Pengukuran efisiensi Kantor Pelayanan Bea dan Cukai :: Suatu aplikasi Data Envelopment Analysis
DAULAY, Mohammad Yuli Akbar, Prof.Dr. Iswardono S. Permono, MBA.,Akt
2005 | Tesis | Magister Ekonomika PembangunanTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur tingkat efisiensi Kantor Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC). Efisiensi yang diukur berupa efisiensi relatif antara beberapa KPBC yang terpilih dan dijadikan obyek penelitian, utamanya adalah 15 KPBC Tipe A yang berkedudukan di Jawa, untuk periode kegiatan 2003-2004. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Data Envelopment Analysis (DEA) digunakan sebagai alat analisis. Variabel input yang digunakan terdiri atas belanja rutin, jumlah pegawai, jumlah perangkat komputer, nilai importasi per pegawai, nilai produksi cukai per pegawai, sedangkan variabel output adalah penerimaan bea masuk dan penerimaan cukai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama periode penelitian tingkat efisiensi yang dicapai oleh masing-masing KPBC cukup bervariasi antara 21,61% – 100%. Variasi disebabkan oleh faktor kemampuan manajerial sumber daya yang berbeda, meliputi pengeluaran anggaran, tenaga kerja, perangkat komputer, dan beban kerja. Lima KPBC tetap efisien selama periode tersebut meliputi KPBC: Juanda, Kediri, Malang, Soekarno-Hatta, dan Tanjung Priok II. Sumber-sumber inefisiensi yang dapat menyebabkan suatu KPBC tidak efisien secara relatif terletak pada pemborosan pemanfaatan sumber daya maupun belum optimal untuk dalam mengelola penerimaan. Apabila dibandingkan dengan 10 KPBC Tipe A yang berkedudukan di luar Jawa maka selama periode tersebut KPBC di Jawa secara rata-rata lebih efisien.
The purpose of this research is to measure the efficiency level of Customs and Excise office’s. Efficiency being measured is relative efficiency among some offices which are chosen and become the research object (mainly 15 offices stated in Java) for activities period 2003 – 2004. Secondary data used and obtained from the Customs and Excise Head Office. Data Envelopment Analysis (DEA) used as a tool of analysis. Input variables are routine expenditure, number of employees, number of computers, import value per employee, and excise object productions value per employee, whereas, output variables are customs and excise duty. The result shows that the efficiency level achieved by each office during research period are varied between 21,61% - 100%. Managerial resource ability differences making this variations (i.e. budget expending, labour, computer equipment, and also workload). Five offices had constantly efficient during that period are Juanda, Kediri, Malang, Soekarno-Hatta, and Tanjung Priok II. Inefficiency sources could make an office become relative inefficient are lavishly on using resources (input variables) and also not optimal in revenues managing (output variables). When we compare with 10 offices stated in outside Java during research period, offices stated in Java more efficient on average.
Kata Kunci : Kinerja KPBC, Efisiensi, DEA