Laporkan Masalah

Proses pembentukan dan perkembangan institusi lokal :: Kasus Kelompok Angkruk (Group) pada masyarakat Nelayan di desa Wonokerto Kulon Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan Provinsi Jawa Tengah

KHARIS, Abdul, Dr. Purwo Santoso, MA

2005 | Tesis | S2 Ilmu Politik (Politik Lokal dan Otonomi Daerah)

Penelitian ini berusaha mengetahui bagaimana proses pembentukan dan perkembangan institusi lokal berupa kelompok angkruk (group) pada masyarakat nelayan di Desa Wonokerto Kulon Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan. Penelitian yang menggunakan metode deskriptif kualitatif ini menemukan hal-hal sebagai berikut : Pertama, kelompok angkruk (group) terbentuk seiring dengan diadopsinya teknologi penangkapan ikan dengan kapal purse seine. Pasca penggunaan kapal purse seine terjadi peningkatan pendapatan nelayan dimana sebagian penghasilan tersebut dialokasikan untuk kegiatan group. Kedua, pembentukan group terkait dengan upaya membina kebersamaan di kalangan nelayan, terutama di antara warga yang memiliki kedekatan baik karena faktor ketetanggaan maupun pergaulan. Ketiga, group dikelola secara mandiri oleh warga. Dalam hal ini para nahkoda kapal purse seine menjadi aktor penting sebagai pensuplai dana yang cukup besar untuk kegiatan group. Namun nahkoda tidak dapat mendominasi group karena kegiatan group ditentukan berdasarkan kesepakatan anggotanya. Keempat, group menjadi wahana bagi komunitas nelayan untuk melakukan tindakan kolektif baik berupa kegiatan hiburan, pembangunan fisik, kegiatan sosial maupun keagamaan. Kelima, Pasca reformasi tahun 1998, group juga menjadi sarana aktivitas kolektif bagi warga untuk terlibat dalam kehidupan politik dan pemerintahan di desa. Pada aktivitas politik ini, anggota group dari kalangan terdidik berperan sebagai aktor penggeraknya. Dalam perkembangannya, group seringkali bersikap akomodatif terhadap semua kepentingan di masyarakat. Hal ini memudahkan group mengembangkan kolektivitas dan membangun komunitas. Warga pun menjadikannya sebagai identitas komunitas. Langkah ini sejalan dengan upaya semua komunitas di lingkungan masyarakat nelayan membentuk group. Sehingga setiap warga memiliki keterikatan pada group di komunitas masing-masing. Mengacu pada hasil penelitian, bahwa dinamika group selain dipengaruhi oleh faktor internal masyarakat juga tidak terlepas dari situasi politik di lingkungannya. Pada situasi korporatis, group cenderung mengarahkan sumber dayanya ke internal group. Sedangkan pada masa demokratisasi, group dapat berperan dalam kehidupan politik di desa. Pendek kata, terlepas dari situasi politik tersebut, group pada dasarnya memiliki potensi untuk menjadi institusi lokal yang mapan sehingga direkomendasikan untuk dapat dilibatkan dalam kehidupan pemerintahan di desa.

This research is trying to know how is the development process of local institution, such as “Kelompok Angkruk” (group) in fishermen community in Wonokerto Kulon Village, Wonokerto District, Pekalongan Regency. This Research uses the qualitative-descriptive method. The results are: First, “Kelompok Angkruk” (group) was formed when purse seine technology has been used. After purse seine technology has been used, there were raising income for fishermen which part of that were allocated to the group’s activities. Second, the group forming was related to an effort to manage the cooperation among fishermen, especially their neighbourhood. Third, the group was managed by their own ability. In this case, the captain of the purse seine was very important actor to supply the fund for group activities. But he can not dominate the group, because group’s activities are come from its member’s agreement, Forth, group become a place where fishermen community do their collective acts, such as entertainment, physical development, social activity and also religious activity. Fifth, after the reformation – era in 1998, group also became a place for collective activities to join the politics activity and government village. In this politics activity, some educated member’s of the group became the conductors. In its development, group is often accommodative to all community interests. It makes group easier to widen their community. The community member makes it as identification. That means that the aim of the fishermen community is succeed. Each members of the community has an engagement with groups of community. According to the results of the research, the dynamics of group was influenced not only by internal community factor, but also the politics condition of the environment. In corporative condition, group’s resources tend to internal factor. In the democratic condition, group has a role to be part of the politics living in the village. We can say that group is primarily has ability to become a stable local institution, so it can be recommended to be part of the government living in the village.

Kata Kunci : Organisasi Masyarakat,Pemberdayaan Masyarakat,Nelayan, Local institution development, group and fishermen.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.