Laporkan Masalah

Makna keTuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila relevansi pelaksanaannya dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara

SYAFRONI, Prof.Dr. H.R. Soejadi, SH.,SU

2005 | Tesis | S2 Ilmu Filsafat

Penelitian ini merupakan upaya untuk melakukan suatu inventarisasi, evaluasi kritis, serta pemahaman terhadap permasalahan yang menyangkut pelaksanaan sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila pada kehidupan bangsa Indonesia. Sebagaimana diketahui sampai dewasa ini bangsa Indonesia telah memiliki dasar negara, falsafah hidup yang jelas, sah, dan diterima bangsa Indonesia yaitu berupa Pancasila. Pancasila dasar negara tersebut ditetapkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia sejak 18 Agustus 1945, namun dalam pelaksanaannya ditemukan berbagai kendala, berupa keragu-raguan bahkan penolakan terhadap Pancasila itu sendiri. Permasalahan yang muncul dari keragu-raguan dan penolakan terhadap Pancasila khususnya pelaksanaan sila Ketuhahan Y ang Maha Esa bisa terjadi oleh karena ajaran tentang Pancasila itu tidak jelas dan tidak dikehendaki lagi oleh masyarakat, atau mungkin karena penjabaran dan pemahaman makna di dalamnya tidak benar atau mungkin bertolak belakang dengan ajaran dasarnya. Pada era reformasi dewasa ini penyimpangan ataupun penolakan terhadap nilai-nilai Pancasila mungkin saja bisa terjadi yang diakibatkan oleh sikap masyarakat yang bebas dan leluasa untuk melakukan tindakan. Penelitian tentang pelaksanaan sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila merupakan penelitian literer, dalam arti usaha -usaha pencarian kebenarannya dilakukan dengan cara -cara pembacaan dan penelaahan literatur, kepustakaan yang sesuai dengan tema penelitian yaitu daripadanya dilakukan perumusan masalah, tinjauan pustaka, pengumpulan data, analisis serta penyimpulan yang mampu mengungkapkan hasil penelitian. Dalam proses analisis data dilakukan dengan cara yang lazim dalam penelitian filsafat yaitu dengan metode interpretasi, cara memperoleh kebenaran dengan penafsiran dan pemahaman hal-hal yang berkaitan dengan tema penelitian, kemudian dilakukan pula deskripsi permasalahan, penyimpulan secara induktif dan deduktif dalam kapasitas untuk memperoleh kebenaran. Dari proses penyimpulan diperolehlah kebenaran hasil penelitian, berupa kesimpulan yang menunjukkan adanya dua hal yang sangat pokok: Pertama, bahwa dalam hal pelaksanaan Pancasila diperlukan adanya sinkronisasi (keruntutan) antara ajaran, pemahaman dan penjabaran tentang Pancasila, serta pelaksanaan Pancasila itu sendiri merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari konsep dan pemahaman. Kedua, tentang keterkaitan pelaksanaan sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara ditemukan bahwa pelaksanaan sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang pada hakikatnya merupakan pelaksanaan subjektif serta pelaksanaan dalam kehidupan bernegara yang pada hakikatnya merupakan pelaksanaan objektif (pada perundang-undangan yang berlaku). Dengan demikian, secara teoritis antara Pancasila sebagai suatu kebenaran ajaran dengan pelaksanaan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara sudah berjalan dengan baik. Kendala-kendala yang terjadi dalam pelaksanaan hanyalah sebagian kecil yang merupakan efek samping dari suatu pemahaman yang terjadi pada kehidupan.

This research is an effort to take inventory, make critical evaluation, and to comprehend the implementation issue of the principle “Ketuhanan Yang Maha Esa” of the Pancasila in the lives of Indonesian people. As we know that until now, the Indonesian nation have a state foundation, a clear and legal philosophy of life, accepted by the Indonesian people, which is the Pancasila. The state foundation, Pancasila, has been established by the Indonesian Freedom Preparation Committee (PPKI) since August 18, 1945. However, in the implementation, various obstacles was found, such as doubts and even rejection on the Pancasila itself. Problems occurred from the doubts and rejection on the Pancasila, especially the principle “Ketuhanan Yang Maha Esa”, may happened because the teachings of Pancasila are not clear and no longer wanted by the society, or may be because the elaboration and comprehension of the meaning inside it are incorrect or may be contradictive with the basic teachings. In this reformation era, the deviation or rejection on the values of the Pancasila could happen because of the free attitude of the society to do anything. Research on the implementation of the principle “Ketuhanan Yang Maha Esa” in Pancasila is a literary research, which means that efforts to seek for the truth was conducted by reading and reviewing literatures and references appropriate with the research topic, from which problem formulation, literature review, data collection, analysis and conlusion was made, to reveal the results of the research. The data anlysis process was conducted in a common way in researches in philosophy, seeking for the truth by interpretation and comprehension on things related to the research topic, also by making the problem description, and making inductive and deductive conlusions in order to find the truth. From the conluding process, the truth as a research result was found, the conclusion showed two main things: First, that the implementation of the Pancasila requires a synchronization between the teachings, the comprehension and the elaboration on Pancasila, and the implementation of Pancasila itself is an unseparable part from the concept and the comprehension. Secondly, on the relevance in implementing the principle “Ketuhanan Yang Maha Esa” in social and state life, it was discovered that the implementation of “Ketuhanan Yang Maha Esa” in society which in essence is the subjective implementation, and the implementation in state life which in essence is the objective implementation (in the regulation which applies). Therefore, theoretically between Pancasila as teachings truth, with the implementation of Pancasila in social and state life, has been working well. Obstacles occurred in the implementation were only minor parts, which merely side effects from an understanding existed in life.

Kata Kunci : Pancasila,Makna Ketuhanan,Kehidupan Masyarakat Indonesia, Meaning, Relevance, Implementation


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.