Pengaruh pemberian kombinasi Glukosamin dengan Kondroitin Sulfat terhadap nyeri lutut karena Osteoartritis
AFLAKAH, Luluk, dr. Nyoman Kertia, SpPD-KR
2005 | Tesis | PPDS I Ilmu Penyakit DalamLatar belakang: Nyeri merupakan keluhan utama penderita osteoartritis (OA) lutut. Penyebab nyeri pada OA tidak jelas, diduga merupakan akibat gabungan proses inflamasi, neurogenik dan psikologi. Obat antiinflamasi non steroid selama ini banyak dipakai untuk mengatasi nyeri derajat ringan sampai sedang pada OA. Akan tetapi efek samping obat ini terhadap saluran cerna lebih sering muncul. Glukosamin dan kondroitin sulfat diduga memiliki efek anti inflamasi, anti nyeri dan mencegah kerusakan tulang rawan sendi dengan efek samping relatif lebih ringan daripada OAINS Tujuan : Mengetahui manfaat kombinasi glukosamin 1500 mg dan kondroitin sulfat 1200 mg perhari terhadap intensitas nyeri lutut derajat sedang karena OA Subyek dan metode : Metode yang digunakan adalah uji klinis acak terkontrol buta ganda. Penderita OA lutut yang memenuhi Kriteria berdasarkan ACR sebanyak 48 pasien dibagi menjadi 2 kelompok berdasarkan randomisasi untuk memperoleh terapi kombinasi glukosamin 1500 mg kondroitin sulfat 1200 mg perhari dan plasebo. Diukur intensitas nyeri lutut dengan skala nyeri visual analogue scale (VAS) pada awal penelitian, akhir bulan pertama dan akhir bulan kedua. Dibandingkan Intensitas nyeri awal, perubahan intensitas nyeri kedua kelompok pada akhir bulan kesatu dan perubahan intensitas nyeri kedua kelompok pada bulan kedua. Hasil : Pada awal studi tidak terdapat perbedaan intensitas nyeri pada kedua kelompok. Pada kelompok terapi terdapat perubahan intensitas nyeri (VAS) pada bulan pertama dari 5,4 ± 0,8 menjadi 4,4 ± 1,2; dengan perubahan VAS sebanyak 1,0 ± 0,7,p = 0.81. Pada kelompok plasebo, terdapat penurunan intensitas nyeri (VAS) pada bulan pertama dari 5,5 ± 0,8 menjadi 4,0 ± 0,9 dengan perubahan VAS sebanyak 1,4 ± 0,7, p= 0,001. Perubahan VAS pada kedua kelompokberbeda bermakna secara statistic, p= 0,04 (IK 95%, 0,011 – 0,84). Perubahan VAS dari akhir bulan pertama sampai dengan akhir bulan kedua kelompok terapi dan plasebo masing masingdari 4,38 ± 1,19 menjadi 2,86 ±1,16 dan 4,08 ± 0,89 menjadi 3,50 ± 0,81. Perbedaan rerata penurunan 1,52 ± 0,89 dan 0,52 ± 0,39, p= 0,001 (IK 95%, -1,41 - -0,58). Analisa multivariat pada bulan pertama menunjukkan hubungan yang lemah diantara variabel bebas terhadap perubahan VAS Analisa multivariat pada bulan kedua menunjukkan bahwa perbaikan VAS diakibatkan oleh grup atau perlakuan. Simpulan: Pemberian kombinasi glukosamin 1500 mg dengan kondroitin sulfat 1200mg perhari mengurangi intensitas nyeri lutut derajat sedang karena OA dibanding plasebo
Kata Kunci : Osteoartritis,Nyeri Lutut,Glukosamin,Kondroitin Sulfat, sholder pain -stroke-sensoriniotor deficit