Kinerja Perusahaan daerah Air Minum Kabupaten Banjar ditinjau dari aspek pelayanan publik
AZWAR, Dr. Muhadjir Darwin
2005 | Tesis | Magister Administrasi PublikPenelitian ini mengenai kinerja PDAM Kabupaten Banjar dalam memberikan pelayanan penyediaan air bersih bagi penduduk di Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru propinsi Kalimantan selatan. Penelitian ini didasari atas pentingnya ketersediaan dan akses kepada air bersih bagi penduduk, di mana hal ini menjadi tanggung jawab pemerintah (daerah) untuk menjamin dan menyelenggarakan penyediaan air yang menjangkau setiap individu penduduknya. Dua pertanyaan penting yang ingin dicari jawabannya dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana kinerja PDAM Kabupaten Banjar dalam pelayanan penyediaan air bersih, dan (2) Faktor-faktor apa yang mempengaruhi kinerja tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kualitatif, dengan sumber informasi (informan) Ketua Badan Pengawas, para Direktur, Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian, Kepala Unit/IKK, karyawan PDAM Kabupaten Banjar, Asisten bidang Pembangunan Setda Banjar, dan beberapa pelanggan dan calon pelanggan PDAM Kabupaten Banjar. Untuk melihat kinerja PDAM ini digunakan dua indikator yaitu tingkat produktivitas dan tingkat orientasi kualitas layanan, sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah kemampuan finansial, kualitas SDM, dan kualitas teknologi/peralatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja PDAM Kabupaten Banjar dalam pelayanan penyediaan air bersih kepada masyarakat/ pelanggannya dilihat dari tingkat produktivitas dan tingkat orientasi kualitas layanannya masih rendah/kurang baik. Rendahnya tingkat produktivitas tidak hanya ditunjukkan oleh masih kecilnya cakupan layanan air bersih kepada penduduk, tetapi juga kurangnya kemampuan PDAM Kabupaten Banjar dalam merealisasi permohonan pemasangan sambungan baru. Sedangkan Orientasi Layanan yang masih kurang baik, dapat dilihat dari masih kurangnya kualitas air yang dihasilkan,dan masih rendahnya kontinuitas jalannya air yang mengalir kepada pelanggan. Sebenarnya banyak faktor yang mempengaruhi kurang baiknya kinerja PDAM ini, namun berdasarkan penelitian, faktor yang sangat berpengaruh ada tiga yaitu kemampuan finansial, kualitas SDM, dan kualitas teknologi/peralatan yang kesemuanya menunjukkan kapasitas dan kemampuan yang rendah. Rendahnya kemampuan finansial ditandai dengan ketidak seimbangan bahkan kerugian karena biaya operasional yang dikeluarkan lebih besar dari pada sumber pembiayaan yang diperoleh (biaya operasional yang selalu melebihi sumber pembiayaan yang tersedia). Kualitas sumber daya manusia yang masih kurang, ditunjukkan oleh masih rendahnya tingkat pendidikan formal yang dimiliki karyawan, masih terdapatnya ketidaksesuaian antara jabatan/pekerjaan yang diduduki dengan latar belakang pendidikan dan kurangnya pelatihan-pelatihan teknis yang dimiliki karyawan. Sedangkan kualitas teknologi/peralatan yang kurang baik, ditunjukkan oleh masih kurang lengkapnya peralatan yang dimiliki, kondisi peralatan banyak yang sudah tidak berfungsi optimal, usia peralatan yang sudah tua.
This research is about performance of District of Banjar's PDAM in providing service of water supply for residents in district of Banjar and Banjar Baru, province of South Kalimantan. This research is based on the importance of availability and access to clean water for resident, while it is responsibility of local government to assurance the water supply for its resident. Two important questions that will be addressed in this research are (1) what is performance of District of Banjar's PDAM in service of water supply, (2) what are factors influencing the performance. Method used in this research is qualitative method, with informants consist of Head of oversight Board, directors, Head of Sections, Head of Subsection, Head of Unit/IKK, PDAM employees, assistance of development section in Banjar's local Secretariat, customers and customer candidates. To examine performance of PDAM, two indicators, level of productivity and level of service quality orientation are used. Factors influencing are financial capability, human resource quality, and technology/equipment quality The research results indicate that performance of Banjar's PDAM in providing water to public/customer is low in term of level of productivity and level of service quality orientation. The low level of productivity is indicated by the small service scope to resident and less capability of the organization in accepting application of new connection. In addition, the bad service orientation is indicated by low quality of water produced and low continuity of water flowing to customers. Actually, many factors influencing the low performance of PDAM, however based on research findings, the most influencing factors are: financial capability, human resource quality, and quality of technology/ equipment that all show low capacity and capability. The low financial capability is reflected with unbalance or loss because operational cost is greater than financing source. The low human resource quality is indicated by low formal education of employees, unsuitability between position and educational background and less technical training. The low quality of technology/equipment is showed by less complete equipment the enterprise has, less optimal equipment condition, and old equipments.
Kata Kunci : Kinerja PDAM,Kualitas Layanan, performance, clean water service, PDAM