Pelaksanaan proyek padat karya sektor kehutanan dan dampaknya terhadap kondisi sosial masyarakat sekitar hutan di Daerah Istimewa yogyakarta
RAHARJA, Sunarya, Prof.Dr. Koesnadi Hardjasoemantri, SH
2001 | Tesis | S2 HukumPelaksanaan pembangunan disektor kehutanan akan berhasil apabila keberadaan hutan akan dapat manfaatnya oleh masyarakat. Oleh karena itu pengelolaan hutan harus selalu memperhatikan aspek peran serta masyarakat, sehingga kebijaksanaan pembangunan di sektor kehutanan sesuai dengan keinginan masyarakat. Aspek peranserta masyarkat di bidang pengelolaan hutan dilaksanakan dengan program hutan kemasyarakatan dan proyek padat karya. Kedua program ini merupakan bentuk peranserta masyarakat secara kolektif dalam pengelolaan hutan di Indonesia. Proyek padat karya sektor kehutanan, di samping untuk menekan dampak negative dari timbulnya krisis ekonomi juga merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengembangkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan hutan. Pelaksanaan hutan kemasyarakatan di DIY yang belm sesuai dengan SK.Menhutbun No. 877/Kpts-II/1998 dapat dikembangkan lebih lanjut oleh proyek padat karya ini. Ketentuan tentang bentuk koperasi bagi kelompok tani hutan yang ingin mengajukan Hak Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan (HPHKM), dapat disimpangi oleh peserta proyek padat karya. Disamping itu pola tanam dengan mengandalkan pada tiga sistem yaitu Tanaman Pokok, Multi Purpose Tree Species (MPTS) dan tumpangsari akan lebih melengkapi pola tanam pada proyek hutan kemasyarakatan. Intensitas dampak proyek padat karya sektor kehutanan bagi kondisi masyarakat sekitar hutan sampai pada pertengahan tahun 2000 relatif masih kecil. Aspek-aspek sosial yang berpotensi terkena dampak dari suatu kegiatan yang diatur dalam Surat Keputusan Kepala BAPEDAL No. KEP-299/11/1996, tidak semuanya terkena dampak dari proyek padat karya ini. Intensitas dampak positif yang mulai dirasakan oleh masyarakat sekitar hutan adalah meningkatnya penghasilan dan bertambahnya rasa memiliki anggota masyarakat terhadap keberadaan hutan di sekitarnya. Namun demikian pelaksanaan proyek padat karya ini juga membawa dampak negative. Para petani yang tidak tergabung dalam kelompok tani hutan dan lebih senang bekerja secara individual merasa iri dengan petani yang lain sehingga dikhawatirkan akan mengganggu pelaksanaan pengelolaan hutan oleh anggota masyarakat yang secara kolektif tergabung dalam kelompok tani.
-
Kata Kunci : Hukum Lingkungan,Proyek Padat Karya, Kondisi Sosial, labour-intensive project, community forests, social impact.