is the Social Forestry strategy with Management Regime (MR) technique. This MR was applied on the field namely by making a cultivation area engineer based on the social condition of community and topography zone available in the research location, hence there was3 MR patterns (MRZ-I, MRZ-II, MRZ-IV). These three MR models have difference purpose and target. It was made, furthermore, plantmade engineering with agro forestry system that appropriate with the target and purpose of the three MR model must achieved.

Kata Kunci : Sumberdaya Hutan,Pengelolaan,Pembangunan Wilayah, Forest Resources. Community, Social Forestry, Management Regime, Agroforestry