Laporkan Masalah

Hubungan antara aksesibilitas dengan tingkat kunjungan wisatawan di wilayah Malang Raya

SARI, Nindya, Ir. Bambang Hari Wibisono, MUP.,M.Sc.,Ph.D

2005 | Tesis | Magister Perencanaan Kota dan Daerah

Pariwisata telah menjadi satu fenomena yang membawa kemajuan luar biasa pada akhir abad lalu dan tak diragukan lagi pada tahun-tahun mendatang akan terus berkembang. Pariwisata merupakan aktivitas yang beragam dan secara geografi merupakan kegiatan yang kompleks. Setiap pelayanan dicari dan disediakan akan berbeda pada tiap tahap mulai dari tempat asal sampai destinasi. Transportasi adalah komponen vital dari sistem pariwisata yang menghubungkan sumber wisatawan dengan destinasi atau daerah tujuan wisata. Perkembangan pariwisata di suatu obyek wisata maupun daerah tujuan wisata salah satunya bisa dilihat dari banyaknya kunjungan wisatawan. Terkait dengan kondisi aksesibilitas berarti apabila aksesibilitas baik bisa menarik wisatawan untuk mengunjungi suatu obyek atau daerah tujuan wisata karena transportasi dapat memudahkan orang untuk mengunjungi suatu daerah tertentu, misalnya daerah tujuan wisata. Terkait dengan hal tersebut maka untuk Wilayah Malang Raya yang merupakan salah satu daerah tujuan wisata unggulan di Jawa Timur perlu juga diketahui bagaimana keberadaan dan hubungan aksesibilitas di dalam wilayah dengan perkembangan pariwisata dalam hal ini tingkat kunjungan wisatawannya. Wilayah Malang Raya merupakan satu kesatuan dari 3 kawasan yaitu Kabupaten Malang, Kota Malang dan Batu. Wilayah yang sedemikian luas dengan berbagai macam bentuk poetnsi wisata tersebut memunculkan pertanyaan tentang keberadaan aksesibilitas dalam wilayah yang menjadi alat untuk menjangkau semua pelosok wilayah utamanya obyek-obyek yang tersebar di seluruh Wilayah Malang Raya. Berdasarkan kondisi tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kunjungan wisatawan dengan aksesibilitas di Wilayah Malang Raya. Metode pendekatan yang digunakan adalah rasionalistik kualitatif. Analisis dilakukan dengan membuat skoring berdasar paramater dari variabel aksesibilitas yang meliputi (1) kondisi fisik jalan,(2) jarak, (3) waktu tempuh, (4) perpindahan moda dan (5) ragam moda. Berdasarkan hasil analisis didapatkan kesimpulan bahwa untuk kasus Malang Raya ternyata hubungan antara aksesibilitas dengan kunjungan tidak sepenuhnya terkait. Kondisi ini mengindikasikan ada faktor lain yang mempengaruhi kunjungan wisatawan. Pada kasus yang menyatakan terdapat hubungan antara kedua faktor tersebut menunjukkan bahwa waktu dan jarak mempengaruhi kondisi aksesibilitas yang kurang baik.

Tourism has been a phenomenon that brought extraordinary progress since the end of the last century and undoubtedly in the years to come. Tourism is an activity that varies a lot and geographically it is a complex activity. Each service that people seek or that is provided will be different at each step from the place of origin until the destination. Transportation is a vital component of tourism system that relates the tourist source with the destination or tourism areas. Tourism development in tourism objects or tourism areas can be assessed, for example, from the number of the tourists visit. Accessibility condition means that good accessibility shall attract tourists to visit a tourism object because transportation can ease people to visit certain area. Based on the above facts it is necessary to know the existence and accessibility of Malang Raya area as one of favorite tourism objects in East Java and its tourism progress in terms of tourists visit. Malang Raya is a unity of three areas namely Malang Regency, Malang City, and Batu. Such a vast area with various kinds of tourism potentials creates a question about the existence of accessibility as a means of reaching all parts of the area, especially the tourism objects all over Malang Raya area. Based on the condition, the goal of this research was to know the relationship between tourists visit and the accessibility in Malang Raya area. The approach method that was employed was qualitative rationalistic. Analysis was done by making scoring based on parameter from accessibility variables including (1) physical street condition, (2) distance, (3) time of distance coverage, (4) mode movement and (5) types of mode. It is concluded that in the case of Malang Raya, the relationship between accessibility and visit was not entirely related. This condition indicated by the existence of other factor that could influence tourists visit. In the case stating the relationship existence between accessibility and visit, it showed that time and distance were influence the condition of factors.

Kata Kunci : Pariwisata,Kunjungan,Aksesibilitas, accessibility, tourists visit


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.