Laporkan Masalah

Kadar testosteron dan kapasitas reproduksi mencit (Mus musculus L.) setelah diperlakukan dengan infus akar pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack.)

SUSAPTI, Peni, Drs. Suharno, SU

2005 | Tesis | S2 Biologi

Pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack.) banyak digunakan pria sebagai afrodisiak, tetapi penelitian mengenai pengaruhnya terhadap fisiologi reproduksi masih sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akibat perlakuan infus akar pasak bumi terhadap kadar hormon testosteron, kapasitas reproduksi, serta kelainan yang ditimbulkan. Tiga puluh ekor mencit jantan umur 2 bulan dibagi secara acak menjadi 5 kelompok. Infus dibuat dengan cara 16 g simplisia dididihkan dalam 100 ml akuades. Dosis yang digunakan yaitu: kontrol, placebo, 50%, 75%, dan 100%, diberikan peroral 1 ml pada mencit jantan. Setiap 6 hari dilakukan penimbangan berat badan. Setelah diperlakukan 34 hari, setiap kelompok perlakuan dibagi dua sub. Sub pertama (perkelompok 3 ekor), darah diambil melalui vena orbitalis sebanyak 1,0 ml, untuk uji kadar testosteron. Sub kelompok kedua dikawinkan dengan mencit betina dara umur 2 bulan, dengan rasio 1 jantan : 3 betina.. Kapasitas reproduksi yang diamati : indeks perkawinan, indeks kesuburan, indeks fertilitas jantan, dan kualitas spermatozoa. Pembedahan induk pada hari ke-18 kebuntingan untuk pemeriksaan fetus. Analisis statistik dilakukan dengan Analisis of Variance (ANOVA α = 0,05), uji DMRT dan regresi linier. Kadar testosteron meningkat (42,33-90,33) ng/dl walaupun tidak secara signifikan (P>0,05), sedangkan kapasitas reproduksi meningkat secara signifikan. Hubungan kadar testosteron berkorelasi nyata (p<0,05) terhadap indeks perkawinan. Pemberian infus akar pasak bumi pada mencit jantan dapat meningkatkan jumlah fetus total, fetus hidup, panjang dan berat fetus. Kesimpulannya akar pasak bumi dapat meningkatkan kadar testosteron dan kapasitas reproduksi.

The pasak bumi root (Eurycoma longifolia Jack.) was used for man as a aphrodisiac, but there was a few study related to reproductive physiology. The research was conducted to asses testosterone concentration, related to reproductive capacities on experimental mice. Thirty male mice of 2 months age were devided randomly into 5 groups. The pasak bumi (16 g) was boiled in 100 ml aquades. Dosing: control, placebo, 50%, 75% and 100%, were given orally. The body weight was recorded every 6 days. Periode of treated mice 34 days and devided into 2 sub groups. The first group, subjected to testosterone analysis which blood collected from vena orbitalis. The second subjected to mate with 3 virgin female. Observed parameter were including the index of mating, fecundity, male fertility, and sperm quality. Analysis of variance (ANOVA α = 0,05), Duncan Multiple Range Test (DMRT) and linier regression were used for statistical analysis. Testosterone level increase ( 42,33-90,33) ng/dl not significantly (P>0.05), reproductive capacities increase significantly. Especially increasing of testosterone level was significant correlation (p<0,05) to mating index. The pasak bumi indused number total foetus, number life foetus, length and weight foetus. It can be concluded that pasak bumi caused level of testosterone and reproductive capacities were increase.

Kata Kunci : Reproduksi Hewan,Kadar Hormon Testosteron,Akar Pasak Bumi, pasak bumi root infuse , testosterone, aphrodisiac, mice


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.