Pemanfaatan sistem informasi berbasis komputer dalam pelayanan resep rawat jalan di Instalasi Farmasi RSU Banyumas

SULISTYOWATI, Purwani, Prof.dr. Hari Kusnanto J., DrPH

2005 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Teknologi komputer dapat membuka peluang untuk meningkatkan kualitas pengobatan guna mengurangi medication error, secara potensial dapat menurunkan biaya dan masa pengobatan serta dimungkinkan dapat mempercepat waktu pelayanan (dispensing) obat. Di Pelayanan farmasi RSU Banyumas sering terjadi kesalahan pemberian obat yang dimungkinkan karena petugas farmasi tidak dapat membaca tulisan resep, adanya kesalahan penulisan nama obat dan penulis resep tidak mencantumkan kekuatan obatnya. Cakupan pelayanan resep pasien umum rawat jalan Januari - Maret 2003 sebesar 85% dan masih terdapat penulisan resep yang tidak sesuai dengan formularium RSU Banyumas. Pemanfaatkan teknologi informasi dengan komputerisasi penulisan resep di poliklinik dan langsung dikirim ke Instalasi Farmasi (online), diharapkan dapat mengurangi terjadinya kesalahan pembacaan resep, meningkatkan kepatuhan penulisan resep terhadap formolurium, mempercepat dispensing obat, dapat meningkatkan pendapatan dan meningkatkan mutu pelayanan. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen untuk membandingkan akurasi, kepatuhan penulisan resep, kecepatan dispensing serta cakupan pelayanan resep rawat jalan sebelum dan sesudah uji coba peresepan online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akurasi penulisan resep sebelum dilakukan uji coba penerapan penulisan resep online dengan komputerisasi dari 168 lembar resep dengan jumlah R/ 402 terdapat 142 R/ (35,32%) sulit dibaca dan 24 R/ (5,97%) salah penulisan resep/nama obat/tidak ada kekuatan obatnya. Setelah dilakukan uji coba dari 95 lembar resep dengan jumlah R/ 271 terdapat 1 R/ yang salah memasukkan nama obat. Kesesuaian penulisan resep sebelum dilakukan uji coba sebesar 16 R/ (3,98%) dari 402 R/, setelah dilakukan uji coba semua obat yang ditulis sesuai dengan formularium. Kecepatan dispensing obat sebelum dilakukan uji coba mulai pasien dari poliklinik penyakit saraf sampai dengan mendapat obat sebesar 57,31 menit dan sesudah uji coba 27,76 menit. Pasien dari poliklinik penyakit saraf sampai bayar obat di kasir sebelum uji coba 15,51 menit dan sesudah uji coba 6,69 menit. Penulisan etiket sampai dengan peracikan (pengambilan) obat sebelum uji coba 11,87 menit sesudah uji coba 7,85 menit. Peracikan sampai dengan penyerahan obat sebelum uji coba 9,01 menit sesudahnya 7,28 menit. Pasien dari poliklinik penyakit saraf sampai dengan penulisan etiket sebelum uji coba 36,43 menit sesudah uji coba 12,62 menit. Setelah uji coba cakupan pelayanan resep poliklinik penyakit saraf 91,66% Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penerapan penulisan resep online dengan komputerisasi menjamin tulisan resep mudah dibaca, penulisan resep sesuai formularium rumahsakit, dispensing obat lebih cepat dan cakupan pelayanan resep meningkat.

Background : Computer technology offers opportunity to improve quality of medication, primarily related to medication errors. It potentially can reduce cost and length of medication. It can also increase rapidity of prescription service, so ‘waiting time’ can be reduced. Medication errors happened at Banyumas General Hospital could be caused by wrong interpretation of prescription and prescribing. Wrong prescribing means strength of drugs were not written and names of drugs was written incorrectly. Coverage of prescription service for outpatient (ambulatory patient) was only 85% in 2003. Non-formulary drugs was still prescribed. Objectives : Computerized prescription at Neurological clinic was made online with Pharmacy Department. It was expected it could reduce wrong interpretation of prescriptions, improve compliance of doctors to prescribe Formulary drugs, accelerate process of dispensing, increase service level and increase financial income. Methods : This research was quasi –experiment to compare the accuracy, compliance of prescribing, rapidity of dispensing process , and also coverage of prescription service for outpatients (ambulatory patients) before and after the experiment of computerized system in prescription service. Direct connection of online system started from Registration, Prescribers , Billings and Pharmacy. Data were collected in January - March 2003 and April 4-16 , 2005 and analyzed quantitatively using parametric statistical test and mean difference using t-test. Results : The result of the study showed that accuracy of prescription writing before the implementation of computerized system was low : 142 prescriptions (35.32%) illegible and 24 prescriptions (5.97%) with medication errors (names of drugs were written incorrectly and strength of drugs were not written) from total 402 prescriptions. After the experiment, there was only 1 (one ) prescription with medication error from total 271 prescriptions. Medication errors related to prescription writing before the experiment was 3.98% (16 prescriptions from 402 prescriptions). And after the experiment all prescriptions used formulary drugs. Before the experiment, the average time for each patient to get drugs was 57.31 minutes. After the experiment, it was 27.76 minutes. Before the experiment, time for billing process was 15.51 minutes. After the experiment, it was only 6.69 minutes. Before the experiment, time for dispensing process was 9.01 minutes. After the experiment, it was 7.28 minutes. Before the experiment, it took 36.43 minutes for the labeling process. After the experiment, it only took 12.62 minutes for the same process. The coverage of prescription service was increase from 85% to 91,66% Conclusion : The implementation of online prescription assures legible prescription and compliance to hospital formulary. Dispensing process can be carried out faster.

Kata Kunci : Manajemen Rumah Sakit,Layanan Resep Rawat Jalan,Sistem Informasi