Gagasan Post-Marxisme dalam pemikiran sosial Jurgen Habermas dan Antonio Gramsci
MUTIULLAH, Dr. A. Sudiarja
2005 | Tesis | S2 Ilmu FilsafatPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pokok-pokok gagasan Post-Marxisme mengenai pemikiran sosial. Melalui penelitian ini diharapkan dapat ditemukan apa yang menjadi titik sentral hubungan sosial politik dengan eksistensi manusia. Untuk itu, penelitian ini menggali beberapa pokok gagasan Post-Marxisme dalam pemikiran sosial Jürgen Habermas dan Antonio Gramsci. Diharapkan melalui penelitian ini dapat ditemukan perspektif baru dari pokok-pokok pemikiran Post- Marxisme bagi diskursus ilmu sosial. Selain itu, penelitian ini mencari titik singgung dan relevansi gagasan Post-Marxisme – Habermas dan Gramsci dalam konteks keIndonesiaan perspektif teori sosial kritis. Penelitian ini menggunakan pendekatan historis. Dengan pendektan historis, peneliti berharap mengungkapkan rincian historis perkembangan kajian sosial Post-Marxisme dalam wilayah ilmiah empiris yang berkembang dan mempengaruhi Marxisme. Metode ini digunakan untuk membaca karya-karya Marx sendiri maupun Marxisme sebagai ideologi melalui pendekatan hermeneutik untuk menangkap proposisi-proposisi pemikirannya untuk dijadikan wacana penelitian filosofis. Di samping itu, studi ini menggunakan metode hermeneutik atau interpretasi. Metode interpretasi digunakan untuk mengungkap arti yaitu membuka atau menyingkap esensi realitas objek penelitian. Dengan demikian peneliti berupaya untuk mengungkapkan objek penelitian sehingga realitas yang terkandung dalam objek penelitian menjadi terungkap. Penelitian ini dilanjutkan dengan pendekatan komparatif untuk mendapatkan kedalaman "Gagasan Post- Marxisme" yang akan dikaitkan dengan kritik filsafat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hakikat pemikiran Post-Marxisme adalah mempertanyakan Marxisme yang anti demokrasi. Post-Marxisme meneguhkan bahwa analisa Marxian dalam “kondisi kritisâ€. Sebagai jawaban atas persoalan ini, Post-Marxisme menawarkan gagasan demokrasi partisipatoris. Gagasan demokrasi partisipatoris adalah gagasan politis mengenai cara-cara pengambilan keputusan. Dalam pandangan mereka, demokrasi tak langsung atau demokrasi parlementer yang ada sekarang tak sanggup mewakili suara-suara minoritas dan tak mampu mengundang partisipasi rakyat kebanyakan.
The research is intended to understand main ideas of social thought in Post- Marxism. The aims is to find the main problems of political and social correlation with human existence. In this case, it explores main ideas of Post-Marxism in Jürgen Habermas’s and Antonio Gramsci’s social thought. We expect that it will discover a new perspective of main ideas of Post-Marxism social science discourse. It also looks correlation and relevance of Post-Marxism ideas – Habermas and Gramsci in Indonesian critical social science. The method of research is historical. It expected that it could explore historical development of Post-Marxism social discourse in empirical way influencing Marxism. It is used for reading Marx’s works as well as Marxism as ideology from hermeneutic approach to understand his ideas as philosophical research discourse. This research employ hermeneutic method or interpretion. Intepretion is used to explore a meaning that to open the essence of reality of research object. This research try to explore and understand the object. The next method of this research is comparative one. It is intended to understand “the Post-Marxism ideas†that will be releated with philosophical critic. The conclusion of research explains that the essence of Post-Marxism ideas had doubts of anti-democracy tendencies in Marxism. Post-marxism explains that the Marxism thought was in crisis and collapse. In this case, Post-Marxism offers the participatory democracy. The idea is a political one pertaining to making decision. In their view points, straight democracy or parliamentary now can not represent the minority vote and can invete participation of people.
Kata Kunci : Filsafat Ideologi, Post Marxisme, Jurgen Habermas dan Antonio Gramsci, the freedom idea of Post-Marxism, Jürgen Habermas and Antonio Gramsci social thought.