Laporkan Masalah

Evaluasi Resto Mrican oleh pedagang kaki lima

SULISTIANI, Ari, Ir. Haryadi, M.Arch.,Ph.D

2005 | Tesis | Magister Perencanaan Kota dan Daerah

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan evaluasi para pedagang kaki lima (PKL) terhadap Resto Mrican yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Sleman sebagai alternatif relokasi, serta faktor-faktor yang membentuk evaluasi tersebut. Hal ini dianggap penting karena dengan adanya pemahaman yang lebih baik mengenai karakteristik pedagang kaki lima, merupakan input yang sangat berharga guna membantu pihak pemerintah untuk melakukan penataan dan pemberdayaannya terutama dalam kegiatan relokasi. Pelaksanaan relokasi PKL di sepanjang Jalan Gejayan dari Selokan Mataram sampai batas kota ke Resto Mrican terjadi pada bulan Maret 2004. Dari hasil relokasi tersebut, secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 (dua) kelompok PKL yaitu PKL yang masuk ke Resto Mrican dan PKL yang tidak masuk ke Resto Mrican. Oleh karena itu, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh PKL di sekitar Jalan Gejayan yang direlokasi ke Resto Mrican. Sedangkan untuk sampelnya diambil secara purposive sampling yaitu para PKL yang berada di resto Mrican dan PKL gusuran dari Jalan Gejayan yang tidak masuk ke Resto Mrican, dengan alasan mereka lebih mengetahui kondisi Resto Mrican. Analisis data dilakukan secara kualitatif yaitu data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner ditriangulasikan dengan hasil wawancara kepada para responden dan ditunjang dengan hasil pengamatan/observasi selama di lapangan Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari evaluasi para PKL, lokasi relokasi di Resto Mrican merupakan lokasi yang tidak strategis. Kondisi ini didasarkan pada penilaian karena letak lokasi Resto Mrican jauh dari jalan raya, berada pada jalan yang tidak mempunyai akses langsung (tidak mempunyai akses langsung ke jalan raya dan tidak ada angkutan umum yang melewati jalan tersebut) dan berada dekat dengan pemukiman penduduk tetapi bukan golongan menengah ke bawah (pangsa pasar mereka). Selain itu, bangunan yang disediakan tidak sesuai untuk usaha PKL karena bentuknya yang permanen dengan harga yang terlalu mahal. Secara garis besar faktor-faktor yang membentuk evaluasi para pedagang kaki lima tersebut dapat dibedakan atas 2 (dua) kelompok besar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah karakteristik PKL itu sendiri yang meliputi tingkat pendidikan, jenis usaha yang ditekuni dan lama berusaha sebagai PKL (pengalaman). Sedangkan faktor eksternal adalah unsur lingkungan usaha PKL yang meliputi lokasi, infrastruktur, lahan usaha dan pendapatan. Pembelajaran yang dapat diambil adalah bahwa dengan dilakukannya relokasi PKL ke Resto Mrican, ditemukan indikasi bahwa usaha PKL terdorong untuk bergeser dari sektor informal menjadi sektor formal. Disamping itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar proses relokasi terlaksana dengan baik yaitu lokasi usaha yang baru (lokasi relokasi) memiliki banyak persamaan dengan lokasi usaha sebelumnya, tidak mengubah karakteristiknya baik lingkungan maupun pelakunya, serta melibatkan pihak yang akan direlokasi dalam aktifitas relokasi tersebut.

This research aims to describe the street vendors’s (SV’s) evaluation toward Resto Mrican built by the Government of Sleman Regency as an alternative site, and the factors that shape the evaluation as well. This is important, since better understanding about their characteristic will be a valuable input for the government in organizing and empowering them, especially in the relocation program. The Government of Sleman Regency has been relocated the SV along Gejayan Street, from Selokan Mataram to city border, to a new site at Resto Mrican in March 2004. From the relocation, they can be divided into two major groups, which are: those enter the Resto Mrican; and those are not. For this research, the sampling is undertaken purposively from those two groups. The data were analyzed qualitatively, which mean that the data obtained through spread questioners were triangulated with interview results and supported by observation result on the field. The research shows the SV’s evaluation that the new allocated site was not strategic because: far from the main road, no access to the main road, although located nearby middle up settlement which were not their target market, and more over the permanent building were so expensive for the vendors to afford. Predominantly, the factors that shaped their evaluation can be divided into two main groups, which are internal and external factors. Internal factor is the characteristic of the SV, which include the education level, type and length of business (SV experience). The external factor is their element of business environment, which include site, infrastructure, business field, and income rate. Lesson learned from this research is, that by the relocation of the SV to Resto Mrican indicate that they have been forced to shift, by characteristic, from informal sectors to formal ones. From the lesson, there are several important things to be consolled in achieving successful relocation. First, keep the similarity to the previous site; second, not change the environment and vendors’ characteristic; and last but not least, involve the vendors in the relocation process.

Kata Kunci : Evaluasi, Pedagang kaki lima, Relokasi, evaluation, street vendors, relocation


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.