Strategi pengembangan Rumah Potong Hewan (RPH) Mandiri Kota Magelang Tahun 2005
WIDODO, Drs. A. Budi Purnomo Br. MA
2005 | Tesis | Magister Ekonomika PembangunanSemenjak krisis moneter mengguncang perekonomian Indonesia, kinerja RPH ikut terimbas dan kinerjanya terus mengalami penurunan. Berdasarkan indikator banyaknya jumlah ternak yang dipotong, produktivitas pemotongan ternak di RPH Kota Magelang pada tahun 2005 tinggal 43 – 60% dibandingkan dengan produktivitas pemotongan ternak sebelum krisis. Berdasarkan indikator keuangan, perolehan retribusi RPH Kota Magelang pada tahun 2004 mencapai Rp.80.287.000 atau turun 3% dibandingkan perolehan retribusi tahun sebelumnya. Oleh karena itu RPH memerlukan strategi yang komprehensif dan realistis untuk mengembalikan kinerja RPH. Untuk itu dalam penelitian ini akan dikaji berbagai permasalahan strategik yang sedang dihadapi RPH dengan menggunakan alat analisis proses manajemen strategik yang diformulasikan oleh Nutt dan Backoff (1991) yang terdiri atas 6 tahapan proses manejemen strategik, yaitu : (1) historical context, (2) situtional assesment/SWOT Analysis, (3) strategic issue agenda, (4) strategic options, (5) feasibility assesment. Berdasarkan hasil analisis proses manajemen strategik tersebut, disimpulkan bahwa untuk meningkatkan kinerja dan mewujudkan RPH mandiri dibutuhkan langkah-langkah strategik yang harus diaktualisasikan dalam tema pembangunan RPH sebagai berikut : (1) meningkatkan kemampuan manajerial karyawan RPH, (2) meningkatkan profesionalisme kerja karyawan dan meningkatkan kerjasama dengan para pelanggan dan masyarakat dalam pengawasan perdagangan daging, (3) meningkatkan kesejahteraan karyawan dan kontribusi PAD, (4) mewujudkan RPH Mandiri.
Since monetary crisis of Indonesia economics, performance of Slaughtering House of Animal (RPH) follow induced and its performance are non-stoped to experience of the degradation. Pursuant to indicator to the number of crosscut livestock amount, productivity of livestock butchery in RPH of Town Magelang in the year 2005 omitting 43 - 60% compared to by productivity of livestock butchery of before crisis. While pursuant to finance indicator, acquirement of retribution of RPH in the year 2004 reaching Rp.80.287.000 or decreasing 3% compared to by a previous year retribution acquirement. Therefore, RPH need the strategy which comprehensive and realistic to bring back the performance RPH. For that in this research will be studied by various strategic problems is which is being faced by the RPH by using strategic management process analyzer is which formulation by Nutt and Backoff ( 1991) consisted of by 6 step process the strategic management, that is : (1) historical context, (2) situational assessment/SWOT Analysis, (3) strategic issue agenda, (4) strategic options, (5) feasibility assessment. Pursuant to result analyze the the strategic management process, concluded by that to increase performance and realize the required by selfsupporting RPH of strategic stages which must to actuality in the following development RPH theme : (1) improving ability of managerial of employees RPH, (2) improving professionalism work the employees and improve the cooperation with all customer and society in observation of flesh commerce, (3) improving prosperity of employees and contribution PAD, (4) realizing self-supporting RPH
Kata Kunci : Manajemen Strategi,Pengembangan RPH, Strategic