Peran dan pemanfaatan instalasi farmasi di tengah keberadaan apotek pelengkap RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate
ARMAIJN, Liasari, dr. Iwan Dwiprahasto, M.Med.Sc.,Ph.D
2005 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatar belakang: RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate adalah rumah sakit tipe B non pendidikan milik Pemerintah Provinsi Maluku Utara. Kebutuhan obat di rumah sakit dipenuhi oleh IFRS dan apotek pelengkap rumah sakit. Keberadaan apotek pelengkap sejak tahun 1991 merupakan wujud perjanjian kerja sama antara rumah sakit dengan PT Kimia Farma. Padahal, Instalasi Farmasi sebenarnya dapat menjadi revenue center bagi rumah sakit karena lebih dari 90% pelayanan kesehatan di rumah sakit menggunakakn perbekalan farmasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dan pemanfaatan IFRS di tengah keberadaan apotek pelengkap rumah sakit. Metode: Jenis penelitian ini adalah studi kasus yang bersifat deskriptif. Data terdiri dari data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer melalui observasi dokumen dan pengumpulan data sekunder melalui penyebaran kuisioner, observasi langsung dan wawancara mendalam. Data kuantitatif disajikan dalam bentuk tabel dan prosentasi kemudian diinterpretasi, sedangkan data kualitatif dianalisis isinya dan disajikan dalam bentuk narasi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengelolaan obat dan kinerja di IFRS belum optimal, biaya obat yang sangat kecil dan stakeholders rumah sakit masih mendukung keberadaan apotek pelengkap. Instalasi Farmasi hanya mampu memenuhi sebagian kecil (3%) kebutuhan obat rumah sakit, sedangkan sebagian besar (97%) kebutuhan obat rumah sakit dipenuhi oleh apotek pelengkap rumah sakit. Kesimpulan: Peran dan pemanfaatan IFRS untuk memenuhi kebutuhan obat rumah sakit sangat kecil jika dibandingkan dengan apotek pelengkap rumah sakit.
Background: RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate was a Type B non education hospital belongs to Local Government Province of North- Moluccas. Hospital’s drugs demand was supplied by hospital pharmacy department and complement dispensary. The existention of complement dispensary since 1991 was a result of memorandum of understanding between hospital and PT Kimia Farma. Actually, pharmacy department should be a revenue centre for hospital because more than 90% hospital health services use drugs. This study aimed to observed the picture of the role and utilization pharmacy department in the middle of existention hospital’s complement dispensary. Methods: This research type was descriptive case study. Data collecting retrospectively in the form of quantitative and qualitative. Data were collected through; document observation, direct observation, spreading quesionaires and indepth-interview with the hospital’s stakeholders internal and external. Results: The research result showed that: drugs management and hospital pharmacy department performance was not optimal yet and the stakeholders still support the existention of hospital’s complement dispensary. Hospital pharmacy department only able to supplied 3% hospital’s drugs demand and hospital’s complement dispensary can supplied 97% hospital’s drugs demand. Conclusion: The role and utilization hospital pharmacy department for supplied hospital’s drugs demand was very little compared with the complement dispensary hospital.
Kata Kunci : Manajemen Rumah Sakit,Peran Instalasi Farmasi, role, utilization, drug management, complement dispensary