Kaolin dan pemanfaatannya sebagai bahan baku cat dinding :: Studi kasus di Desa Tanah Putih, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima

KURNIAWAN, Evy, Prof.Ir. Sukandarrumidi, M.Sc.,Ph.D

2005 | Tesis | S2 Teknik Geologi (Magister Geologi Pertambangan)

Kabupaten Bima secara geografis terletak pada koordinat : a.117° 45’ 00”BT - 08° 00’ 00” LS, b. 119° 15’ 00” BT - 08° 00’ 00” LS, c. 119° 15’ 00” BT - 08° 52’ 00” LS, dan d. 117° 45’ 00”BT - 08° 52’ 00” LS, sedangkan secara administratif, daerah Kabupaten Bima terletak di Propinsi Nusa Tenggara Barat dengan 11 kecamatan dan terbagi menjadi 131 desa. Daerah ini berbatasan dengan Laut Flores di sebelah Utara, Selat Sape di sebelah Timur, Samudera Indonesia di sebelah Selatan dan Kabupaten Dompu di sebelah Barat. Secara geologis, Kabupaten Bima tersusun oleh batuan gunungapi, batuan sedimen, batuan terobosan dan endapan permukaan yang berumur mulai Miosen bawah hingga Holosen dan berpotensi untuk membentuk mineral sebagai hasil proses hydrothermal. Salah satu sumberdaya mineral yang menarik untuk dilakukan penelitian adalah kaolin yang terdapat di Desa Tanah Putih, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima pada koordinat : a.118° 53’ 00” BT - 08° 34’ 00” LS, b.118° 56’ 00” BT - 08° 34’ 00” LS, c.118° 56’ 00” BT - 08° 35’ 30” LS, d.118° 53’ 00” BT - 08° 35’ 30” LS, dengan tujuan untuk mengetahui teknik pengolahan kaolin sebagai bahan baku cat dinding. Kaolin hasil penambangan dilakukan pemurnian hingga menjadi kaolin murni berukuran ≤ 200 mesh kemudian dicampur dengan titan dioksida, polyvinil asetat, natrium silikat, pewarna organik dan air, dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku cat dinding. Untuk menghindari dampak negatif penggunaan zat warna sintetik dalam pembuatan cat dinding terhadap lingkungan, maka digunakan zat pewarna organik seperti ; kunyit untuk warna kuning, daun suji untuk warna hijau, biji sumbo untuk warna merah dan bunga teleng untuk warna biru. Komposisi terbaik pembuatan cat dinding hasil penelitian ini adalah kaolin 700 gr (17,50 %), titan dioksida 350 gr (8,75 %), natrium silikat 400 gr (10,00 %), polyvinil asetat 800 gr (20,00 %), pewarna organik 50 gr (1,25 %) dan air 1700 ml (42,50 %).

District of Bima is located geographically at koordinates of a.117° 45’ 00”EL - 08° 00’ 00” SL, b. 119° 15’ 00” EL - 08° 00’ 00” SL, c. 119° 15’ 00” EL - 08° 52’ 00” SL, dan d. 117° 45’ 00”EL - 08° 52’ 00” SL. Meanwhile, Administratively, District of Bima is located in province of West Lesser Sunda Island with 11 sub districts and 131 villages. The Region boundaries with Flores Sea in North, Sape Strait in East, Indian Ocean in South, and District of Dompu in West. Geologically, District of Bima is formed by volcanic rocks, sediment rocks, penetrating rocks, and surface precipitation that come from lower Miocene era to Holocene era and has potential to form mineral as result of hydrothermal process. One of mineral resource that is interesting to study is kaolin that exist in Tanah Putih Village, Sape sub district, District of Bima at coordinates of a.118° 53’ 00” EL - 08° 34’ 00” SL, b.118° 56’ 00” EL - 08° 34’ 00” SL, c.118° 56’ 00” EL - 08° 35’ 30” SL, d.118° 53’ 00” EL - 08° 35’ 30” SL. The research aimed to identify processing technique of kaolin as raw material of wall paint. Kaolin of mining result is fined to be ≤ 200 mesh pure kaolin, then it is mixed with titan dioxide, polyvinyl acetate, natrium silicate, natural colouring, and water and can be used as raw material of wall paint. To prevent negative impact use of synthetic colouring agent in making of wall paint, it uses organic colouring agents such as curcuma long for yellow, suji leaf for green, sumbo seed for red and teleng flower for blue. The best composition of wall paint making based on result of research is kaolin (700 gr) (17.50 %), titan dioxide (350 gr) (8.75 %), polyvinyl acetate (800 gr) (20.00 %), natrium silicate (400 gr) (10.00%), organic colouring (50 gr) (1.25 %), and water (1700 ml) (42.50 %).

Kata Kunci : Pertambangan,Kaolin,Cat Dinding, kaolin, organic colouring agent, wall paint