Efektifitas kinerja Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) sebagai Institusi Perencanaan dalam P2KP di Kabupaten Sleman
SUDOMO, Ir. Leksono Probo Subanu, MURP.,Ph.D
2005 | Tesis | Magister Perencanaan Kota dan DaerahBadan Keswadayaan Masyarakat (BKM) adalah kelembagaan masyarakat di tingkat kelurahan yang dirancang untuk membangun kembali masyarakat mandiri agar mampu mengatasi kemiskinan dan bertanggung jawab menjamin keterlibatan unsur masyarakat dalam pengambilan keputusan yang kondusif untuk menumbuhkan keswadayaan masyarakat . Keberadaan BKM di kelurahan merupakan institusi lokal yang terbentuk dari, oleh dan untuk masyarakat serta memiliki peranan yang strategis dalam Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji efektifitas kinerja Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM ) dan faktor- faktor yang memepengaruhi efektifitas kinerja BKM dalam penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Sleman. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Variabel yang diamati terdiri atas variabel dependen yakni produktifitas organisasi dan variabel independen meliputi; karakteristik organisasi, karakteristik sumber daya manusia, karakteristik lingkungan dan praktek manajemen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BKM yang memiliki kinerja organisasi yang efektif adalah BKM Sariharjo dan BKM Sindumakmur dan yang kurang efektif adalah BKM Sumberagung dan BKM Minomartani, sedangkan yang lainnya sebanyak 28 buah BKM memiliki kinerja organisasi dengan kategori cukup efektif. BKM pada P2KP 1 tahap 2 memiliki kinerja organisasi lebih efektif dibandingkan dengan BKM pada P2KP 1 tahap 1 karena sosialisasi kepada masyarakat dan pelatihan bagi para kader dan pengurus BKM telah dipersiapkan sebelumnya secara matang. Faktor- faktor yang berpengaruh antara lain; (1) Karakteristik organisasi dinilai masih kurang baik karena sebagian besar BKM kurang tanggap terhadap perkembangan yang terjadi, baik perubahan kebijakan pemerintah, tuntutan anggota maupun perkembangan teknologi. (2). Karakteristik lingkungan dinilai cukup kondusif karena didukung oleh adanya keadaan sosial ekonomi masyarakat yang semakin baik dan peranan masyarakat yang cukup besar dalam pelaksanaan pembangunan sarana prasarana fisik secara gotong royong.(3).Karakteristik sumber daya manusia dinilai sangat memadai karena 95,96 % pengurus merupakan tamatan SLTA keatas dan telah berpengalaman dalam berorganisasi (4) Praktek manajemen dinilai cukup efektif karena proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan telah berjalan cukup baik.
Self-Supporting Society Agency (BKM) is a social institution in village level that is designed to reconstruct self support society in order to overcome poverty and be responsible to guarantee involvement of all society components in decision making that is conducive to cultivate society’s self support. The function of BKM in village level is as a local institution formed from, by, and for the society and plays a strategic role in the Program of Poverty Eradication in Urban Area (P2KP). The research aims to study the effectiveness of the BKM’s performance and to identify the factors that affect its effectiveness in poverty eradication in Sleman regency. The research uses a descriptive qualitative method. It observes both dependent and independent variables. The dependent variable is organizational productivity and the independent variables are organizational characteristics, human resources characteristics, environmental characteristics and management practices. The research results show that BKMs having effective organizational performance are BKM Sariharjo and BKM Sindumakmur, while those having less effective performance are BKM Sumberagung and BKM Minomartani. The BKM in P2KP 1 batch 2 has more effective performance than that in P2KP 1 batch 1 because the socialization to the society and the training for the BKM cadres and board of management have been prepared well. The effectiveness or success of the BKM performance is not determined only by its board of management but also by the existence of the strong social capital of the society to get involved in organizational activity that directly touches the people’s interest. The factors affecting the performance are: 1) the characteristic of organization that s considered not good because most BKMs are unable to adapt to the development: change in the government policy, demand from the members, or development of technology especially the use of computer to give better service and have better access to information. 2) the characteristic of environment that is considered quite conducive for organizational development because it is supported by a better social and economic condition in the society, and bigger roles of society in the implementation of physical development of facilities and infrastructures. 3) The characteristic of human resources that is considered highly adequate because 95.96% of the board of management is High school or higher graduates and has organizational experience. (4) The management practice that is considered quite effective because the planning, implementation, and monitoring processes run well.
Kata Kunci : Badan Keswadayaan Masyarakat,Efektivitas Kinerja, Performance effectiveness, Self-suppoting Society Agency, Influential factors