Harmoni dan konflik dalam masyarakat majemuk :: Studi tentang Pluralisme di Pringgokusuman, Gedongtengen, Yogyakarta
BAHTIAR, Asep Purnama, Dr. J. Nasikun
2005 | Tesis | S2 SosiologiKemajemukan merupakan suatu kenyataan yang tidak bisa dimungkiri dalam kehidupan manusia. Adanya berbagai negara-bangsa yang berbeda-beda di dunia, kemudian keanekaragaman etnik, suku, budaya, agama, dan bahasa dalam sebuah negara-bangsa, hingga kemajemukan yang bisa dijumpai dalam kehidupan suatu masyarakat, secara historis dan sosiologis menjadi fenomena kehidupan yang alami dan manusiawi. Dengan kata lain, kemajemukan dan keanekaragaman adalah fenomena universal, nasional, regional, dan lokal. Dalam bentuk dan skala yang tidak sama, kemajemukan tersebut locus dan tempus-nya bisa ditemukan di mana-mana dan kapan saja. Dalam konteks nasional, maka Indonesia merupakan sebuah negara-bangsa yang majemuk (plural). Kemudian secara regional, Yogyakarta adalah daerah yang majemuk. Bahkan kemajemukan di kota budaya ini diakui banyak kalangan sebagai representasi Indonesia atau “Indonesia miniâ€. Di antara tempat di Yogyakarta yang menghadirkan kemajemukan tersebut adalah kampung Pringgokusuman yang dekat dengan pusat kota. Karena kemajemukan tersebut merupakan realitas kehidupan manusia, maka diperlukan kesadaran dan sikap yang apresiatif atau pluralisme positif. Kesadaran dan sikap yang apresiatif ini sangat penting, karena dalam pluralisme --baik yang dirasakan oleh individu maupun yang menjadi kenyataan sosial-- bisa melahirkan harmoni dan konflik. Berkenaan dengan pluralisme tersebut, maka di kampung Pringgokusuman ditemukan fenomena yang menarik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kampung ini, ternyata kemajemukan masyarakatnya lebih kuat menghadirkan harmoni, kerukunan, dan keguyuban. Sedangkan konflik dan pertentangan selama ini bisa dikatakan muncul secara intrapersonal dan interpersonal yang terbatas. Dengan menggunakan metode kualitatif, fenomena pluralisme di Pringgokusuman itu bisa terjadi karena proses sosial dan interaksi antarindividu yang berlangsung dalam pengaruh kekuatan budaya Jawa dan adanya aspek-aspek yang sama pada budaya masing-masing etnis. Daya integratif ini juga didukung oleh tradisi setempat yang masih dipelihara dan wibawa pemimpin lokal yang masih eksis, sehingga bisa melestarikan keguyuban dan harmoni dalam pluralisme di kampung Pringgokusuman.
Pluralism is a reality in which human cannot eschew in the life. The different nations, ethnics, tribes, culture, religions and languages makes the pluralism sociologically and historically natural. In other words, pluralism is universal, national and local phenomena. In the different forms and scales, the locus and tempus of the pluralism can be found everywherw and every time. In national context, Indonesia is a plural country. Regionally, Yogyakarta is a plural region. Even the plurality of Yogyakarta is recognized as the miniature of Indonesia. One of the places depicting pluralism in Yogyakarta is Pringgokusuman village which is located near the central city of Yogyakarta. As pluralism is a reality in human life, the consciousness and appreciative attitude is needed. This attitude is of paramount importance since in pluralism –either acknowledged individually or socially—there is harmony or conflict. The interesting phenomena of pluralism is found in Pringgokusuman village. The research done in this village shows that in strong pluralism of its people and society present harmony, peacefulness, and cooperation. Conflict and clash emerge in this village limited intrapersonally and interpersonally. Qualitative methode of research illuminate the facts in this plural society is made possible since the Javanese culture and equal aspects of the culture of each ethnic largely influence the interaction of the people within the village. This integrative and cohesive energy is strengthened further by the maintained local tradition as well as the charismatic leader of this village, resulting in the enduring harmony of social life in this plural Pringgokusuman village.
Kata Kunci : Konflik,Pluralisme,pluralism, harmony, and conflict