Laporkan Masalah

Persepsi masyarakat Suku Batak Toba tentang peran gender dan implikasinya terhadap ketahanan budaya :: STudi pada masyarakat Kota Medan

BOSTHON, Prof.Drs. Kasto, MA

2005 | Tesis | S2 Ketahanan Nasional

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran gender yang dilaksanakan di tengah-tengah masyarakat dan implikasinya terhadap ketahanan budaya. Masalah yang dilihat adalah: (1). Bagaimana persepsi masyarakat suku Batak Toba tentang peran gender; (2). Bagaimana implikasinya terhadap Ketahanan Budaya. Sasaran penelitian adalah masyarakat suku Batak Toba yang berdomisili di kota Medan. Untuk mendapatkan data guna menjawab permasalahan penelitian dilakukan dengan cara: wawancara mendalam (indepth interview) dengan pemuka adat/tokoh adat, kalangan cendikia dan warga Batak Toba yang dianggap memahami adat dan budaya serta pengumpulan data melalui kuisioner dan Focus Group Discussion (FGD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat suku Batak Toba tentang peran gender sudah benar dan proporsional. Hak, status, kedudukan dan peran perempuan dalam kehidupan masyarakat sudah mendapat tempat dan penghargaan yang setara dengan kaum laki-laki. Sistem nilai budaya patrilineal yang sebelumnya menempatkan kaum perempuan pada posisi marginal, subordinat dan diskriminatif, telah mengalami perubahan dan pergeseran ke posisi kesejajaran dan kesetaraan dengan kaum laki-laki. Kondisi tersebut akan dapat menghapus ketidakadilan gender yang terjadi sebelumnya, sehingga hal ini berimplikasi positip terhadap ketahanan budaya masyarakat suku Batak Toba dalam ruang lingkup daerah (mikro) dan ketahanan budaya dalam ruang lingkup nasional (makro).

This research aim to know the gender role executed in the middle of society and its implication to cultural resilience. Problem seen is: (1). How the perception of Batak Toba ethnic’s society about gender role; (2) How its implication to cultural resilience. Research target was Batak Toba ethnics society which living in Medan town. To get the data utilize to answer the research problems conducted by: in depth interview with the custom prominent / custom figure, educated community and Batak Toba society that assumed understand the custom and cultural, and data collecting through questioner and Focus Group Discussion (FGD). The result of this research indicate that the perception of Batak Toba ethnics society about gender role have real correct and proportional. Woman rights, status, situation and role in society life have the equivalent appreciation and place with men. Patrilineal cultural value system which previous place the womans on marginal, subordinate and discriminative position, have experienced the change and friction to parallelism and equivalence position with men. The condition will be able to vanish the gender injustice that happened previously, so that this matter can give positive implication to cultural resilience of Batak Toba ethnics’ society in region scope (micro) and cultural resilience in national scope (macro).

Kata Kunci : Ketahanan Budaya, Gender, Persepsi Masyarakat, Batak Toba, Society Perception, Gender, Cultural Resilience.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.