Laporkan Masalah

Perilaku karyawan membuang limbah klinis di Rumah Sakit Daerah Panembahan Senopati Kabupaten Bantul

SUMIATI, Dr. Doeljachman Mh., SKM.,M.Sc

2005 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Kerja

Latar Belakang: Keberadaan limbah klinis Rumah Sakit Daerah Panembahan Senopati sebagai sisa dari adanya input, process dan out put di rumah sakit, termasuk golongan limbah bahan berbahaya dan beracun atau B3, yang dapat menimbulkan kerugian bagi pasien, karyawan, pengunjung, masyarakat sekitar dan pihak pengelola rumah sakit. Limbah klinis akan berada pada tempat yang aman atau tidak, ada kaitannya dengan perilaku karyawan membuang limbah klinis. Sesuai teori Green dan Kreuter (2000), perilaku karyawan membuang limbah klinis dibentuk ole h faktor umur, pendidikan, masa kerja, pengetahuan, sikap, ketersediaan fasilitas pembuangan limbah klinis, ketersediaan sarana memperoleh informasi limbah klinis, kebijakan rumah sakit berkaitan limbah klinis dan motivasi yang diperoleh karyawan membuang limbah klinis. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan umur, pendidikan, masa kerja, pengetahuan, sikap, ketersediaan fasilitas pembuangan limbah klinis, ketersediaan sarana memperoleh informasi limbah klinis, kebijakan rumah sakit berkaitan limbah klinis dan motivasi yang diperoleh karyawan dengan perilaku karyawan membuang limbah klinis. Cara Penelitian: Penelitian dilakukan secara observasional dengan rancangan cross sectional. Populasi sekaligus sebagai sampel adalah karyawan rumah sakit yang dalam pekerjaannya berpotensi menghasilkan limbah klinis, berjumlah 153 orang. Alat yang digunakan untuk pengambilan data adalah kuesioner, check list, panduan wawancara dan pengamatan langsung oleh peneliti.Variabel bebas adalah umur, pendidikan, masa kerja, pengetahuan, sikap, ketersediaan fasilitas pembuangan limbah klinis, ketersediaan sarana memperoleh informasi limbah klinis, kebijakan rumah sakit berkaitan limbah klinis, dan motivasi yang diperoleh karyawan, sedang variabel terikat adalah perilaku karyawan membuang limbah klinis. Analisis data menggunakan uji regresi logistik ganda. Hasil Penelitian: Hasil analisis regresi logistik ganda dari tujuh variabel yang dimasukkan model, ada empat variabel yang berhubungan dengan perilaku, dan dari nilai Exp(B) keempat variabel diperoleh bahwa ketersediaan fasilitas pembuangan limbah klinis mempunyai hubungan paling kuat dengan perilaku karyawan membuang limbah klinis (?<0,05 OR = 5,042 dan CI 95% = 2,205-11,531). Kesimpulan: Ketersediaan fasilitas pembuangan limbah klinis merupakan variabel yang paling kuat hubungannya dengan perilaku karyawan membuang limbah klinis. Saran yang diberikan adalah ketersediaan fasilitas pembuangan limbah klinis dijaga dan diatur, seperti seragam bentuk dan warna tempat pembuanga nnya, dilapisi kantong pelapis berwarna sesuai jenis limbah sejak dari ruang penghasil, tempat pengumpulan sementara, pengangkutan sampai tempat pembuangan akhir, dan pengawasan rutin setiap hari ke ruang penghasil oleh petugas sanitasi.

Background: Clinical waste at Panembahan Senopati Hospital as a consequence of hospital’s input, process and output is to toxic and hazardous type of waste which may be harmful to patients, staff, visitor, surrounding community and bring disadvantages to the hospital management. Whether clinical waste is put in a secure place or not is related to staff’s behavior disposing clinical waste. According to Green & Kreuter (2000), staff’s behavior disposing clinical waste is affected by factors of age, education, length of work, knowledge, attitude, availability of clinical waste disposal facilities, access to clinical waste information, hospital’s policy on clinical waste and staff’s motivation disposing clinical waste. Objectives: To identify the relationship between age, education, length of work, knowledge, attitude, availability of clinical waste disposal facilities, access to clinical waste information, hospital’s policy on clinical waste and staff’s motivation and behavior disposing clinical waste. Methods: This was an observational study which used a cross sectional design. Population as well as samples of the study were as many as 153 staff of hospital whose works were potential of producing clinical waste. Data were collected through questionnaires, check lis t, inteview guide and direct observation. Independent variables consisted of age, education, length of work, knowledge, attitude, availability of clinical waste disposal facilities, access to clinical waste information, hospital’s policy on clinical waste and staff’s motivation, whereas dependent variable was staff’s behavior disposing clinical waste. Data analysis used double logistic regression test. Results: Result of double logistic regression analysis showed that there were four variables related to behavior and Exp (B) value of the four variables indicated that availability of clinical waste disposal facilities had the strongest relationship with staff’s behavior disposing clinical waste (?<0,05 OR=5.042 and CI 95%=2.205- 11.531). Conclusion: Availability of clinical waste disposal facilities was variable the strongest relationship with staff’s behavior disposing clinical waste. It was suggested that clinical waste disposal facilities should always be kept available and their shapes and colour should be made uniform, covered with coloured layers according to types of waste from their producing rooms, temporary collecting place, transport to final disposal place and daily routine monitoring of producing rooms by sanitation staff.

Kata Kunci : Kesehatan Lingkungan,Perilaku Karyawan,Limbah Klinis

  1. S2-PAS-2005-Sumiati-Abstract.pdf  
  2. S2-PAS-2005-Sumiati-Bibliography.pdf  
  3. S2-PAS-2005-Sumiati-TableofContent.pdf  
  4. S2-PAS-2005-Sumiati-Title.pdf