Laporkan Masalah

Akibat hukum berakhirnya kawin kontrak terhadap kedudukan isteri, anak dan harta kekayaan

SUROSO, Sularto, SH.,CN.,MH

2005 | Tesis | S2 Ilmu Hukum (Magister Kenotariatan)

Tesis ini meneliti tentang fenomena kawin kontrak yang terjadi di dalam masyarakat. Ada tiga masalah yang diteliti dalam penelitian ini yaitu mengenai konsep kawin kontrak menurut Undang-undang Perkawinan, akibat hukum kawin kontrak terhadap kedudukan isteri, anak, dan harta kekayaan, dan akibat hukum kawin kontrak terhadap kedudukan isteri, anak, dan harta perkawinan setelah berakhirnya kawin kontrak. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif dan penelitian empiris. Penelitian yuridis normatif, yaitu penelitian dengan menerangkan ketentuan-ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, dihubungkan dengan kenyataan yang ada di lapangan, kemudian dianalisis dengan membandingkan antara tuntutan nilai-nilai ideal yang ada dalam peraturan perundang-undangan dengan kenyataan yang ada di lapangan. Dalam mengumpulkan data digunakan wawancara. Wawancara adalah tanya jawab secara langsung dengan responden dan narasumber. Wawancara yang dilakukan ada dua macam, yaitu wawancara berstruktur dan wawancara tidak berstruktur atau menggunakan kombinasi keduanya. Wawancara berstruktur adalah wawancara dengan pertanyaan yang diajukan berasal dari pertanyaan yang sudah disiapkan terlebih dahulu, sedangkan wawancara tidak berstruktur adalah pertanyaan yang timbul secara spontan pada saat wawancara dilakukan. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan konsep kawin kontrak bertentangan dengan konsep Undang-undang Perkawinan. Akibat hukum kawin kontrak terhadap kedudukan isteri adalah bahwa isteri harus menjalankan semua kewajiban sebagai isteri pada umumnya. Di lain pihak akibat hukum kawin kontrak terhadap kedudukan anak adalah bahwa status anak yang dilahirkan dianggap sebagai anak tidak sah. Akibat hukum kawin kontrak terhadap harta perkawinan setelah berakhirnya kawin kontrak adalah tidak ada pembagian harta walaupun dalam perkawinan itu dihasilkan harta. Selain itu tidak ada hak mewaris dari isteri kontrak terhadap suami kontraknya.

The thesis researched about the temporary marriage in society. There are three problems in this research. Firstly, about the marriage concept according to Marriage Act (Undang-undang Perkawinan). Secondly, temporary marriage consequence to wife position, children, and property after the end of marriage. The researches were judicial normative research and empirical research. The judicial normative research was the research that explained the rules in existing law, related with the fact in field, then analized by comparing between ideal values in law regulation and the fact in the field. The method of collecting data was through interview. Interview was a direct questions and answers with the respondents. There were two kinds of interview, structurally interviewed and unstructurally interviewed, or the combination of the two. Structurally interviewed was the interview based on prepared questions beforehand. While the unstructurally interviewed was the spontaneous questions at the time of interview conducted. Based on the data analysis can be concluded that temporary marriage in contradiction with marriage according to Marriage Act. Law consequence of temporary marriage to wife is same as the wife generally. In the other hand the consequence of temporary marriage to children is become an illegal children. Law consequence of temporary marriage to property there is no property division between wife and husband. Besides, there is no heritage right between wife and husband.

Kata Kunci : Hukum Perkawinan,Kawin Kontrak,Kedudukan Istri dan Anak,Harta Kekayaan,Law consequence, Temporary Marriage, Children, and Property


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.