Laporkan Masalah

Morfologi Kota Ponorogo

MIRSA, Rinaldi, Ir. Wiendu Nuryanti, M.Arch.,Ph.D

2005 | Tesis | S2 Teknik Arsitektur

Kota ponorogo murupakan salah satu kota yang berada diantara kota – kota di Jawa pada umumnya dan khususnya Jawa Timur. Letak Kota Ponorogo yang strategis sebagai kota penghubung antar kota - kota di bagian selatan Jawa timur yaitu ke selatan ke Kabupaten Pacitan, barat ke Solo (Jawa Tengah), utara ke Madiun dan timur ke Trenggalek. Posisi strategis tersebut menyebabkan Kota ponorogo mengalami proses perubahan morfologi sebagaimana fenomena yang terjadi di seluruh kota – kota di sekitarnya. Morfologi adalah untuk menemukan kiasifikasi dan bentuk dan struktur dan satu entitas serta menjadi sebuah pemahaman tentang evolusi dan tranformasi ( metamorfosa ) dalam sejarah entitas tersebut. Pemakaian istilah morfologi dalam perencanaan kota ialah dengan menambahkan konsep tentang tipe dan model sehingga selanjutnya mempunyai arti sebagai evolusi dari tipe dan model yang dimiliki sepanjang sejarahnya. Morfologi tidak saja berhubungan dengan segi fisik dan bentuk - bentuk geometrik, tetapi iebih jauh lagi, yaitu untuk menerangkan fenomena - fenomena yang terjadi, Moneo (1978). Sehingga dapat dilihat sebuah kawasan atau kota melalui bentuk dan strukturnya berdasarkan perkembangan kota tersebut sejak awal tumbuhnya sampai sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evolusi struktur dan tata ruang yang terjadi dan unsus – unsur apa yang berevolusi serta faktor – faktor yang memperngaruhi pada kota ponorogo. Berdasarkan permasalah yang ada, penelitian ini menggunakan dua pendekatan yaitu rasionalistik dan fenomenologis. Analisis perubahan morfologis dilihat dari aspek – aspek fungsi, aktivitas dan fisik (Solid – Void – Linkage). Penelitian ini menekankan pada waktu perubahan morfologi yang berlangsung dalam tiga era yaitu masa sebelum penjajahan (1496 – 1836), masa penjajahan (1837 – 1944) dan masa kemerdekaan (1945 – sekarang (2005). Beberapa temuan penelitian ini dengan melihat elemen fisik kota yaitu pusat pemerintahan / keraton, pusat komersial / Pasar, permukiman / hunian, pusat kegiatan religi / msajid dan alun – alun. Dari kelima elemen fisik kota ini maka dapat diurutkan yang mengalami evolusi paling cepat sampai yang tidak mengalami evolusi yaitu perumahan, pusat komersial, pusat pemerintahan, pusat kegiatan religi dan alun –alun. evolusi yang terjadi cendrung bersifat sapontan dan faktor utama penyebabnya adalah keadaan geografis, latar belakang sejarah, agama dan kebudayaan, fungsi yang diemban kota dan jaringan jalan. Yang menentukan arah perubahan evolusi tersebut adalah pihak penguasa (geverning body) dan masyarakat (individuals).

Ponorogo is one of the city which is located generally among many cities in Java, and especially in the East Java province. Ponorogo is a strategic city as a connecting city among the cities in southern East Java, which are to south connecting to Pacitan, west to Solo (Central Java), north to Madiun and east to Trenggalek. This strategic position has lead to changes process in the morphology of Ponorogo, the phenomenon that also occur in the surrounding cities. Morphology is to define the classification, shape, structure and an entity, and also become an understanding about evolution and transformation (metamorphosis) in the history of the entity. The usage of the term morphology in the city planning, is by adding the concept about type and model, so it will further means the evolution of possessed type and model along its history. Morphology is not only related to physical aspect and geometrical shapes, but it also explains phenomenon that happens, Moneo (1978). Therefore we can observe an area or a city through its shape and structure, based on the development of the city from the initial development until present day. This research aims to find out the evolution of structures, space arrangement that occur, elemen that undergo evolution and also factors, which influence Ponorogo as a city. Based on the problem, this research uses 2 approaches, which are rationalistic and phenomologic. Morphologic changes analysis is observed from functional, activitional and physical aspects (Soid-Void- Linkage). This research stressed on morphologic changes timing in three eras which are the era before colonialization, the era of colonialization, and the era of independency. Some findings of this research is focused on the city physical elements which includes governance center/keraton, commercial center/market, living area, religious activity center/masjid and open space. Among these 5 elements, we ordered them by looking on which element has the fastest evolution until which element does not undergo evolution, namely living area, commercial center/market governance center/keraton, religious activity center/masjid and open space. The evolution tends to occur spontaneously, and the major causal factor is the geographical condition, historical, religious and cultural background, the function of the city and road network. The evolutional changes, is determined by governing body and individuals.

Kata Kunci : Perencanaan Kota,Morfologi,Perubahan Evolusi, Evolutional and morphological changes (Solid-Void-Linkage)


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.