Analisis alternatif kebijakan peningkatan ketersediaan padi menuju Swasembada Beras di Provinsi Papua
WOWOR, Ricky Powdy Cently, Dr. Samodra Wibawa
2005 | Tesis | Magister Administrasi PublikBeras adalah komoditas strategis yang mempunyai nilai politis tinggi karena dikonsumsi oleh sebagian besar penduduk, jika terjadi kelangkaan beras di pasaran sehingga harga melambung tinggi, dapat berakibat kerawanan sosial. Meskipun Provinsi Papua memiliki potensi lahan sawah yang sangat luas yaitu kurang lebih 3,5 juta ha, akan tetapi produksi padi yang dihasilkan belum dapat memenuhi kebutuhan konsumsi penduduk di Papua. Tujuan penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui permasalahanpermasalahan dalam upaya meningkatkan produksi padi di Papua; (2) Untuk mengetahui berbagai alternatif kebijakan peningkatan produksi padi di Papua. Penelitian ini menggunakan pendekatan “policy researchâ€. Kriteria yang digunakan sebagai standar penilaian alternatif pemecahan masalah adalah “Bardach’s Typology†dan untuk memilih alternatif kebijakan terbaik digunakan metode perbandingan. Untuk menghasilkan suatu produksi maka diperlukan suatu proses yang mengubah faktor-faktor produksi menjadi suatu produksi. Produksi beras pada tahun tertentu dipengaruhi oleh luas lahan yang tersedia untuk ditanami padi, produktivitas, dan intensitas tanam. Hasil identifikasi masalah menunjukkan bahwa penyebab masih rendahnya produksi padi di Provinsi Papua adalah : (1) Tingkat produktivitas padi masih rendah, rata-rata 3,71 ton/ha; (2) Intensitas tanam lahan padi masih rendah, ratarata 1,1 pertahun; (3) Tingkat kehilangan hasil masih tinggi, sekitar 18%-20%; dan (4) Luas baku lahan padi/sawah yang tersedia masih terbatas, kurang lebih 26.359 ha. Hasil penelitian menunjukkan ada empat alternatif kebijakan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi padi di Provinsi Papua terdiri: (1) Meningkatkan produktivitas padi menjadi 6 ton/ha pada tahun 2014; (2) Meningkatkan intensitas tanam padi menjadi 1,8 pertahun pada tahun 2014; (3) Menurunkan tingkat kehilangan hasil menjadi 6% pada tahun 2014; dan (4) Menambah luas baku lahan padi/sawah menjadi 118.173 ha pada tahun 2014. Hasil analisis menunjukkan bahwa alternatif kebijakan terbaik yang direkomendasikan untuk meningkatkan produksi padi di Provinsi Papua pada tahun 2005-2014 adalah “Peningkatan Produktivitas Padiâ€, melalui kegiatan penyuluhan intensif penerapan teknologi kepada petani, penggunaan benih padi unggul, penggunaan pupuk alternatif, dan penyediaan modal usaha bagi petani. Sedangkan untuk mencapai swasembada beras di Provinsi Papua pada tahun 2014 direkomendasikan empat alternatif kebijakan tersebut untuk dilaksanakan yang disesuaikan dengan potensi dan karakteristik masing-masing wilayah pengembangan padi.
Rice is strategic commodity, which has high political value, because it is consummed by most of people; if the rice is scarce in market, so that its price increases, it can result in social emotion, Although Papua province has wide farm potency, about 3,5 millions ha, but produced products of paddy have not met consumption need for Papua’s people. The goals of study are to: (1) understand problems in making effort to increase paddy products in Papua; (2) examine various alternative policies of paddy product increase in Papua. This study used approachâ€policy researchesâ€. Criteria used for standard evaluation alternatives of problem solution areâ€Bardach typologyâ€, and selection of best alternatives used comparison method. To produce a product, then it is necessary to have a process that changes production factors into a product. The rice products, in certain years, are affected by available wide area for paddy planting, productivity, and intensity of plantation. Results of problem identification indicated that causes of low paddy production in Papua provinces are: (1) low rate of paddy production, averagely 3.71 tons/ha; (2) low intensification of paddy land plantation, averagely 1.1/year; (3) high rate of product loss, averagely 18-20%; and (4) available standard area of paddy field is limited, averagely 26,2359 ha. The results of study indicated that there area 4 policy alternatives that can be used for increasing the paddy production in Papua, consisting of: (1) increase of paddy production to be 6 tons/ha in 2014; (2) increase of paddy plantation intensity to be 1.8/year in 2014; (3) decrease of product loss rate to be 6% in 2014; and (4) addition of standard paddy field area to be 118,173 ha in 2014. Results of Analysis indicated that the best recommended policy alternative to increase the paddy production in Papua province from 2005 to 2014 isâ€Increase of paddy productivity†through intensive information activities on technology application to farmers, use of superior paddy seeds, use of alternatives fertilizers, and provision of operational fund to the farmers. Whereas, to achieve rice self support in Papua province in 2014, it is recommended that such 4 alternatives should be implemented according to potential and characteristic of each area of paddy development.
Kata Kunci : Kebijakan Publik,Swasembada Beras, rice (paddy, Oryza sativa), farming, policy analysis, policy alternative.