Laporkan Masalah

Evaluasi kebijakan pendistribusian dana subsidi BBM kepada masyarakat melalui Program Dana Bergulir di Kota Jayapura

GANDHI, Mahadma, Dr. Samsubar Saleh, MA

2005 | Tesis | Magister Administrasi Publik

Setelah mengamati keberadaan usaha kecil, mikro dan menengah di Kota Jayapura, dimana telah digulirkan dana subsidi BBM, namun belum dapat mengatasi masalah permodalan, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat dari pendistribusian dana subsidi BBM melalui dana bergulir dan tingkat kesederhanaan dan pemerataan di Kota Jayapura. Menyikapi kegagalan dari kebijakan dana bergulir maka perlu adanya pembaruan kebijakan yang tidak hanya berorientasi pada permodalan tetapi juga memperhatikan masalah lain seperti pengawasan terhadap KSP/USP dalam menggulirkan dana subsidi BBM kepada setiap anggota/UKM yang produktif. Pengembangan usaha adalah bagaimana kemampuan UKM untuk mengelola pinjaman modal untuk memperbesar jangkauan usaha. Sedangkan pengembangan modal bergulir berkenaan dengan kemampuan dan efektivitas UKM dalam memberikan pembayaran angsuran dan jasa pinjaman sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Tujuan dari prinsip program dana bergulir lebih berpihak pada rakyat miskin yang memiliki usaha ekonomi produktif atau yang dapat dimotivasi untuk berusaha di bidang ekonomi produktif. Karena itu pihak yang diberikan stimulan usaha harus mampu mengembalikan/mengangsur pinjaman tersebut. Oleh karena itu dana bantuan bergulir ini lebih tepat disebut sebagai pinjaman modal bergulir. Istilah ini perlu disosialisasikan agar tidak terjadi distorsi dalam implementasi program, mengingat pemahaman masyarakat tentang bantuan berbeda-beda. Bantuan pemerintah seringkali dipahami sebagai dana hibah, sehingga oleh masyarakat dipergunakan untuk kepentingan konsumtif. Dari hasil penelitian, menunjukkan tingkat pemerataan dan kesederhanaan prosedur program dana bergulir telah mencapai target yang diharpakan. Sedangkan persepsi tentang manfaat dari kebijakan yaitu pengembangan usaha dapat dilihat melalui sosial ekonomi yang tercermin dalam kemampuan memproduksi barang dan jasa, peningkatan kesempatan kerja dan kesejahteraan para UKM. Maka disimpulkan bahwa persepsi terhadap manfaat yang diharapkan tidak begitu terlihat walaupun kemampuan memproduksi dan kesempatan kerja mempengaruhi pengembangan usaha.

After observing low, micro and medium business objection in Jayapura city, where fuel subsidy fund has been revolved; however, it has not solved capital problem, so that this study was done to understand benefit of fuel subsidy fund distribution through the revolving fund and simplicity and distribution rate in the Jayapura city. Facing failure of the revolving fund policy, it is necessary to have the policy renewal, which is not only oriented to capitalization, but also considering other problems, such as, KSP/USP control in revolving the fuel subsidy fund to each productive member of UKM. Business development is how UKM capability to manage the loan to increase the business reach. Whereas, the revolving fund development deals with UKM capability and effectiveness in giving instalment and credit service payment according to the specified requirements. The purpose of the revolving fund program principles is to support the poor having productive economic business or motivated to have productive economic business. Therefore, parties, who are stimulated to operate a business, are able to repay the credit. Therefore, , the revolving fund subsidy is more appropriately called as revolving capital credit. This term needs to be socialized in order that there will not be a distortion in implementing the program, considering that the understanding of people on subsidy is different. The government subsidy is frequently understood as grant capital, so that the society is used for consumptive interest. The results of study indicated that the distribution and simplicity of revolving fund program procedure have reached the expected target. Whereas, perception on benefit of policy, business development, can be seen from the social-economic aspect reflected in the capability of producing products and services, increase in employment and prosperity for UKM followers. Then, it is concluded that the perception on expected benefit is not seen clearly, although the capability of making production and full employment affected the business development

Kata Kunci : Kebijakan Pemerintah,Subsidi BBM,Program Dana Bergulir


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.