Geisha dalam novel Yukiguni karya Kawabata Yasunari :: Sebuah pendekatan Mimesis
DESRIANI, Prof.Dr. Imran T. Abdullah
2005 | Tesis | S2 SastraPenelitian berjudul “Geisha dalam Novel Yukiguni: Suatu Pendekatan Mimesis†ini bertujuan mendeskripsikan peniruan yang dilakukan oleh pengarangnya (Kawabata) mengenai kehidupan geisha yang ada dalam kehidupan nyata masyarakat Jepang ke dalam sebuah karya fiksi. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan mendeskripsikan makna keberadaan geisha di dalam novel Yukiguni. Dengan menggunakan pendekatan mimesis, penelitian ini mendeskripsikan peniruan yang dilakukan pengarang mengenai kehidupan geisha yang ada dalam kehidupan nyata masyarakat Jepang ke dalam sebuah karya fiksi. Dalam pendekatan mimesis, karya fiksi tidak hanya semata-mata meniru, mencerminkan, atau merepresentasikan alam nyata, melainkan juga memiliki kreasi dengan nilai estetis. Seperti peniruan yang dilakukan oleh Kawabata dalam novel Yukiguni mengenai peniruan kehidupan geisha yang ada dalam kehidupan nyata masyarakat Jepang. Peniruan tersebut meliputi hubungan geisha dengan tamu langganan, geisha dengan induk semang (mama-san), dan geisha dengan istri pelanggan sebagai deskripsi kehidupan sosial—budaya geisha dalam novel Yukiguni. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan analisis semiotik yang digunakan untuk mendeskripsikan makna keberadaan geisha di dalam novel Yukiguni. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam novel Yukiguni kehidupan geisha dideskripsikan melalui keberadaan latar novel, termasuk keberadaan latar ruang dan latar waktu. Keberadaan latar ruang dan latar waktu yang dideskripsikan oleh pengarang dalam novel Yukiguni merupakan deskripsi perbedaan musim yang terjadi di Jepang. Selanjutnya, penelitian ini juga mendeskripsikan hubungan-hubungan yang terjadi dalam kehidupan geisha yang meliputi hubungan geisha dengan tamu langganan, geisha dengan induk semang (mama-san), dan geisha dengan istri pelanggan. Selain itu, sebagai sebuah kreasi terhadap peniruan alam, Yukiguni menunjukkan pemaknaan terhadap perbedaan keberadaan geisha di daerah pegunungan dengan geisha di daerah perkotaan. Sebagai sebuah kreasi terhadap peniruan kehidupan nyata oleh pengarang melalui pendekatan mimesis yang dilakukan dalam novel Yukiguni, diperoleh sebuah deskripsi hubungan yang terjadi di antara tokoh geisha dengan tamu langganan, geisha dengan induk semang (mama-san), dan geisha dengan istri pelanggan. Deskripsi hubungan tersebut merupakan sebuah peniruan yang dilakukan oleh pengarang terhadap kehidupan nyata geisha dalam masyarakat Jepang. Selain itu, melalui pembacaan semiotik, deskripsi hubungan tersebut memiliki makna tentang keberadaan geisha dalam kehidupan masyarakat Jepang sebagai suatu kreasi dalam karya fiksi (Yukiguni) karena karya fiksi merupakan cerminan atau peniruan terhadap kehidupan nyata yang dibangun oleh pengarangnya sebagai sebuah dunia dalam kata.
The research entitled “Geisha of Yukiguni Novel: A Mimetic Approach†is aimed to described imitation which conducted by the author (Kawabata) about geisha in real life of Japan society into a fiction. Besides, the research is also aimed to described significance of geisha life in the novel of Yukiguni. By using mimetic approach, the research described imitation which conducted by the author about geisha in real life of Japan society into a fiction. In the mimetic approach, a fiction not only solely imitating, expressing or representing nature, but also have creation with aesthetic value. As the imitation which conducted by Kawabata in Yukiguni about the imitation of geisha in real life of Japan society. The imitation including the relation of geisha with the client, the relation of geisha with the master (mama-san), and the relation of geisha with the client’s wife as a social—cultural life description about geisha’s life in the novel of Yukiguni novel. In addition, the research is also using semiotic analysis to described significance of geisha’s existence in the novel of Yukiguni. The result of research pointed out that the geisha’s life in the novel of Yukiguni described through the novel’s setting existence, including space setting and time setting. The existence of space setting and time setting that described by the author in the novel of Yukiguni is a description about the season’s difference in Japan. Hereinafter, the research described the relations in geisha’s life including the relation of geisha with the client, the relation of geisha with the master (mama-san), and the relation of geisha with the client’s wife. In addition, as a creation of nature, the novel of Yukiguni has shown the significance about the geisha’s difference who lived in the mountain and the cities. As a creation of real life imitation by the author through the mimetic approach in the novel of Yukiguni has shown the relations description about the relation of geisha with the client, the relation of geisha with the master (mamasan), and the relation of geisha with the client’s wife. The description of relation is an imitation which conducted by the author about geisha’s real life of Japan society. In addition, through the semiotic reading, the description of relation has shown the significance of geisha’s existence in real life of Japan society as a creation into a fiction (Yukiguni), as a result of expression or imitation of real life into a fiction who built by the author as a world in words.
Kata Kunci : Sastra Jepang,Novel Kawabata,Geisha,Mimesis, geisha, mimetic, creation