Pemanfaatan rawat inap Puskesmas Sipayung Rengat di Kabupaten Indragiri Hilir
ELEMITA, Elenis, dr. Mubasysyir Hasanbasri, MA
2005 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatar Belakang: Puskesmas merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang melayani pula perubahan orientasi nilai dan pemikiran. Fungsi Puskesmas yang semula sebagai tempat untuk pengobatan penyakit dan luka-luka, kini telah berkembang ke arah kesatuan upaya pelayanan untuk seluruh masyarakat yang mencakup aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitif. Dengan kondisi Rumah Sakit Umum Kabupaten yang letaknya lebih kurang 18 Km dari Kota Rengat, maka Bupati Indragiri Hulu telah membuat suatu kebijakan dengan menjadikan Puskesmas Sipayung menjadi puskesmas Rawat Inap di Kota Rengat. Tujuannya adalah untuk lebih memudahkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang ada di kota Rengat. Akan tetapi pada kenyataannya masyarakatnya belum dapat memanfaatkan sepenuhnya pelayanan yang ada di Puskesmas tersebut. Tujuan Penelitian: adalah untuk mengetahui mengapa pemanfaatan pelayanan Puskesmas Sipayung sebagai Puskesmas Rawat Inap masih rendah. Metode Penelitian: Penelitian ini lebih bersifat study kasus guna mengetahui penyebab rendahnya pemanfaatan Puskesmas Rawat Inap Sipayung. Metode yang digunakan kualitatif dengan mewawancarai : 1 Kepala Dinas, 1 Kepala Puskesmas, dan 25 orang responden di kota Rengat sebagai subyek penelitian dan menelaah dokumen laporan tahunan puskesmas sebagai data sekunder. Hasil: Pemanfaatan Puskesmas dilihat dari tingkat pemakaian Bornya 20,8%, selebihnya masyarakat lebih memanfaatkan pelayanan kesehatan di tempat lain yaitu; RSUD, Rumah Sakit Swasta di Pekan Baru, Puskesmas lain dan praktek dokter swasta. Kesimpulan: Hasil akhir tesis ini menyatakan bahwa ternyata pemanfaatan Puskesmas Rawat Inap Sipayung masih rendah. Ini terbukti dari jumlah pemakaian Bornya rendah 20,8 %. Ini juga didapati dengan kurang dimanfaatkannya tenaga, sarana, dan fasilitas yang ada di puskesmas.
Background: Primary Health Care is a part from health service that serves the changing value and thought orientation. The initiation function of the Primary Health Care as a place for curing diseases and injuries has been developed to the unity effort of service toward the whole communities that consisted of promotive, preventive, curative and rehabilitative aspects. Since the district general hospital is located 18 km from the city of Rengat, the regent of Indragiri Hulu has made a policy, which stated that the Primary Health Care of Sipayung becomes the Primary Health Care for in patient treatment in the city of Rengat. Objective: This research was aimed to find out why the service utilization in the Primary Health Care of Sipayung as Primary Health Care of inpatient treatment still low. Method: This was a case study that aimed to find out the cause of the low utilization of in patient treatment in Sipayung. This was a qualitative method with in-depth interview toward 1 head of health office, 1 head of primary health care, and 25 respondents in Rengat city as the subject and observing the annual report document as secondary data. Result: The utilization of primary health care seen from the level of BOR utilization was 20,8%. The rest of the community was more utilizing the health service in another place that is government owned hospital, private hospital in Pekan Baru, other primary health care and practice of private doctor. Conclusion: The result of this thesis stated that the utilization of in patient treatment in the primary health care of Sipayung was still low. This was proven with the low number of BOR utilization with 20,8%. This was also showed that the manpower, infrastructure and facilities in the primary health care were less utilized.
Kata Kunci : Layanan Kesehatan,Rawat Inap Puskesmas, Utilization, Primary Health Care, In-patient treatment, Indragiri Hulu