Laporkan Masalah

Analisis kebutuhan kayu bakar sebagai sumber energi pada industri Genteng, problematika dan implikasi kebijakannya :: Sebuah studi kasus di Desa Karangasem, Wirosari, Grobogan

SETYAWATI, Latifa Anis, Prof.Dr.Ir. Hasanu Simon

2005 | Tesis | S2 Ilmu Kehutanan

Kayu bakar merupakan satu satunya sumber energi yang diandalkan pada pembakaran genteng di Desa Karangasem. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kayu bakar dan sumber – sumber pemenuhan kayu bakar, mengetahui konsumsi kayu bakar dan kebutuhan total energi kayu bakar, mengetahui potensi produksi sumber kayu bakar dikawasan industri genteng serta untuk mengetahui problem dan alternatif kebijakan untuk penyediaan kayu bakar pada industri genteng di Desa Karangasem. Pemilihan contoh ditentukan dengan metode proportional stratified random sampling. Jumlah sampel total adalah 50 pengrajin genteng dan dibuat stratifikasi, yaitu strata I (mandiri) dan strata II (tidak mandiri atau bapak angkat). Pengumpulan data dilakukan dengan cara komunikasi langsung dan tidak langsung, serta dokumenter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kayu bakar yang digunakan adalah jati, sonokeling, mahoni dan lamtoro yang diperoleh dari KPH Purwodadi, KPH Randublatung dan Doplang. Total konsumsi kayu bakar industri genteng adalah 7.133,63 m3/bln atau 78.844,41 m3/th. Sedangkan total konsumsi energi kayu bakar adalah 2,5653 x 1011 kkal/th. Taksiran total potensi produksi 303,3482 m3/th untuk Desa Karangasem, 942,7486 m3/th untuk Kecamatan Wirosari, dan 41.793,6074 m3/th untuk Kabupaten Grobogan. Hasil rekayasa management memperlihatkan bahwa penanaman kayu bakar dengan MR III secara teoritis dapat menghasilkan kayu bakar sebesar 362 m3/ha, sedangkan penanaman kayu bakar pada lahan TKTBJ secara teoritis dapat menghasilkan kayu sebesar 206,8 m3/ha

Firewood is one of realible energy sources in rood tile burning in Karangasem village. This Research aimed to identify type and source of the firewood, consumption and total need of firewood energy, production and alternative policy for the availability of firewood in roof tile industry at Karangasem village. Sample was taken using proportional stratified random sampling. Total sample are 50 roof-tile makes and grouped into level 1 (independent), and level 2 (unindependent). Data was done by direct communication, indirect communication and documentary study. Result of the study indicate that types of firewood used are jati, sonokeling, mahagony, and lamtoro obtained from KPH Purwodadi, KPH Randublatung and Dopalng. Total firewood consumption foor tile industri is 7,133.63 m3 / month or 78,844.41 m3 / year. Total firewood consumption is 2,5653 x 10 11 kcal/year. Estimation of total production for Karangsem village, Wirosari subdistrict, and Grobogan district are 303.3482 m3 / year, 942,7486 m3 / year, and 41,793.6074 m3 / year, respectively. Result or management engineered indicate that planting firewood by MR III can produce theoretienly firewood of 362 m3 / ha, while plating firewood in TKTBJ area can produced firewood of 206,8 m3 / ha.

Kata Kunci : Pembangunan Hutan,Kayu Bakar,Rekayasa Manajemen


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.