Diskriminasi terhadap agama minoritas :: Studi terhadap eksistensi komunitas Tolotang di Amparita Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidenreng Rappang Sulawesi Selatan
HASSE J, Dr. Irwan Abdullah
2004 | Tesis | S2 Ilmu Perbandingan AgamaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui seputar eksistensi dan diskriminasidiskriminasi yang dialami oleh komunitas Tolotang di Amparita. Hipotesis yang diajukan adalah: (1) Ada faktor internal dan eksternal yang mendukung eksistensi komunitas Tolotang sehingga masih bisa eksis sampai sekarang meskipun berhadapan dengan komunitas mayoritas. (2) Terdapat berbagai macam bentuk diskriminasi yang dialami oleh Tolotang yang berasal dari masyarakat maupun pemerintah. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dan sebagai objek penelitian adalah komunitas Tolotang sebagai penganut ajaran Tolotang yang berdomisili di Amparita dan beberapa tempat lain dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa eksistensi komunitas Tolotang yang hingga kini terus mengalami pertumbuhan kuantitas tidak lepas dari strategi yang diterapkan oleh Tolotang untuk tetap bertahan. Strategi tersebut berbentuk keterbukaan dengan pihak-pihak luar namun tetap pada kerangka ajaran Tolotang, penguatan pemahaman terhadap ajaran, regenerasi kepemimpinan dan pengikut melalui pengajaran secara oral, menghindari kawin campur serta berafiliasi ke dalam salah satu agama yang telah diakui di Indonesia. Namun demikian, eksistensi komunitas Tolotang tidak pernah lepas dari berbagai bentuk diskriminasi. Diskriminasi yang dialami oleh Tolotang datang dari dua arah. Pertama dari masyarakat yang berupa anggapanangapan yang mencela mereka, dan kedua adalah format diskriminasi yang dihadirkan oleh pemerintah melalui berbagai macam regulasi yang membatasi ruang gerak Tolotang dalam mengembangkan ajaran-ajarannya.
This research aims to inquire about the existence of the Tolotang community and discrimination that is experienced by Tolotang in Amparita. There are two hypotheses proposed: (1) There are some factors that supporting the existence of Tolotang community even though Tolotang people live as a minority in their community. (2) There are also some discrimination experienced by the Tolotang which come not only from society but also from the government. This research is a field research which uses the qualitative approach. The object of research is followers of the Tolotang religion who live in Amparita and other places in Sidenreng Rappang regency. The research finds that the Tolotang people do a number of things to survive and develop until now. As strategies, the Tolotang cooperate with the outside community which is stable in the frame of Tolotang teaching, understand the Tolotang teaching, leadership and follower regeneration, avoid interfaith marriage, and affiliate with one of the recognized religions in Indonesia. However, the existence of To lotang is not free from the kind of discriminations that come from society and government. The first discrimination is stigma that marginalizes Tolotang followers. It is from society that does not agree with Tolotang existence. The second is from Indonesia government through government policies that limit Tolotang followers in improving and practicing their teachings.
Kata Kunci : Diskriminasi Agama, Komunitas Tolotang, Agama dan Negara, Tolotang, Religious Discrimination, Religious Minority, Inter-religious Relation, Religion and State.