Pemakaian Slang di antara Kaum Jayus dalam situs-situs Kejayusan di Internet :: Sebuah studi kasus
LESTARI, Felicitas Wiji, Prof.Dr. I Dewa Putu Wijana, SU.,MA
2005 | Tesis | S2 LinguistikDari sudut pandang sosiolinguistik, secara umum penelitian ini bertujuan untuk untuk meneropong praktik berbahasa kaum muda perkotaan pada saat ini yang penuh dinamika khususnya ragam bahasa kaum muda yang disebut dengan slang Jayus. Sedangkan secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentukbentuk satuan lingual slang Jayus, proses pembentukan slang Jayus, relasi semantis antara bentuk dan makna slang Jayus dengan bentuk dan makna aslinya, dan fungsi slang Jayus dalam komunikasi. Penelitian ini bersifat deskriptif-sinkronis yang kontekstual. Data dalam penelitian ini berupa hasil tuturan tertulis yang diperoleh dengan metode simak, dan yang berupa tuturan lisan yang diperoleh dengan metode cakap. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan metode padan intralingual dan metode padan ekstralingual yang dikembangkan oleh Mahsun (2000). Selanjutnya, hasil analisis data disajikan secara deskriptif.. Berdasarkan analisis data diketahui bahwa bentuk-bentuk satuan lingual slang Jayus dapat dikategorikan menurut urutan hirarkis satuan gramatiknya dari bawah ke atas terdiri dari slang berbentuk kata, frasa dan kalimat. Berdasarkan ciri morfologisnya slang Jayus dibedakan menjadi dua yaitu slang yang berupa bentuk dasar yang menurut kategori katanya dapat dibedakan menjadi nomina, verba, adjektiva, pronominal dan kata tugas, dan bentuk turunan yang dapat dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu kata berafiks, kata majemuk, dan kata ulang yang terdiri dari tiga bentuk yaitu kata ulang penuh, ulang berubah bunyi, dan kata ulang berafiks. Berdasarkan ciri sintaksisnya slang yang berbentuk frasa dibedakan menjadi yaitu) frasa nominal, frasa verbal, dan frasa adjektival, sedangkan yang berbentuk kalimat dibedakan menjadi dua yaitu kalimat berklausa dan kalimat tak berklausa. Pembentukan slangnya sendiri dapat terjadi dengan (1) pembentukan tanpa perubahan, (2) penambahan suku kata, (3) pertukaran posisi huruf, bunyi dan suku kata, (4) pemendekan, (5) naturalisasi kata bahasa Inggris, (6) penggantian, dan (7) penciptaan bentuk baru yang belum ada sebelumnya. Relasi makna slang dengan bentuk asalnya dapat dibedakan menjadi (1) relasi makna sinonim, (2) relasi makna homonim, (3) relasi makna hiponim, dan (4) relasi makna polisemi, (5) relasi makna metofora dan (5) slang yang tak dapat diidentifikasi hubungan maknanya. Sedangkan berdasarkan fungsinya dalam komunikasi dibedakan menjadi fungsi (1) keakraban, (2) eufemisme, (3) kerahasiaan, (4) humor, (5) sindiran, (6) penyampaian perasaan, dan (7) prestise.
From a sociolinguistic point of view, this research has the general intention to observe language practice amongst urban youths at present, especially through the case study of Jayus slang which is used by the Jayus community. Specifically the intention of the research is to describe (1) the lingual units of Jayus slang, (2) the formation process of Jayus slang, (3) the semantic relation between Jayus slang and its original form, and (4) the function of slang in communication. A contextual descriptive-synchronic method is applied in this research. The major data for this research consists of written language of the Jayus community, taken from kejayusan websites on the internet. Therefore, the oral language data obtained during the research is used to support the major data. The data is analyzed by inter lingual and extra lingual identity method developed by Mahsun (2000). The data analysis of the research is established descriptively. The data analysis has shown that the grammatical units of Jayus slang can be categorized based on its bottom-up grammatical units hierarchy. Based on its morphological features, Jayus slang can be differentiated into the stem which can be classified into nouns, verbs, pronouns, adjectives, numerals and function words, and the derivational form which can be classified into compound words, reduplication and words with affixes. In syntactic level, the lingual units of Jayus slang can be found in its phrase form and sentence form. Its phrase form can be divided into noun phrase, verb phrase, and adjective phrase. Its sentence form can be divided into clause sentence and non-clause sentence. The research showed that the formation of Jayus slang can be done by (1) zero change, (2) addition or insertion syllables, (3) metathesis, (4) abbreviation, (5) naturalization of English words, (6) substitution, and (7) creating new words. There are five kinds of semantic relation between Jayus slang and its stem: synonyms, homonyms, polysemy, hyponyms, metaphors and idioms. In communications their functions are (1) establishing intimacy, (2) euphemizing taboo words, (3) keeping something a secret, (4) creating humor, (5) making allusions, (6) expressing feelings, and (7) showing prestige.
Kata Kunci : Sosiolinguistik,Slang Jayus,Komunikasi,Internet, Jayus Slang, Kejayusan Websites and Jayus Community.