Hubungan defisit sensorik dan derajat paresis pada lengan atas dengan nyeri bahu pasca stroke

PALUPI, Niken, Dr. H. Imam Rusdi, Sp.S(K)

2005 | Tesis | PPDS I Ilmu Penyakit Saraf

Nyeri bahu merupakan komplikasi stroke yang sexing terjadi dengan insidensi antara 544%. Beberapa variabel mempengaruhi terjadinya nyeri bahu pasca stroke, antara lain umur, tonus otot, sisi paresis, ada atau tidaknya defisit sensorik dan derajat paresis path 1engn atas. Untuk variabel defisit sensorik dan derajat paresis pada lengan atas saat ini masih kontroversial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan defisit sensorik dan derajat paresis path lengan alas dengan nyeri bahu pasca stroke Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian observasional prospektif selama satu bulan follow up. Subyek penelitian adalah pasien stroke yang dirawat di bangsal penyakit saraf RS Dr Sardjito dan RSUD Wates, serta unit stroke RS. Dr. Sardjito mulai bulan Juli 2004 sampai dengan bulan Maret 2005 yang memenuhi kriteria inklusi yang diambil secara konsekutif. Analisis statistik menggunakan analisis dengan chi square test untuk masing masing variabel yang dihitung dengan menggunakan komputerisasi untuk menunjukkan hubungannya dengan nyeri bahu pasca stroke. Tingkat hubungan tersebut diukur dengan risiko relatif ( RR ), CI 95% dengan tingkat signifikansi 5% . Dilakukan analisis multivariat dengan logistic regression untuk mengetahui hubungan keseluruhan variabel tersebut dengan nyeri bahu pasca stroke. Diperoleh subyek pénelitian sebesar 253 orang penderita stroke yang terdiri dan 166 orang laki-laki (65.6%) dan 87 perempuan (34.4%) dengan rata-rata umur 59.33 ± 10.55 tahun (rentang umur 34-92 tahun). Nyeri bahu pasca stroke sebanyak 64 pasien (25.3%) Path analisis univaniat didapatkan hasil yang bermakna untuk vaniabel defisit sensorik dan kekuatan lengan derajat berat. Variabel lain yang bennakna secara signiflkan adalah tonus otot dan jenis stroke, sedangkan uniur dan sisi paresis tidak bermakna. Pada analisis multivariat, vaniabel defisit sensorik dan paresis berat pada lengan atas tersebut tetap bermakna secara statistik Sebagai simpulan path penelitian mi adalah : nyeri bahu pasca stroke lebih sering diderita oleh pasien stroke dengan defisit sensorik dan pasien dengan paresis berat path lengan atas

Background Shoulder pain is a complication of stroke that is frequently happened with the incidence of 5-84%. Several variables influence the occurrence of post stroke shoulder pain, such as sensory deficit and the degree of upper arm paresis that are still being controversy at the present Objective The objective of the study was determine the association of sensory deficit and the degree ofupper arm paresis with poststroke shoulder pain Method Prospective observational study Setting This study was conducted in neurological ward, stroke unit, neurological ambulatory clinic and rehabilitation unit of Dr.Sardjito Hospital and Wates District Hospital Subjects Participant were stroke patients consecutively admitted to Dr. Sardjito Hospital and Wates District Hospital started on July 2004 until March 2005 who fulfilled inclusion criteria Statistical AnalysLc Statistical analysis was undertaken by using chi-square test for each variable and computerized calculation to figure out the association of each variable with post- stroke shoulder pain. The de&ree of the association was measured using relative risk, 95% CI with 5% significance. Multivariate analysis was also used to determine the association of all variables with post-stroke shoulder pain Results This study includes 253 stroke patients that consist of 166 male (65.6%) and 87 female (34.4%) with the mean of age 59.33 ± 10.55 years (range 34-92 years). Pos-stroke shoulder pain found on 64 patients (25.3%). On the univariate analysis we found the significant results for the sensory deficits (p=O.002, RR 1.939 ; 95% CI 1.238-2.928) and the severe of upper arm paresis (p=O.OO1, RR2.063; 95% CI 1.368- 3.113). Other variables such as muscle tone and the pathology of stroke were also significant results. On the multivariate analysis the variable sensory deficit and the severe of upper arm paresis remained significant statistically. Conclusion Post-stroke shoulder pain is occurred more frequently for the patients with the sensory deficit and severe of upper arm paresis.

Kata Kunci : Stroke,Nyeri Bahu,Defisit Sensorimotorik, sholder pain -stroke-sensoriniotor deficit