Laporkan Masalah

Kelayakan finansial pendederan Ikan Nila Program Kemitraan PT. Aquafarm Nusantara di Kabupaten Sleman

MUDANA, I Wayan, Dr.Ir. Irham, MSc

2005 | Tesis | Magister Manajemen Agribisnis

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui mekanisme kemitraan; untuk mengetahui tingkat pendapatan, keuntungan dan kelayakan usaha pendederan ikan nila PT. Aquafarm Nusantara melalui program kemitraan dengan kelompok tani ikan di Kabupaten Sleman. Selain itu juga untuk mengetahui perbedaan pendapatan, keuntungan serta kelayakan usaha pendederan ikan nila PT. Aquafarm Nusantara melalui program kemitraan dan non kemitraan. Penelitian dilakukan pada usaha pendederan ikan nila PT. Aquafarm Nusantara melalui program kemitraan dengan Kelompok Tani Ikan Minajaya, Kelompok Tani Ikan Mina Mulya dan Kelompok Tani Ikan Mina Suka Makmur. Jenis data yang dipergunakan adalah data primer dan data sekunder. Sedangkan sampel dipilih secara proportional random sampling sebanyak 30 petani dari 3 kelompok tani ikan yang terlibat kemitraan. Masing-masing petani bertindak sebagai sampel petani kemitraan sekaligus non kemitraan. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis biaya dan penerimaan serta analisis kelayakan usaha yang meliputi analisis keuntungan, pendapatan, NPV, IRR, B/C ratio serta Payback Period. Kemitraan dalam usaha pendederan ikan nila PT. Aquafarm Nusantara dengan Kelompok Tani Ikan di Kabupaten Sleman melibatkan 3 (tiga) pihak yaitu; PT Aquafarm Nusantara, Kelompok Tani Ikan dan pemerintah setempat sebagai pengambil kebijakan. Dari analisis kelayakan, usaha pendederan melalui program kemitraan layak untuk diteruskan. Dari analisis sensitivitas, menunjukkan kelayakan usaha pendederan paling sensitif terhadap perubahan pada harga input pakan ikan, kemudian diikuti input benih dan kotoran puyuh, namun perubahan-perubahan yang terjadi tetap bisa mempertahankan usaha pendederan ikan nila melalui program kemitraan pada taraf layak untuk tetap dijalankan atau dilanjutkan. Meskipun terjadi penurunan harga jual output pada tingkat 10% dan kenaikan harga input pada tingkat 10% secara bersamaan, usaha pendederan ikan nila melalui program kemitraan tetap layak dijalankan karena nilai-nilai NPV, B/C Ratio dan IRR dari hasil analisis sensitivitas masih lebih tinggi dari kriteria minimal. Usaha pendederan ikan nila non kemitraan di Kabupaten Sleman secara finansial juga layak dijalankan namun bila dibandingkan dengan usaha pendederan ikan dengan kemitraan, lebih menguntungkan usaha pendederan ikan niila melalui kemitraan

The research has main objectives are : to understand the partnership mechanism on Tilapia Nursery Program between PT. Aquafarm Nusantara and Fish Farmer Groups in Sleman Regency; to obtain the revenue, benefit and feasibility level, and to obtain the differences between the partnership program and non partnership program on revenue, benefit and feasibility level of work on Tilapia nursery. The involved farmer groups are Minajaya Fish Farmer Group (FFG), Mina Mulya FFG and Mina Suka Makmur FFG. The research uses primary and secondary data. The samples are collected using proportionally random sampling method from 30 farmers, representing these three groups. Each farmer acts as partnership farmer sample and also as non-partnership farmer sample. The gained data will be analyzed using cost and revenue analysis, feasibility analysis including benefit, revenue, NPV, IRR, B/C ratio and Payback Period analysis. This Tilapia Nursery Partnership Program involves PT. Aquafarm Nusantara, Sleman’s Fish Farmer Group and Local Authority as the policy maker. From the feasibility analysis, shown that this program is quite feasible to be continued. The sensitivity analysis proves that the program is very sensitive to the fish feed mill , fingerling and quail feces input prices fluctuation. Nevertheless, this fluctuation is still be able to anticipate, so that this business is kept alive on feasible level. Although the selling output price decreasing up to 10 % and the input price increasing up to 10 % in the same period, the sensitivity analysis proves the value of NPV, B/C Ratio and IRR are still higher than minimum criteria.Financially, the non-partnership program is feasible to conduct but the partnership gives more profitable result.

Kata Kunci : Usahatani,Ikan Nila,Pendapatan,Program Kemitraan, feasibility, nursery, tilapia


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.