Pengembangan kawasan Agropolitan Kalibawang Kabupaten Kulonprogo
KOYNYA, Adrial Markus, Ir. Sudaryono, M.Eng.,Ph.D
2005 | Tesis | Magister Perencanaan Kota dan DaerahKebijaksanaan pembangunan disektor pertanian memiliki arti penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dalam kenyataan sektor ini menghadapi kendala dan tantangan berupa rendahnya kemampuan teknologi menyangkut proses produksi, pengolahan, pemasaran, masih terbatasnya sumberdaya manusia profesional dan sinkronisasi program pembangunan, belum terciptanya iklim kondusif serta masih kurangnya dukungan sarana dan prasarana baik disisi produksi, distribusi input maupun output, serta didasarkan pada beberapa pertimbangan oleh kesenjangan kawasan perkotaan dan perdesaan. Hal ini perlu intervensi pemerintah yang tepat secara normatif program maupun dari persepsi masyarakat setempat. Pengembangan kawasan agropolitan merupakan alternatif pembangunan ekonomi wilayah pedesaan melalui Urban-rural linkages untuk mencegah urban bias. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan pengaruh intervensi pemerintah dalam penyediaan sarana prasarana terhadap perkembangan sektor pertanian di Kawasan Agropolitan Kalibawang berdasarkan persepsi petani. Penelitian dilakukan secara deduktif dengan metode deskriptif kualitatif yang berlandaskan pedekatan rasionalistik. Hasil penelitian persepsi petani terhadap intervensi penyediaan sarana dan prasarana pendukung sub-sistem usaha tani/pertanian di Kawasan Agropolitan antara lain Irigasi, Jalan Usaha Tani, Jalan Poros Desa, dan sarana penunjang lainnya adalah: (1). Berpengaruh (2). Cukup berpengaruh (3). Kurang berpengaruh (4). Tidak berpengaruh. Adapun persepsi yang dimiliki oleh petani adalah berpengaruh terhadap peningkatan produksi, permasaran serta kemampuan mengembangkan kegiatan usahatani/pertanian di kawasan agropolitan saat ini. Intervensi dukungan penyediaan sarana dan prasarana penunjang sub-sistem usahatani/pertanian terhadap pengembangan kawasan agropolitan memberikan dampak bagi petani berupa kemudahan akses terhadap faktor produksi dan pemasaran.
The development policy on agricultural sector is critical in developing economic growth. In reality, such a sector encounters some challenges regarding production, management and marketing processes as well as the limited professional human resources and synchronization of the development programs; unavailable conducive climate and the lack of adequate facilities and infrastructure of production, both input and output; and rural-urban disparity. Consequently, it requires appropriate government interventions, concerning with both the normative program and the local community perception. Developing an agropolitan area is an alternative for developing rural economy through urban-rural linkage to from urban bias. The goal of this research is to describe the influence of government intervention in providing facilities and infrastructures on the development of agricultural sector in Kalibawang Agropolitan Area based on farmers’ perception. The research was done deductively with qualitative, descriptive method based on rationalistic approach. The results of the research on farmers’ perception regarding intervention on the provision of supporting facilities and infrastructures of farmers/farming effort sub-system included irrigation, farming road, rural main road, and some other supporting facilities were: (1) having effect, (2) having little effect, (3) having less effect, (4) having no effect. The farmers’ perception influenced the development of production, marketing and farming activities in the existing agropolitan area. The intervention on the provision of the facilities and the supporting infrastructure of sub-system farming in the development of the agropolitan area provided the farmers with accessibility on production and marketing factors.
Kata Kunci : Pengembangan Wilayah,Kawasan Agropolitan, Agropolitan development, intervention, perception