Pemanfaatan pasir pantai sebagai bagian agregat halus pada beton kedap air : Suatu Studi Pasir Pantai Ketawang Purworejo Jawa Tengah

NUSANTO, C. Aji, Ir. Kardiyono Tjokrodimuljo, ME

2005 | Tesis | S2 Teknik Sipil

Sampai saat ini keberadaan pasir Pantai Ketawang, Purworejo Jawa Tengah yang melimpah belum diimbangi dengan pemanfaatan yang optimal khususnya dalam bidang konstruksi. Secara teknik kemungkinan pasir pantai dapat digunakan sebagai agregat halus dalam pembuatan beton. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti sifat-sifat pasir Pantai Ketawang dan beton kedap air dengan pasir pantai tersebut sebagai bagian agregat halusnya. Dalam penelitian ini digunakan semen Portland Pozolan, pasir Pantai Ketawang, pasir Sungai Progo dan batu pecah asal Clereng. Faktor air-semen (fas) ditetapkan sebesar 0,45; 0,50 dan 0,55 dan berat semen per m3 beton sebesar 380 kg, 410 kg dan 440 kg, sehingga keseluruhan terdapat 9 variasi adukan. Karakteristik pasir Pantai Ketawang meliputi berat jenis sebesar 3,113; kandungan lumpur 0,35%; gradasi pasir halus; modulus halus butir (mhb) 1,4; kandungan garam 0,0887% dan kadar ion khlorida 298,847 ppm. Proporsi agregat campuran untuk beton kedap air dengan pasir pantai (DPP) adalah 10% pasir pantai : 30% pasir sungai : 15% batu pecah 5 - 10 mm : 45% batu pecah 10 - 20 mm, sedangkan untuk tanpa pasir pantai (TPP) adalah 40% pasir sungai : 15% batu pecah 5 - 10 mm : 45% batu pecah 10 - 20 mm, dengan mhb masing-masing sebesar 5,03 dan 5,18. Nilai slam adukan beton DPP lebih rendah daripada TPP. Berat jenis kedua macam beton (DPP dan TPP) tergolong beton normal. Kandungan butir halus beton DPP lebih besar daripada TPP, dan semua beton yang diteliti memenuhi syarat kandungan butir halus minimal. Berdasarkan jumlah ion khloridanya, beton DPP sesuai untuk semua jenis struktur, kecuali untuk struktur beton prategang. Kuat tekan beton DPP sedikit lebih tinggi daripada TPP. Modulus elastisitas beton DPP dan TPP sama dengan modulus elastisitas beton normal. Semua beton yang diteliti memenuhi syarat beton kedap air normal. Beton kedap air agresif sedang yang terbaik tercapai pada beton DPP fas 0,50 dengan jumlah pasta antara 580 kg/m3 – 670 kg/m3, sedangkan beton kedap air agresif kuat pada beton DPP fas 0,45 dengan jumlah pasta kurang dari 580 kg/m3. Hasil penelitian ini menunjukkan beton DPP lebih kedap air daripada TPP.

It is certainly true that the seashore of Ketawang, Purworejo, Central Java which has full of sand is imbalance with the optimum utilization, particularly in construction section. Technically, there is a possibility for sand as fine aggregate to be used in making concrete. The aim of this research is to find out the characteristics of the sand which is taken from the seashore of Ketawang as well as the watertight concrete with seashore sand as part of its fine aggregate. This research used material consist of Portland pozzolan cement, sand of Ketawang seashore, sand of Progo river and crushed stone from Clereng. The concrete mix is designed with water cement ratio (w/c), viz. 0,45; 0,50; 0,55 and cement content per meter cubic concrete, viz. 380 kg; 410 kg; 440 kg;. Therefore, there are nine variations of concrete mix. The characteristics of seashore sand include the specific gravity of 3,113; 0,35% of mud content; fine sand grading; 1,4 of fineness modulus (mhb); 0,0887% of salt content and 298,847 ppm of chloride ion content. The proportion of mixed aggregate for watertight concrete with seashore sand (DPP) is 10% of seashore sand : 30% river sand : 15% of crushed stone of 5-10 mm diameter: 45% of crushed stone of 10-20 mm diameter, otherwise for without seashore sand (TPP) is 40% of river sand : 15% of crushed stone of 5-10 mm diameter : 45% of crushed stone of 10-20 mm diameter, with mhb are 5,03 and 5,18 respectively. The slump of DPP is lower than TPP. The specific gravity of both DPP and TPP regarded as normal concrete. Fine particles content of DPP is larger than TPP, and all concretes have been complying with the minimal fine particles content. Based on the chloride ion content, DPP is applicable for all kinds of structure, except for the prestress concrete. The strength of DPP is a bit higher than TPP. The modulus of elasticity of both kinds of concrete is regarded as normal concrete. All concretes have been complying with the standard of watertight concrete for normal water. The best watertight concrete for medium aggressive water is reached at DPP with w/c of 0,50 and paste content between 580 kg/m3 – 670 kg/m3, while watertight concrete for strong aggressive water is reached at DPP with w/c 0,45 and paste content less than 580 kg/m3. The result of this research pointed to DPP is more permeable than TPP.

Kata Kunci : Beton Kedap Air,Pasir Pantai,Kadar Garam, seashore sand, salt content, fine particles content, watertight concrete