Laporkan Masalah

Kearifan lokal dan pelestarian lingkungan hidup di Kampung Naga Tasikmalaya

SUTARYA, Oyon, Prof.Dr. Sunyoto Usman

2005 | Tesis | S2 Ilmu Lingkungan

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) efektivitas kearifan lokal yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Naga dalam memelihara kelestarian lingkungan, (2) mengetahui tentang pengaruh aksesibilitas masyarakat luar Naga dan aktivitas Masyarakat Naga dalam pemanfaatan serta pendayagunaan sumber daya alam, (3) mengetahui usaha yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Naga terhadap pelestarian sumber daya alam di kawasan Kampung Naga. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, dengan menggunakan analisis kualitatif deskriptif. Penentuan sampel menggunakan teknik sampling bertingkat (Stratified Sampling), karena ada kelompok dan kelas yang dijadikan sampel seperti Kuncen dan stafnya, petani, pengrajin dan masyarakat biasa. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam terutama untuk responden kunci. Untuk mengetahui perilaku masyarakat Naga dalam hal pelaksanaan kearifan lokal dan pengelolaan lingkungan fisik seperti terhadap tanah, air dan keragaman hayati menggunakan teknik pengamatan. Untuk mendapatkan data sekunder menggunakan teknik dokumentasi, untuk fakta fisik melalui dokumen foto. Pengolahan data, pertama reduksi, yaitu memilih hal yang pokok dan penting sesuai dengan fokus penelitian. Kemudian mengelompokkan data sesuai dengan tujuan penelitian untuk memberi gambaran secara menyeluruh tentang Kearifan Lokal dan usaha pelestariannya. Data sejak awal dicari makna atau hubungan yang terjadi dan mencoba untuk disimpulkan. Kebenaran data dianalisis dengan cara triangulasi yaitu kebenaran data tertentu yang diperoleh dari sumber yang berhubungan dengan tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kearifan lokal masih efektif dalam pelestarian lingkungan. Efektivitas pelestarian ini berjalan karena kuatnya nilai yang dianut baik dalam bentuk religi, tabu dan pikukuh (ajaran yang bermakna). Ketiga unsur ini menjadi pandangan hidup bagi mereka. Dalam implementasi keseharian tidak terlepas dari unsur ini, termasuk mengelola lingkungan alam. Lingkungan alam bagi mereka merupakan tempat kehid upan dan sekaligus tempat menuju kematian, sehingga lingkungan alam tidak bisa terpisahkan dari kehidupan mereka. Kehidupan yang selamanya menyatu dengan alam, mereka menjadi paham benar tentang sifat alam baik fenomenanya, lingkungan fisik dan biotic, pemanfaatannya maupun upaya pelestariannya. Pengaruh aksesbilitas masyarakat luar terhadap Masyarakat Kampung Naga khususnya dalam pelestarian lingkungan yang dianggap mengganggu adalah panca usaha tani, dalam menghasilkan padi dianggap bagus namun ada pengaruh lain yaitu menurunnya kesuburan tanah dan boros penggunaan air. Aktivitas yang mereka lakukan dalam usaha pelestarian lingkungan alam, lebih ditujukan kepada pelestarian pemanfaatan untuk tempat tinggal, untuk mata pencaharian dan untuk kestabilan ekosistem kawasan Kampung Naga. Semua bentuk pengelolaan lingkungan alam yang mereka lakukan bukan atas pengetahuan yang mereka miliki, namun merupakan nilai yang sudah diwariskan oleh leluhur mereka bahwa alam itu harus dikelola berdasarkan kaidah-kaidah alam. Itulah yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Naga, bahwa mengelola lingkungan alam merupakan kegiatan moral yang kadang sulit dirasionalkan.

Objective of this research was to know effectiveness on local discernment that conducted by Kampung Naga’s people in maintaining environmental sustainability. Then, the second was to know about influence of accessibility for other people and activity of Naga’s people in using and empowering natural resource. In addition to know some efforts that conducted by Kampung Naga’s people in performing natural resource sustainability in this area. This research was solved by survey method. This analysis was solved by descriptive-qualitative. Sampling of respondent used Stratified Sampling method, because there were group and class in this sample such as Kuncen and the staff, farmer, craft-worker, and common people. Collecting data was performed by indepth interview especially for key respondents. To obtain behavior of Naga’s people in performing local discernment and physical environment management such land, watery, and biological sustainability using technique of planting. To obtain secondary data used the documentation. The first data management was the reduction, that was to choose basic, important matter suitable to research’s focus. Then, it was continued by grouping data suitable to objective of this research to present description thoroughly about local discernment and effort of the sustainability. Since beginning, data were searched on meaning or relationship what happened and tried to conclude. Validity of data were analyzed by using triangle way, that was validity of the given data from sources which related to the objective of this research. Result of this research concluded that local discernment was still effective in environmental sustainability. Effectiveness of this effectiveness run because there was strong value in religious, taboo, and pikukuh (meaningful word) forms. The three elements became life fundamental for them. In implementing daily activity was not far from these elements, including in managing natural resources. Natural resources for them is place for living and also one toward the death, so that natural resources could not be separated from their life. Everlasting life is unified to the nature, so that have good understanding to the phenomena, physical, biotic environment, the use or the sustainability. Influence accessibility for other people toward Kampung Naga’s people, especially in environmental sustainability which supposed having a disturbing term was the five farming effort, in which paddy was supposed to have good crop but there is bad effect on decreased of land fertility and waste the use of water. Their activity in performing natural environment sustainability was more directed to sustain use for their residence, basic income and ecosystem stability in area of Kampung Naga. All of these natural environmental management they carried out did not base on their own knowledge, but it was the heritage value from their ancestors that the nature should be manage based on natural notion. That was one that conducted by Kampung Naga’s people that managing natural environment is moral activity that being difficult to rationalize.

Kata Kunci : Pelestarian Lingkungan Hidup,Masyarakat Lokal,Budaya Tradisional Sunda,Local Wisdom, Environmental Sustainability


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.