Laporkan Masalah

Delegitimasi pengetahuan dalam postmodernisme menurut Jean Francois Lyotard

SALLATALOHY, Fahmi, Dr. P. Hardono Hadi

2005 | Tesis | S2 Ilmu Filsafat

Jenis pengetahuan yang dominan dan dianggap yang paling terjamin kebenarannya adalah pengetahuan ilmiah dalam arti sains. Ekses dari kecende-rungan ini terungkap dalam paham yang disebut saintisme, yakni paham yang mengklaim bahwa tidak ada pengetahuan yang diperoleh dan dipertangung-jawabkan kebenarannya secara ilmiah, sehingga layak disebut pengetahuan. Pengetahuan ilmiah, walaupun penting dalam kehidupan modern yang sendi-sendinya semakin tidak terpisahkan dari sains dan teknologi, ini hanyalah salah satu pengetahuan yang diperlukan oleh manusia. Pengetahuan di zaman modern telah melahirkan dikotomi atas berbagai corak implementasi maupun aplikasi terhadap bidangbidang pengetahuan. Zaman modern, berhadapan secara masif dengan era postmodern yang menginginkan metodologi, atau proses pencapaian pengetahuan tidak hanya menggunakan satu prinsip, melainkan ditempuh dengan beragam cara dan jalan. Postmodern meyakinkan bahwa prinsip keragaman (parology) sangat penting untuk mengetahui kele-luasaan pengetahuan bergerak sesuai dengan gerak dan irama zaman. Prinsip keragaman (parology) tidak mesti dipahami sebagai bagian yang terpisahkan dari prinsip dasar pengetahuan yaitu epistemologi. Ketidakpercayaan terhadap modernisme, telah melahirkan gagasan yang menginginkan adanya komitmen untuk medekonstruksi berbagai cara yang telah ditempuh oleh modernisme. Satu hal yang sangat penting adalah, ketidakyakinan filsuf potsmodern, Jean François Lyotard, yaitu legitimasi terhadap politik, emansipasi, kebebasan, bahkan kebasahan atas sains modern sendiri telah menciptakan krisis, yang diistilahkan dengan delegitimasi pengetahuan. Dengan mengandalkan kekuat-an komputerisasi, pengetahuan menjadi komoditas yang diperjualbeli-kan. Kebenaran pengetahuan menjadi relatif karena tidak memiliki dasar yang kokoh ketika berhadapan dengan teknologi. Keadaan ini telah menciptakan dualisme antara kepentingan pengetahuan di satu sisi, dan kekuasaan di sisi lain. Untuk menemukan dasar bagi pengetahuan, diupayakan satu disiplin ilmu yang mengkaji secara holistik beragam metodologi maupun tujuan yang diterapkan oleh bidang pengetahuan. Epistemologi adalah salah satu kepen-tingan untuk menjelaskan secara proporsional aturan yang menjustifikasi proses aplikasi pengetahuan.

The dominant knowledge type and assumed the most well guaranted is truth of erudite knowledge in science. Access of this tendency is expressed in understanding so called scince, namely understanding which claiming that there no obtained knowledge and justified by the truth of him scientifically, competent so that referred by knowledge. Erudite knowledge, although important in modern life which the was joints of progressively do not be locked out of by technology and science, this, only one of the knowledge needed by human being. Knowledge in modern epoch have born dichotomy to the various implementation pattern and application to knowledge areas. Modern epoch, look out on by massif with era of postmodernizm wishing methologies, or process attainment of knowledge do not only using one princple, was but gone through immeasurability the way of and street. Postmodernizm assure that principle of various (homology) of vital importance to know facility of peripatetic knowledge as according to locked out of by shares is elementary principle of knowledge that is epistemology. Untrusty to modernizm, have borne idea wishing the existence of commitment for the deconstruction of to various means which have been gone through by modernizm. One matter which of vital importance is unsurable of postmodern philosophy, Jean François Lyotard, that is legitimacy to politics, emansipation, freedom even authenticity of modern science by itself have created crisis which isn’t it with knowledge delegitimation. A pledged strength of computerization, knowledge become commodity which is buy and sell. Turth of know-ledge become relative because do not have sturdy base when dealing with tecnology. This situation have created dualism between importence of knowledge in one power and side on the other side. To find base for knowledge, strived on science discipline which studyng by holistic immea-surable of target and methologies applied by knowledge area. Epistemology is one of the importance to explain by proportional orders to obtain and knowledge application.

Kata Kunci : Epistemiologi Lyotard,Delegitimasi Pengetahuan,Postmodernisme, epistemology, science crisis, modernizm, postmodernizm


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.