Laporkan Masalah

Pengaruh penataan ruang terhadap perubahan pola hidup masyarakat pesisir :: Kasus Desa Lagasa Kecamatan Duruka Kabupaten Muna

SYARIFUDDIN, Hikmah Nilawati, Ir. Bakti Setiawan, MA.,Ph.D

2005 | Tesis | Magister Perencanaan Kota dan Daerah

Wilayah / desa pesisir merupakan kantong-kantong kemiskinan, sehingga kebijakan pembangunan diarahkan untuk mengoptimalkan usaha dan proses pembangunan masyarakat di wilayah pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui seberapa jauh pengaruh pembangunan jalan merubah pola hidup masyarakat pesisir; (2) melihat bagaimana masyarakat pesisir tersebut dalam mengahadapi perubahan pola hidupnya. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data primer di peroleh dari survei lapangan dan wawancara dengan masyarakat baik yang mengalami perubahan maupun yang tidak. Sedang data sekunder diperoleh dari Instansi pemerintah seperti : Bappeda Kabupaten Muna, Dinas PU Kabupaten Muna dan BPS Kabupaten Muna. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dengan adanya pembangunan jalan yang menghubungkan Kota Raha dengan Desa Lagasa menyebabkan perubahan pada fisik, sosial, budaya dan ekonomi. Perubahan pada fisik berupa perubahan pemukiman yang tadinya berada diatas air kini di darat, fasilitas pun mulai ada seperti jaringan listrik, jaringan telepon, jaringan air bersih, sarana pendidikan, saran kesehatan dan sarana olah raga. Pada perubahan sosial budaya berupa perubahan pada mata pencaharian yang dulunya sebagai nelayan kini sebagian berubah menjadi pedagang, tukang ojek, tukang kayu, tukang batu, tukang becak dan pengumpul kepiting, namun ada juga yang tidak bekerja (pengangguran). Dalam merubah mata pencaharian tidak sedikit dari masyarakat yang mengalami kesulitan, bahkan ada yang merubah mata pencahariannya sampai beberapa kali. Akibat dari perubahan mata pencaharian ini sebagian masyarakat mengalami peningkatan penghasilan, namun banyak juga dari mereka yang mengalami penurunan penghasilan. Pengeluaran mereka pun bervariasi tergantung besarnya penghasilan mereka. Penghasilan mereka saat ini digunakan tidak hanya untuk kebutuhan primer , namun sebagian digunakan untuk membeli barang-barang sekunder. Akibat terjadi perubahan pada fisik, sosial, budaya dan ekonomi pada masyarakat Desa Lagasa, maka terjadi pula perubahan pada pola hidupnya. Berdasarkan hasil temuan, diharapkan agar pemerintah Kabupaten Muna dalam melaksanakan pembangunan harus memperhatikan dan mempertimbangkan dampak yang akan timbul dari kegiatan pembangunan tersebut.

Coastal areas are poverty spots for which development policy targeted to optimize the developing efforts and processes for the community. This research was aimed at: (1) knowing to what extent the road construction has changed the coastal community life pattern; (2) understanding how the coastal community faces their life pattern change. This research employed survey method with qualitative descriptive approach. The primary data sourced in field survey and interview with the people who either experienced the changes or not. While the secondary data were obtained from government authorities such as Bappeda (Local Development Council) of Muna Regency, DPU (Public Works Services) of Muna Regency, and BPS (Statistics Center Bureau) of Muna Regency. The result showed that the road development, connecting the Raha city and the Lagasa village had caused physical, social, cultural, and economical changes. The physical changes were that the on-the-water settlement had moved to land. Facilities, like electrical circuitry, telephone and drinking water networks, education, health, and sports, have been available today. The socio-cultural changes are that the formerly main earnings, as fishermen, have now changed to be peddlers, motorcycle drivers, craftsmen, building workers, pedicab drivers, and crab collectors as well as those without any job. More than a few of people faced difficulties in changing their earnings; even they often performed one occupation and changed to another. As a result, some of the population increases their income, but many face their income drop off. Likewise, their expenses vary, depending on how much they earn. Not only for basic requirements, now they also spent their income for the secondary ones. Due to the physical, social, cultural, and economical changes of the Lagasa population, their life subsequently do, too. Rooted from the findings, it is recommended that the government of the Muna Regency should recognize and consider any possible impacts of the developments.

Kata Kunci : Penataan Ruang,Wilayah Pesisir,Pola Hidup Masyarakat, Spatial Planning, Community, Life Pattern.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.