Dampak perhelatan terhadap pembentukan modal dua kelompok rumah tangga miskin :: Studi kasus Desa Bukuran Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen
LASTOMO, Agus Tri, Dr. Soetatwo Hadiwigeno, MA
2005 | Tesis | Magister Ekonomika PembangunanPenelitian ini bertujuan mengetahui dampak perhelatan terhadap pembentukan modal dua kelompok rumah tangga miskin di desa Bukuran Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen. Bukuran adalah desa dengan jumlah KK Miskin dan sekaligus dengan jumlah perhelatan paling tinggi di Kecamatan Kalijambe. Berbagai hasil penelitian dan literatur menyebutkan bahwa perhelatan berikut jenis dan jumlah barang yang diberikan sebagai sumbangan sangat memberatkan terutama bagi keuangan rumah tangga miskin. Pemberian sumbangan padahal sulit dihindari karena sudah menjadi norma sosial dan adat istiadat masyarakat khususnya di daerah penelitian dengan adanya sanksi sosial bagi yang tidak mau melakukannya. Penelitian dilakukan selama 1 bulan pada Mei 2005, dengan meneliti sampel sebanyak 50 rumah tangga miskin, petani dan non petani. Alat analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan nilai rata-rata per bulan dari total pendapatan dan total pengeluaran responden dalam kedua kelompok rumah tangga. Hasilnya adalah frekuensi dan pola sumbangan (jenis dan jumlah barang) yang diberikan berdampak negatif pada aspek keuangan kedua kelompok rumah tangga miskin berupa ketidakmampuan mereka menyisihkan sebagian pendapatan yang digunakan sebagai modal untuk berproduksi meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya. Apabila total pendapatan dikurangi seluruh biaya untuk kebutuhan dasar dan 3x sumbangan, maka setiap bulannya rumah tangga miskin petani akan minus Rp108.032, sedangkan rumah tangga miskin non petani akan minus Rp34.779. Proporsi pengeluaran sumbangan rumah tangga miskin petani terhadap total pendapatan 52% dan non petani 39%, terhadap rata-rata pengeluaran 3 kebutuhan dasar, rumah tangga miskin petani mencapai 63% dan non petani 61%. Dengan pola pengeluaran sumbangan seperti ini, sangat sulit bagi kedua kelompok rumah tangga miskin untuk meningkatkan kesejahteraannya.
The objective of this research is to know the impact of celebration (perhelatan) on capital formation process of two poor families at Bukuran, the village on Kalijambe District in Sragen Regentcy, Central Java. It is the highest in amount of poor family, even the highest in amount of celebrations. Many other researchs state that the celebration with gifts (sumbangan, always in money and other goods) give a hard burden especially for the poor family finance. This gifts is likely a must because of the society social norm with the social punish for those who break the norm. Research was be done in Mei 2005 which examined about 50 sample consisted of 29 farmer families and 21 non-farmer ones. This is a qualitative research which used mean per month of the samples total income and expenditure to describe the data. The result is the frequention of celeberation and the mode of gifts given to celebration have so much negative impact on two poor families namely their unability to save a part of their income to be used as capital to product in order to increase their total income and welfare. It can be said that for three of basic needs expenditures plus three times gifts expenditure, two group of poor families would be minus about Rp108.032 (for farmer) and minus Rp34.779 (for non-farmer). The proportion of three times gift expenditure to total income is 52% (farmer) and 39% (non-farmer) or 63% (farmer) and 61% (non-farmer) to three of basic needs expenditure. With this gifts expenditure mode it is very hard for them to leave the valley of poverty.
Kata Kunci : Kemiskinan,Perhelatan Pembentukan Modal,Celebration, gifts, capital formation, poor family