Analisis biaya pasien operasi Apendektomi Laparoskopik dan Konvensional di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta :: Studi kasus
IQBAL, Muhammad, drg. Julita Hendrartini, M.Kes
2005 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatar Belakang : Kemajuan alat teknologi menyebabkan berkembangnya metode operasi. Apendisitis termasuk kasus yang membutuhkan pembedahan. Ada metode baru dalam pembedahan apendisitis selain metode yang konvensional (open appendectomy) yaitu dengan menggunakan laparoskop yang disebut apendektomi laparoskopik. Belum pernah dianalisis dari segi biaya antara kedua metode apendektomi tersebut, yang hasilnya nanti dapat digunakan untuk pertimbangan dalam menentukan tarifnya operasi apendektomi. Metode : Penelitian ini adalah penelitian deskriptif di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Variabel penelitian adalah (1) Jenis apendektomi (2) LOS, biaya obat antibiotik dan non antibiotik, biaya alat dan bahan habis pakai, biaya akomodasi, dan total biaya. Metode analisis dengan mendeskripsikan hasil analisis LOS dan biaya dengan melihat rata-rata, nilai maksimum, minimum antara apendektomi konvensional dan laparoskopik pada setiap klas perawatan (VIP,I,II,III). Uji-t digunakan untuk melihat perbandingan rata-rata LOS dan biaya pada apendektomi konvensional dan laparoskopik secara statistik untuk melihat kemaknaannya. Hasil : Rata-rata LOS pada apendektomi konvensional lebih lama daripada apendektomi laparoskopik, secara statistik berbeda bermakna pada kelompok umur <17 th, 17-50 th, pada pasien laki-laki maupun perempuan, pada pasien dengan komplikasi maupun tanpa komplikasi, dan pada pasien tanpa komorbiditas. Perbedaannya tidak bermakna pada kelompok umur >50 th dan pada pasien dengan komorbiditas. Rata-rata biaya obat antibiotik untuk apendektomi konvensional dan laparoskopik tidak berbeda secara bermakna disemua klas perawatan. Rata-rata biaya alat dan bahan medis habis pakai pada pasien apendektomi konvensional lebih tinggi dibanding laparoskopik di semua klas perawatan, dan perbedaan tersebut bermakna secara statistik. Rata-rata biaya akomodasi pada apendektomi konvensional lebih tinggi dibanding apendektomi laparoskopik, dan perbedaan tersebut bermakna secara statistik di klas I, II dan III, tetapi tidak bermakna di klas VIP. Rata-rata total biaya pasien apendektomi konvensional lebih rendah secara bermakna daripada apendektomi laparoskopik di hampir semua klas perawatan, kecuali di klas III. Kesimpulan : Apendektomi laparoskopik lebih rendah LOSnya dan total biayanya lebih tinggi dibandingkan dengan apendektomi konvensional.
Background : Developing technology of surgical equipment gives impact to developing of surgical method. Appendicitis cases are circumstances which are took surgery. Beside conventional method (open appendectomy) there is a new method which uses laparoscope (laparoscopic appendectomy). There is no previous study about cost spending analysis between two different methods as away to considering appendectomies fee. Methods : This is descriptive research in PKU Muhammadiyah Hospital of Yogyakarta. Variables of this research are type of appendectomy, LOS, antibiotic and non-antibiotic drug cost, surgery equipment fee and disposable material fee, accommodation cost, and total medical hospitalization cost. The method is descriptive analysis of LOS and costs. T-tests statistic analysis is used to describe the differences of two methods. Result : LOS average in conventional appendectomy is longer than laparoscopic, there is significance differences in age <17 yrs (p=0,016), 17-50 yrs (p=0,000), male and female (p=0,002 and 0,001), with and without complication (p=0,005 and 0,000), and without comorbidity (p=0,000). There is no significant differences in >50 yrs (p=0,143) and patients with comorbidity (p=0,557). No differences in the average drug cost of laparoscopic and conventional appendectomy (p>0,05). The average of equipment and disposable material fee of laparoscopic appendectomy is significantly lower. The average of accommodation cost of laparoscopic appendectomy is lower. There is significant differences of accomodation cost in first, second and third ward class. The average of total cost laparoscopic appendectomy is higher, except in third ward class. Conclusions: The LOS of laparoscopic appendectomy is lower but not for total cost.
Kata Kunci : Manajemen Rumah Sakit,Tarif Operasi Apendisitis,Laparoskopi, Appendicitis, conventional appendectomy, laparoscopic appendectomy, costs