Perbandingan kemampuan kerja sapi Peranakan Ongole dan persilangan Simmental-Peranakan Ongole dalam mengolah lahan persawahan
HAMIYANTI, Adelina Ari, Ir. Gatot Murdjito, MS
2005 | Tesis | S2 Ilmu PeternakanPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan kerja dari sapi Peranakan Ongole (PO) dan Simmental-Peranakan Ongole (SIMPO), besarnya perubahan status fisiologis dan metabolit darah serta skor kelelahan pada saat membajak maupun menggaru. Materi yang digunakan yaitu sapi PO dan SIMPO masing-masing 4 pasang milik petani peternak yang tergabung dalam kelompok peternak Sedyorahadjo Desa Caturharjo Kecamatan Sleman Kabupaten Sleman, DIY. Lahan yang digunakan berjenis regosol seluas 2.400 m2. Tiap pasang sapi dipekerjakan selama 4 jam membajak dan 2 jam menggaru secara berselang seling antara PO dan SIMPO. Untuk memperoleh beban tarik yang sama saat membajak diberikan penambahan beban secara berturut-turut, yaitu 22,0 kg, 29,5 kg, 32,5 kg, 40,0 kg, 47,5 kg, 52,0 kg, 55,0 kg dan 59,0 kg sedangkan untuk menggaru tidak diberikan penambahan beban. Data dianalisis dengan menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sapi PO merupakan bangsa sapi yang mempunyai kecepatan dan kekuatan tarik yang lebih besar dari pada SIMPO yaitu berbeda nyata (P < 0,05) untuk membajak Perbedaan bangsa sapi secara nyata (P < 0,05) mempengaruhi pulsus dan frekuensi respirasi baik saat membajak maupun menggaru. Skor kelelahan pada saat membajak antara kedua bangsa sapi juga menunjukkan perbedaan nyata (P < 0,05).
The study was conducted to investigate the working ability of Ongole Grade (OG) and Simmental Ongole Grade Cross (SOGC) cows, their physiology state, blood condition and fatigue score worked both in ploughing and harrowing land (regosol type) at 2,400 m2 width. Four couples each of OG and SOGC were used. They worked during 2 and 4 hours a day for 16 days for each couples shiftily. For having the same pulling load in ploughing its need an extra addition load of 22.0; 29.5; 32.5; 40.0; 47.5; 52.0; 55.0 and 59.0 kg successively. Data were analyzed using t-test. The result showed that OG had speed and pulling power on ploughing higher than SOGC (p < 0.05). For physiological state showed that OG was better in pulse rate and respiration rate on ploughing (p < 0.05). While fatigue score on ploughing gave the same result (p < 0,05).
Kata Kunci : Sapi Peranakan Ongole dan SIMPO, Kemampuan Kerja, Pengolahan Sawah, Working Ability, OG Cows, SOGC Cows, Cultivation Land.