Hubungan kinerja Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan frekuensi kecelakaan kerja sektor industri pengolahan di Kota Yogyakarta tahun 2003

IRAWAN, Bambang, Prof.Dr.dr. Adi Heru Sutomo, M.Sc

2005 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Kerja

Salah satu masalah timbul di tempat kerja adalah kecelakaan kerja atau hal-hal yang berhubungan dengan keselamatan kerja. Kecelakaan adalah kejadian yang tidak diharapkan yang akan membawa akibat merugikan perusahaan, tenaga kerja, pemerintah dan masyarakat antara lain cacat, hilang atau berkurangnya tenaga terampil, modal yang tertanam dan lain-lain. Upaya untuk mengendalikan potensi bahaya supaya tidak terjadi kecelakaan salah satunya adalah perlu dibentuk suatu organisasi sebagai wadah pelaksana untuk membina keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan yaitu P2K3. Kita menaruh harapan besar terhadap P2K3 untuk dapat mencegah atau mengurangi kecelakaan. Fakta menunjukkan bahwa harapan besar tersebut belum dapat memberikan sumbangan yang berarti, sehingga perlu ditingkatkan kinerja P2K3 di tempat kerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penurunan frekuensi kecelakaan kerja akibat ditingkatkannya kinerja P2K3 pada perusahaan sektor industri pengolahan di Kota Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan desain deskriptif korelatif atau cross sectional. Populasi penelitian adalah 153 perusahaan dengan subyek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 10 perusahaan. Kriteria inklusi tersebut yaitu perusahaan harus mempunyai tenaga kerja 50 orang atau lebih. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah frekuensi kecelakaan kerja yang diukur menggunakan format Jamsostek laporan kecelakaan KK2, KK3 dan KK4. Variabel bebas adalah kinerja P2K3 diukur menggunakan angket. Korelasi antar variabel dihitung berdasarkan data yang diperoleh menggunakan statistik SPSS for Windows. Hasil analisis korelasi product moment antara kinerja P2K3 (x) dengan frekuensi kecelakaan kerja (y) sebesar –0,831 dengan p (sig) < 0,05 artinya kinerja P2K3 berkorelasi negatif secara signifikan dengan frekuensi kecelakaan kerja artinya semakin tinggi kinerja P2K3 semakin rendah frekuensi kecelakaan kerja.

One of problems may emerge in work place is work accident or any circumtaces relates to job safety. Accident is an enecpected event that brings about loss to company, labor, governmenr and society such as physical defect, lost or decrease of skilled – labor as well as invested capital. One effort to control potential danger in order the accident doesn’t take place is to establish an organization to build company’s job safety and health namely P2K3. We put great hope on P2K3 to avoid or decrease accident. The fact reveals that the hope has not given any significant contribution yet, so that is necessary to increase P2K3 performance in work place. The purpose of research is to find out the decrease of work accident frequency by the improved of P2K3 performance at processing industry sector company in Yogyakarta. The research is a research survey with correlative descriptive design or cross sectional. The research population are 153 companies with number of subject which meet the demand of inclusion criterias are 10 companies. This inclusion criteria is a company that has 50 labors or more. Dependence variable of research is work accident frequency which measured by Jamsostek format of accident report KK2, KK3, and KK4. The independence variable is P2K3 performance measured by questionnaire. Intervariable correlation is measured on the data calculated by SPSS for Windows Statistic. The analysis result of product moment correlation between P2K3 performance (x) compared to work accident frequency (y) is – 0,799 with p (sig) < 0,05, that means P2K3 performance has significant negative correlation with work accident frequency, thus it means the higher P2K3 performance, the lower work accident frequency

Kata Kunci : Kesehatan Kerja,Kecelakaan Kerja,Kinerja Panitia K3