Laporkan Masalah

Metafora dalam tradisi Tutu' Ukut Raran Bahasa Lamaholot

KERANS, Hendrikus Lawe, Prof.Dr. I Dewa Putu Wijana, SU.,MA

2005 | Tesis | S2 Linguistik

Tradisi Tutu’ Ukut Raran merupakan sebuah tradisi penceritaan sejarah dalam masyarakat Lamoholot (Flores Timur dan Lembata, NTT) dengan medium bahasa Lamaholot. Ciri khas penceritaan ini adalah digunakan pola bahasa yang berpasangan (paralelisme) dalam bentuk puisi lisan. Dalam bentuk khas ini, hadir berbagai macam metafora di dalamnya. Berdasarkan penelitian lapangan, dengan merekam secara langsung narasi ukut raran dari dua penutur yang handal di desa Lamatou dan Lewotala, Flores Timur, NTT, lalu didukung dengan data-data etnografi yang diambil langsung di lapangan dan tulisan-tulisan referensi yang telah ada, tesis dengan judul Metafora dalam Tradisi Tutu’ Ukut Raran dalam Bahasa Lamaholot ini coba memaparkan ciri, ragam dan makna-makna yang ada dalam metafora ini. Penelitian metafora selalu berdasarkan tiga elemen utama yang ada di dalamnya, yakni pembanding (vehicle), pebanding (tenor) dan persamaan antara pembanding dan pebanding (ground). Dari analisis ketiga elemen ini akan ditemukan makna yang terkandung dalam sebuah metafora. Penciptaan metafora sangat dipengaruhi oleh ekosistem tempat manusia berada dan berinteraksi. Berdasarkan kategori dan organisme ekosistem yang digunakan dalam metafora dapat ditemukan macam-macam metafora. Penelitian ini, menunjukkan bahwa metafora dalam tradisi tutu’ ukut raran bahasa Lamaholot mencakup semua kategori organisme dalam ekosistem, yakni manusia, hewan, tumbuhan, benda-benda mati, bumi dan permukaannya, zat-zat, yang bertenaga, benda-benda angkasa (kosmos) dan hal-hal abstrak. Salah satu ciri yang menentukan kekhasan metafora sebagai sebuah komunikasi etnografi adalah medan semantis dari metafora yang digunakan. Latar belakang penggunaan sebuah metafora dalam sebuah masyarakat di tengah sebuah kebudayaan sangat berbeda dengan masyarakat dari kebudayaan yang lain. Dari makna yang diwadahi dalam pelbagai pembanding, metafora yang ada dalam tradisi tutu’ ukut raran memiliki pengalaman budaya dan fisik sebagai medan semantisnya. Dalam hubungan dengan pola bahasa yang berpasangan (paralelisme) metafora dalam tradisi ini, memiilki bentuk khusus. Metafora yang ada selalu memiliki pasangannya yang bisa berbentuk metafora dan bisa juga non-metafora. Adapun dalam kaitan dengan metafora sebagai refleksi atas konsep pikiran sebuah masyarakat, metafora dalam tradisi tutu’ ukut raran bahasa Lamolohot memberikan gambaran tersendiri akan konsep pikiran masyarakat Lamaholot tentang Wujud Tertinggi, alam, hidup dan benda-benda budaya.

Tutu' Ukut Raran is a tradition of narrating history in Lamaholot Language in the society of Lamoholot ( East Flores and East Lembata, Nusa Tenggara Timur). The feature of this narration is using the dyadic language (speaking in pairs) in the form of oral poem. By this feature, it has contained assorted metaphors. Based on a field research, which the narrations of ukut raran were recorded directly from two reliable narrators in countryside of Lamatou and Lewotala, East Flores, NTT, and supported with the data of ethnography taken in field, and articles and books of reference, this thesis - entitled Metaphor in Tradition of Tutu' Ukut Raran of Lamaholot Language shows the features, styles, and meanings of these metaphors. The study of metaphor is always based on three main elements, namely vehicle, tenor, and ground. The meaning implied in a metaphor will be found by analyzing these elements. The creation of metaphor is very influenced by ecosystem - the community where human being to be and have interactions. Based on organism of ecosystem and its categories used in metaphors, variety of metaphor could be determined. This research find out that metaphor in The Tradition of Tutu' Ukut Raran of Lamaholot Language contains all categories of organism in ecosystem, such as human being, animal, plant, object, earth and its surface, substances, energetic, cosmic, and abstract concept. One of the point of determining metaphor as an ethnography of communication is semantic field of using metaphor. The background of using a metaphor in a society having his own culture is very different from each others. From the meaning existed in vehicles, metaphors in Tradition of Tutu' Ukut Raran contain the cultural experience and physical as its semantic field. Regarding to dyadic language, metaphors in this tradition have special features. Each metaphor has a pair which could be in the form of metaphor and also non metaphor. In connection to the metaphor as a reflection of society’s concept of metaphor in Tradition of Tutu' Ukut Raran Lamolohot Language describes some pictures of Lamaholot people’s concept of God, World, Live and Cultural Object

Kata Kunci : Linguistik,Komunikasi Etnografi,Metafora,Bahasa Lamaholot, Metaphor, Lamaholot, Ukut Raran


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.