Kajian kualitas air tambak udang intensif sistem Biocrete pada lahan pasir :: Studi kasus di kawasan Pantai Selatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
DZUMAIRI, Prof.Dr.Ir. Bambang Triatmodjo, CES.,DEA
2005 | Tesis | S2 Teknik SipilBudidaya udang secara intensif di tambak ditandai dengan padat penebaran yang tinggi, pemberian makanan yang lengkap secara kualitas dan kuantitas serta kontrol lingkungan yang baik dengan tujuan memproduksi udang dalam jumlah yang maksimum pada luas areal yang tetap. Saat ini Kegiatan budidaya udang secara intensif juga dilakukan di pantai selatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang memanfaatkan lahan pasir dengan sistem biocrete, namun produksinya belum optimum. Hal ini diduga disebabkan oleh pengelolaan kualitas air tambak yang belum serius. Untuk itu perlu dilakukan kajian kualitas air tambak, termasuk kualitas dan kuantitas air baku. Penelitian dilakukan dengan mengukur kualitas air tambak udang yang berumur 70 hari setelah penggantian air sampai sebelum penggantian air berikutnya, kualitas air tandon dan air baku. Parameter yang diukur adalah salinitas, suhu, kecerahan, pH, Oksigen terlarut (DO), amonia (NH3), nitrit (NO2), Hidrogen Sulfida (H2S) dan besi (Fe). Disamping itu dikumpulkan pula data sistem budidaya dan produksi tambak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter kualitas air tambak yang tidak optimum adalah salinitas, yang berkisar antara 5,9-6,9 ‰, kecerahan 19-27 cm, DO 3,1-12 ppm, amonia 0,92-1,61 ppm, Hidrogen Sulfida 0,115-0,579 ppm dan besi 0,413-0,914 ppm; yang optimum adalah nitrit 0,039-0,095 ppm; sedangkan yang berada pada batas diperbolehkan adalah suhu 26,1-28,8 oC dan pH 7,8-8,7. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa salinitas sumber air baku, yaitu sumur-dalam adalah 1,5-6,9 ‰, sumur-dangkal 4,9-25 ‰ dan laut 22-30 ‰, sedangkan konsentrasi Fe sumur-dalam 0,346-0,931 ppm, sumur-dangkal 0,051 ppm dan laut 0,152 ppm. Debit air yang tersedia hanya 32 liter/detik, sedangkan yang dibutuhkan adalah 240 liter/detik. Untuk itu diperlukan perbaikan kualitas air, baik air tambak maupun air baku sehingga sesuai dengan persyaratan kehidupan udang.
The intensive shrimp culture is indicated with height spread density, complete feed and good environmental control in order to produce maximal amount of shrimp in a constant wide area. The intensive shrimp culture is currently done in south coastal Special Region of Yogyakarta Province that uses the sand area with biocrete system. However, its production is less optimal. It is presumed that the condition is due to unserious management of the shrimp pond water quality. It needs to evaluate the shrimp pond water quality, including quality and quantity of raw water. This research is conducted by measuring water quality at the reservoir and raw water at the deep well, shallow well and at the sea; water quality of shrimp pond of 70 days after water replacement until just before next water replacement. Parameters measured are salinity, temperature, brightness, pH, Dissolved Oxygen (DO), ammonia (NH3), nitrite (NO2), Hydrogen Sulfide (H2S) and iron (Fe). In addition, data about aquaculture system and shrimp pond production are also collected. Result of the research indicated that salinity is about 5,9-6,9 0/00; brightness is 19-27 cm; DO is 3,1-12 ppm; ammonia is 0,92-1,61 ppm; Hydrogen Sulfide is 0,115- 0,579 ppm; and iron is 0,413-0,914. The results are out of water quality standard. Nitrite concentration is 0,039-0,095 ppm, is within range of water quality standard. Temperature is 26,1-28,8 0C and pH is 7,8-8,7 are in allowable range water quality standard. Salinity of the deep well, the shallow well and at the sea respecticly 1,5-6,9 0/00, 4,9-25 0/00 and 22-30 0/00. Iron concentration of the deep well, the shallow well and at the sea respecticly 0,346-0,931 ppm, 0,051 ppm and 0,152 ppm. The available water flow rate is only 32 litre/second, while the requirement is 240 litre/second. Therefore, it is necessary to improve water quality and quantity, in the shrimp pond and in the raw water in order to satisfy the shrimp growth requirement.
Kata Kunci : Tambak,Biocrete,Tambak Udang,Kualitas Air, Water Quality, Shirmp Pond, Biocrete Pond.