Laporkan Masalah

Jentik nyamuk Aedes aegypti pada beberapa jenis Kontainer di Sekolah Dasar Kota Bengkulu Tahun 2005

PITUARI, Prof.Dr.dr. Adi Heru Sutomo, M.Sc

2005 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Kerja

Latar Belakang : Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang cenderung semakin luas penyebarannya, sejalan dengan meningkatnya arus transportasi dan kepadatan penduduk. Penyakit ini terutama menyerang anak, dapat menyebabkan kematian, dan sering menimbulkan wabah . Kota Bengkulu merupakan daerah endemis penyakit DBD sebab dalam 3 tahun terakhir ini jumlah kasus DBD selalu ada dan bahkan tahun 2004 telah terjadinya KLB. Bila hal ini tidak ditangani secara serius bukan tidak mungkin kasus ini akan selalu bertambah. Tujuan : Mengetahui perbedaan rerata urutan jentik nyamuk Aedes aegypti pada kontainer yang terbuat dari bahan semen, fiber, keramik/porselin pada Sekolah Dasar di Kota Bengkulu dan mengetahui jenis kontainer ya ng paling tidak disukai oleh nyamuk Aedes aegypti pada Sekolah Dasar di Kota Bengkulu. Metode Penelitian : Penelitian dilaksanakan secara observasional dengan disain penelitian cross sectional analitik. Subyek penelitian adalah total populasi ya itu seluruh kontainer yang ada di Sekolah Dasar yang berada di wilayah Kota Bengkulu. Data yang diperoleh dianalisis secara univariat, dan bivariat dengan metode statistik non Parametrik. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase penggunaan kontainer tertinggi di Sekolah Dasar Kota Bengkulu adalah kontainer dari keramik sebesar 41,96%. Kontainer indeks tertinggi adalah kontainer yang terbuat dari semen sebesar 76%. Hasil uji statistik terhadap kepadatan jentik nyamuk Aedes aegypti ternyata ada perbedaan yang sangat signifikan (p=0,000) terhadap ketiga jenis kontainer yaitu semen, fiber dan keramik. Rerata urutan tertinggi adalah kontainer yang terbuat dari semen 215,73 dan terendah kontainer yang terbuat dari fiber 120,53. Kesimpulan : Kontainer yang paling disukai oleh nyamuk Aedes aegypti sebagai tempat perindukan adalah kontainer yang terbuat dari bahan semen.

Background : Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) disease is one of public health problems in Indonesia which tends to spread wider in line with increasing transport traffic and population density. Such disease mostly attacks children, can cause death and epidemy. Bengkulu city is an endemic area of DHF disease because of DHF cases persist in the last three years and even become out break in 2004. If the problem is not seriously handled, the case will be increasing. Objectives : To identify the difference of average ranking of Aedes aegypti larva in containers made from cement, fiber, ceramic/porcelain at eleme ntary schools at Bengkulu City and to identify types of containers which Aedes aegypti mosquitos do not like most at elementary schools of Bengkulu City. Methods : This was an observational research which used cross sectional design. Subject of the study was total population, i.e. all containers at elementary schools in Bengkulu City area. Data were analyzed using univariate and bivariate with non parametric statistical methods. Results : Result of the study showed that the highest percentage of container used at elementary schools of Bengkulu City was 41.96% made from ceramic. Highest Container Index was those made from cement (76%). Result of statistical test to Aedes aegypti larva density showed that there was very significant difference between types of containers made from cement, fiber and ceramic. Containers made from cement had average of highest ranking 215.73 and those made from fiber had average of lowest ranking 120.53. Conclusion : Containers which Aedes aegypti mosquitos pleasured most as breeding place were those made from cement.

Kata Kunci : Demam Berdarah,Nyamuk Aedes Aegypti,Populasi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.