Laporkan Masalah

Fenomena gerakan feminisme Islam di Indonesia :: Studi kasus Gerakan Feminisme Islam di Pesantren Al-Muayyad Solo

HAMDI, Saipul, Dr. Irwan Abdullah

2005 | Tesis | S2 Ilmu Perbandingan Agama

Tesis ini membahas fenomena gerakan feminisme Islam di Pesantren Al- Muayyad di Solo. Tujuan penelitian tesis ini adalah untuk mengetahui bagaimana konstruksi gerakan feminisme Islam di Pesantren Al-Muayyad, bagaimana gerakan feminisme tersebut muncul dan berkembang dari waktu ke waktu, dan bagaimana pengaruhnya terhadap perkembangan pesantren dan masyarakat. Sejak tahun 1990an, istilah feminisme Islam mulai masuk ke Indonesia dan dan semakin populer ketika beberapa tulisan tokoh-tokoh feminis dipublikasikan seperti tulisannya Amina Wadud, Rifaat Hasan, Fatimah Mernissi dan Asma Barlas. Istilah feminisme Islam tidak hanya dipahami secara for granted tetapi juga digunakan sebagai dasar ideologi oleh beberapa lembaga NGO dan lembaga-lembaga pendidikan termasuk lembaga pendidikan pesantren. Al-Muayyad adalah salah satu pesantren yang menjadikan feminisme Islam sebagai dasar ideologi gerakan dan juga menggunakannya sebagai alat analisa literatur-literatur klasik atau kitab kuning. Munculnya gerakan feminisme di Pesantren Al-Muayyad dilatar belakangi oleh adanya kehawatiran dari santriwati yang menjadi pihak minoritas. Sebagai pihak minoritas mereka hawatir akan terjadinya diskriminasi dalam kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pesantren. Oleh karena itu, mereka berinisiatif untuk mendirikan sebuah organisasi perempuan yang bernama Pusat Studi Perempuan Al-Muayyad (PSP Al-Muayyad). Dasar asumsi terbentuknya PSP Al-Muayyad adalah tidak ada pekerjaan yang khusus bagi laki-laki dan perempuan kecuali hal-hal yang bersifat biologis. Maka tidak ada alasan untuk membeda-bedakan pekerjaan santri dan santriwati. Program-program PSP Al-Muayyad tidak hanya pada lingkup internal pesantren tetapi juga di luar pesantren yaitu masyarakat. Program di dalam pesantren terdiri dari diskusi, seminar, dan workshop dengan topik yang berbeda-beda, khusunya berkaitan dengan isu-isu perempuan. Sedangkan program di luar pesantren meliputi training dan advokasi, seperti training gender dan advokasi ekonomi ibu-ibu. Programprogram PSP Al-Muayyad tersebut mempunyai pengaruh yang sangat besar baik di dalam pesantren maupun di dalam masyarakat. Pengaruhnya dalam pesantren bisa dilihat dari keterbukaan pesantren untuk menerima guru-guru perempuan. Jumlah guru perempuan di pesantren Al-Muayyad berdasarkan data adalah 30% dari jumlah guru keseluruhan. Sedangkan di dalam masyarakat adalah meningkatnya kesadaran gender pada ibu-ibu dan meningkatnya pendapatan perekonomian mereka. Pendekatan yang digunakan dalam tesis ini adalah pendekatan kualitatif fenomenologis. Data-data diambil melalui observasi, depth interview, dokumentasi, dan diskusi grup yang kemudian dianalisa dalam tiga tahap yaitu, reduksi data, penyajian data dan penyimpulan data.

This thesis describes the phenomena of Islamic feminism movement in Pesantren Al-Muayyad Solo. The aim of this thesis is how to know the construction process of Islamic feminism that develops in Pesantren, and to know the story of emergence and development from one period to other. Since in 1990s, the terms of the Islamic feminism came to Indonesia when some works of feminists such as Amina Wadud, Rifaat Hasaan and Fathimah Mernisi were published. This term is not only understood for granted, but also is used as an ideology of women movements. Some institutions such as NGO and educational institutions, including pesantren used it as an ideology. Al-Muayyad, one pesantren in Solo, not only uses the terminology of Islamic feminism in the basic of their movements but also make it as the tool to interpret classical literatures. The emergence of the movements of Islamic feminism in Pesantren Almu- Ayyad Solo was caused by the fear of women students (Santriwati) who were the minority. The women students, as the minority, worried of the discrimination which is made by the pesantren. Therefore, they made a women organization called the center for woman studies of Al-Muayyad (PSP-Al-MuAyyad). The basic assumption of making this institution was there is no occupation special for women or men except biological duties. So there is no reason to differentiate between the women and men students. The program of the center of women studies Al-Muayyad was not only in the pesantren, but also reached the society around the pesantren. The program for the pesantren consisted women issues such as seminars and workshop. The program for the society consisted training and advocacy such as gender training and economic advocacy. These programs have affected internal and external changes. The internal changes can be seen in the pesantren such as the position of the women students was stronger. They were always involved in the process of decision making. The external changes include the existence of woman and the equality of their status. Thesis thesis used the qualitative of phenomenology approach. The data which is taken from direct observation, depth interview, documentation and group discussion were analyzed by descriptive analysis in three steps that are, data reduction, data display and conclusion drawing and verifying.

Kata Kunci : Pesantren Al,Muayyad,Feminisme Islam, Islamic Feminism and classic literature


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.