Laporkan Masalah

Perbandingan kepuasan pasien, pola peresapan dan utilisasi pasien dengan sistem pembayaran Reimbursement Fee For Service dan kapitasi di RS Pupuk Kaltim Bontang Kaltim

KRISTIN, Zetta, drg. Julita Hendrartini, M.Kes

2005 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang: Rumah Sakit Pupuk Kaltim menerima 2 sistem pembayaran yaitu sistem pembayaran reimbursement FFS dan kapitasi yang masing-masing mempunyai keuntungan dan kerugian masingmasing bagi RSPKT. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kepuasan pasien, pola peresepan dan utilisasi rawat jalan pasien dengan sistem pembayaran reimbursement FFS dan kapitasi di Rumah Sakit Pupuk Kaltim. Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian analitik yang terdiri atas dua sub penelitian. Sub penelitian pertama menggunakan rancangan cross sectional untuk meneliti perbandingan kepuasan pasien dengan sistem pembayaran reimbursement FFS dan kapitasi. Sub penelitian kedua tentang perbandingan pola peresepan dan utilisasi rawat jalan diteliti secara retrospektif. Subyek dalam penelitian pertama adalah 48 pasien berasal dari pasien dengan sistem pembayaran reimbursement FFS dan 66 pasien berasal dari pasien dengan sistem pembayaran kapitasi Hasil Penelitian:Rata-rata score kepuasan pasien pada sistem pembayaran reimbursement FFS adalah 53,92 dan 52,45 pada pasien dengan sistem pembayaran kapitasi (p= 0,224). Rata-rata utilisasi rawat jalan pasien dengan sistem pembayaran reimbursement FFS adalah 0,54 dan dengan sistem pembayaran kapitasi 0,42 (p= 0,072). Rata-rata jumlah item obat pada pasien dengan sistem pembayaran reimbursement FFS adalah 4,43 dan dengan sistem kapitasi adalah 3,62 (p= 0,000). Rata-rata harga resep pada pasien dengan sistem pembayaran reimbursement FFS adalah Rp. 34.841,- dan pada pasien dengan sistem pembayaran kapitasi adalah Rp. 22.892,- (p= 0,000). Prosentase obat generik pada pasien dengan sistem pembayaran reimbursement FFS adalah 35,9% dan kapitasi 24% (p= 0,026).Prosentase roborantia pada pasien dengan sistem pembayaran reimbursement FFS adalah 35,5% dan pasien kapitasi 18,8% (p=0,01).Prosentase pemakaian antibiotika pada pasien dengan sistem pembayaran reimbursement FFS adalah 79,3% dan kapitasi 81,8% (p= 0,0595). Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan kepuasan pasien, utilisasi rawat jalan pada pasien dengan sistem pembayaran reimbursement FFS dan kapitasi. Terdapat perbedaan pola peresepan pada pasien dengan sistem pembayaran reimbursement FFS dan kapitasi kecuali pada pemberian antibiotika.

Background: Pupuk Kaltim Hospital accepts 2 payment systems, i.e. reimbursement fee for service and capitation each of which has advantages and disadvantages for Pupuk Kaltim Hospital. Objectives: To compare patients' satisfaction, prescription pattern and inpatient utilization of patients with reimbursement fee for service and capitation payment system at Pupuk Kaltim Hospital. Methods: This was an analytic research which consisted of two substudies. The first substudy used a cross sectional design to observe comparison of patients' satisfaction with reimbursement fee for service and capitation payment system. The second substudy compared prescription pattern with inpatient utilization which were observed retrospectively. Subject of the first substudy were 48 patients from reimbursement fee for service payment system and 66 patients from capitation payment system. Results: Average score of patients' satisfaction was 53.92 for reimbursement fee for service and 52.45 for capitation (p=0.224). Average of inpatient utilization was 0.54 for reimbursement fee for service and 0.42 for capitation (p=0.072). Average number of drugs was 4.43 for reimbursement fee for service and 3.62 for capitation (p=0.000). Average price of prescription was Rp 34,841 for reimbursement fee for service and Rp 22,892 for capitation (p=0.000). Percentage of generic drugs was 35.9% for reimbursement fee for service and 24% for capitation (p=0.026). Percentage of roborantia was 35.5% for reimbursement fee for service and 18.8% for capitation (p=0.01). Percentage of antibiotic use was 79.3% for reimbursement fee for service and 81,8% for capitation (p=0.0595). Conclusion: There was no difference of patients' satisfaction and inpatient utilization in both reimbursement fee for service and capitation payment system. There was difference in prescription pattern of patients with reimbursement fee for service and capitation payment system, except in supply of antibiotics.

Kata Kunci : Manajemen Rumah Sakit,Kepuasan Pasien,Pembiayaan Reimbursement Fee


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.