Tindak tutur dalam upacara adat meminang di masyarakat Gorontalo :: Sebuah kajian pragmatik
DAKO, Rahman Taufiqrianto, Prof.Dr. Soepomo Poedjosoedarmo
2005 | Tesis | S2 LinguistikTesis ini berjudul ‘Tindak Tutur dalam Upacara Adat Meminang di Masyarakat Gorontalo (sebuah kajian Pragmatik)’. Kajian ini bertujuan untuk menjawab tiga permasalahan, yaitu (1) ciri-ciri bahasa sebelum upacara adat meminang, (2) ciri-ciri bahasa dalam upacara adat meminang, (3) tindak tutur dalam upacara adat meminang di masyarakat Gorontalo. Data dikumpulkan dengan menggunakan tehnik observer paradoks dan tehnik-tehnik yang lain dalam tehnik observasi. Setelah data dikumpulkan dan diklasifikasikan, data selanjutnya dianalisis dengan menggunakan aspek-aspek pragmatik yang pernah dibahas oleh Leech (1983). Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan sebagai berikut: Ciri-ciri bahasa sebelum upacara adat meminang dan pada hari pernikahan adalah percakapan dan sanjak. Penutur menggunakan ragam bahasa yang literer dalam tuturan-tuturannya. Selanjutnya, ciri-ciri bahasa dalam upacara adat meminang, penutur menggunakan bahasa standar, bentuk literer, perumpamaan, pantun, simbol dan arkais. Tuturan-tuturannya lebih literer, banyak dan bervariasi. Keseluruhan tindak tutur berjumlah 16 (enam belas) tindak tutur, yang dominan adalah memohon 5 (lima) tuturan meminta 4 (empat) tuturan; mempermaklumkan, memuji, menyebutkan, menunjukkan dan memperingatkan masing-masing 3 (tiga) tuturan; mempersilahkan, melaporkan, dan mempersaksikan, masing-masing 2 (dua) tuturan dan bersalam, menyatakan, berjanji, meminang, menyarankan, dan mengesahkan masing-masing 1 (satu) tuturan.
The tesis is speech act in proposing traditional ceremony in Gorontalo society (a pragmatics study). The study is aimed at answering three formulated problems, namely (1) characteristics of language before proposing traditional ceremony, (2) characteristics of language in proposing traditional ceremony, (3) speech act in proposing traditional ceremony in Gorontalo society. The data are collected by employing the observers paradox and other kinds of observation techniques. After the data are collected and classified, they are analyzed within by the use aspects of pragmatics as was previously discussed by Leech (1983). The findings, the study could summarized as following: characteristics of language before proposing traditional ceremony are dialogs and verse. The utterers used literary forms in their speeches. Therefore, characteristics of language in proposing traditional ceremony, the utterers used standard language, literary forms, pantun, parable, symbol and archaic. Speeches which are uttered by utterers more literary and varied in proposing tradional ceremony. Total of speech act are 16 (sixteen) speeches. Request is dominant in their speeches by 5 (five) speeches. Ask is 4 (four) speeches; announce, praise, mention, point out and warn by each 3 (three) speeches; invite, report, and testify by each 2 (two) speeches; and greet, state, promise, propose, suggest and approve by each 1 (one) speech.
Kata Kunci : tindak tutur, upacara adat meminang, Gorontalo, Pragmatik, speech act, proposing traditional ceremony, pragmatics