Agama dan tingkah laku ekonomi Urang Banjar :: Studi atas pedagang Sekumpul Martapura Kalimantan Selatan
ALFISYAH, Dr. Irwan Abdullah
2005 | Tesis | S2 AntropologiKajian ini membahas tentang aktivitas perdagangan serta perkembangan ekonomi orang Banjar khususnya para pedagang muslim Sekumpul. Kajian ini bertujuan untuk melihat berbagai hal yang telah mendorong berkembangnya proses komersialisasi di kalangan pedagang Sekumpul sehingga mereka dapat mencapai keberhasilan dalam usaha perdagangan. Selain itu, kajian ini juga berupaya melihat proses-proses yang telah dijalani para pedagang Sekumpul dalam upaya mengembangkan tradisi dagang yang ada pada masyarakat Banjar sejak berabad-abad silam. Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian dilakukan di Sekumpul, Martapura, Kalimantan Selatan. Sebuah wilayah yang penduduknya mayoritas bermata pencaharian sebagai pedagang dan merupakan penganut Islam yang taat. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi partisipasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Sumber data dikumpulkan dari informan yang meliputi para pedagang muslim Sekumpul, perangkat desa dan tutuha kampung (sesepuh desa) setempat serta penduduk Sekumpul pada umumnya. Metode analisis data dalam penelitian ini menekankan analisis yang bersifat siklis dari tiga tahap yang terdapat dalam analisi ini, yaitu pengumpulan data, tampilan data dan verifikasi data. Kajian mengenai aktivitas ekonomi para pedagang muslim Sekumpul ini menunjukkan adanya pengaruh kebudayaan pesisir terhadap perkembangan ekonomi orang Banjar. Kebudayaan pesisir telah membawa para pedagang Sekumpul menjadi masyarakat kosmopolit yang memiliki orientasi keluar dan pasar serta dekat dengan tradisi perdagangan dan Islam. Kajian ini juga memperlihatkan pemahaman bahwa ada hubungan antara agama dan dagang. Agama telah mendorong terjadinya dinamisasi dalam kehidupan ekonomi pedagang Sekumpul. Keterlibatan para pedagang dalam berbagai kegiatan keagamaan seperti pengajian, ritual nisfu sya’ban, dan berbagai perayaan keagamaan lainnya telah menunjukkan kepada kita bahwa tampaknya para pedagang Sekumpul cenderung menafsirkan ideologi-ideologi keagamaan terutama dalam kaitannya dengan praktik-praktik ekonomi. Ajaran-ajaran seperti haji, shodakah, serta zuhud telah mendorong terjadinya akumulasi kekayaan dan telah melahirkan semangat kerja keras, hemat dan tekun. Meskipun bukan satu-satunya, agama telah menjadi faktor penyebab berkembangnya proses komersialisasi di kalangan pedagang Sekumpul dan telah membantu proses pencapaian keberhasilan perdagangan orang Sekumpul. Selain itu, cara-cara perdagangan yang telah diwariskan oleh para pedagang Banjar sejak berabad-abad silam juga telah membawa para pedagang Sekumpul pada suatu proses berdagang yang khas yang memberi keuntungan secara ekonomis dan politis.
This thesis explores the trade activities and the economical development of Banjarese, especially the muslim merchants of Sekumpul. This research aims to know the factors that contribute the development of commercialisation among Sekumpul merchants, so that they succeed in their trade. In addition, this research examines the processes done by Sekumpul merchants to develop the trade tradition of Banjarese for ages. The method used for this research is qualitative method. The research was done in Sekumpul, Martapura, South Borneo. Most people of this area are devout muslims whose occupation are trading. The data are collected by participation observation, in depth interview and documentation. The resources of data include informants, i-e muslim merchants, village administrators, tutuha kampung (village elderly, people who have traditional authority), and the ordinary people of Sekumpul. The collected data are analyzed using cyclical analysis, which consists of three phases; collecting data, exploring data and verifying data. This research, which concerns with the economical activities of the muslim merchants of Sekumpul, indicates the influence of coastal culture on economical development of Banjarese. Thes coastal culture lead them to the cosmopolite community which have the outward and market orientation. Both characteristics are closely related to the trade and Islam. Moreover, this research shows that there is relationship between religion and economic. Religion supports the dynamics of economical life of Sekumpul merchants. The involvement of Sekumpul merchants in many religious activities, such as pengajian (sermon), the ritual of nisfu sya’ban and other religious ceremonies, indicates that the Sekumpul merchants tend to relate religious teachings with economical interest. The Islamic teachings, like haji (pilgrimage), shodakoh (charity) and zuhud (ascetism) contribute to the accumulation of wealth and motivate the merchants to working hard, being thrifty and diligent. Religion has become one of the causative factors of the development of commercialisation processes among the Sekumpul merchants. Religion also indirectly supports them to gain success. Furthermore, specific trade methods inherited from Banjarese merchants benefit them economically and politically. However, Banjarese, merchants can not develop their trading activities to be more professional because of the strong dependence to the tuan guru and the lack of modern organization.
Kata Kunci : Masyarakat Martapura,Pedagang Sekumpul,Agama dan Tingkah Laku Ekonomi, religion; economical activities; merchant and urang Banjar.