Analisis biaya satuan pelayanan kesehatan di Puskesmas Sukaraja Kota Bandar Lampung Propinsi Lampung

AGUNG, Haidir Sutan Djaya, drg. Julita Hendrartini, M.Kes

2005 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang: Penetapan tarif pelayanan kesehatan di puskesmas yang berlaku di Kota Bandar Lampung saat ini, belum berdasarkan hasil analisis biaya. Tujuan penelitian adalah menghitung dan mengidentifikasi besarnya biaya satuan pelayanan kesehatan dan subsidi pemerintah. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan pendekatan kuantitatif. Variabel yang diteliti meliputi biaya langsung, biaya tidak langsung, subsidi, output, biaya total dan biaya satuan pelayanan. Data dikumpulkan melalui penelusuran dan identifikasi biaya pada unit-unit pelayanan di puskesmas. Metode analisis yang digunakan untuk menghitung unit cost adalah metode real cost. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa: besarnya total cost untuk pelayanan kesehatan di puskesmas Sukaraja adalah sebesar Rp. 167.904.698,- dengan unit cost untuk pemeriksaan di poliklinik umum Rp.13.879,- sementara tarif Perda yang berlaku saat ini Rp.1.000,- pemeriksaan poliklinik gigi sebesar Rp.12.123,- pencabutan gigi sulung Rp.54.389,- pencabutan gigi tetap Rp.63.805,- tumpatan sederhana Rp.65.121,- tumpatan permanen Rp.68.949,- dan scaling Rp.63.805,- pemeriksaan poliklinik kesehatan ibu dan anak Rp.14.590,- tetanus toksoid 1 dan tetanus toksoid 2 masing-masing Rp.161.541,- balita Rp.109.058,- pemeriksaan poliklinik keluarga berencana Rp.17.507,- intra uterin device Rp.173.946,- suntik Rp.99.010,-. Total subsidi pemerintah sebesar Rp.157.928.698,-. Kesimpulan: Tarif per pelayanan yang berlaku di puskesmas Sukaraja pada tahun 2003 berdasarkan tarif Perda, maka tarif tersebut lebih rendah setelah dilakukan penghitungan unit cost.

Background: Current health service tariff implementation at community health center of Bandar Lampung city is not based on result of cost analysis. Objectives: To calculate and identify amount of health service unit cost and governmet's subsidy. Methods: This was a case study which used a quantitative approach. Variables observed consisted of direct cost, subsidy, output, total cost and service unit cost. Data were gathered through retrieval and identification of cost at community health center service units. Real cost method was used to calculate unit cost. Results: Result of the study showed that the amount of total cost for health services at Sukaraja community health center was Rp 167.904.698, with unit cost for check up at general polyclinic was Rp 13.879, while the current tariff according to local regulation was Rp 1.000, Cost for dental policlynic check up was Rp 12.123, removal of decidui teeth Rp 54.389, removal of permanent teeth Rp 63.805, simple toothfilling Rp 65.121, permanent toothfilling Rp 68.949, and scaling Rp 63.805, mother and child health polyclinic check up Rp 14.590, tetanus toxoid 1 and 2 Rp 161.541, each, children under five check up Rp 109.058, family planning polyclinic check up Rp 17.507, intra uterine device Rp 173.946, injection Rp 99.010. Total government subsidy was as much as Rp 157.928.698. Conclusion: Tariff per service at Sukaraja community health center in 2003 based on local regulation was lower than real unit cost.

Kata Kunci : Kebijakan Pembiayaan Kesehatan, Tarif Layanan, Puskesmas