Pertumbuhan dan hasil tanaman wijen diantara beberapa varietas tanaman nanas serta pengaruhnya terhadap sifat-sifat tanah mediteran Playen, Gunung Kidul, Yogyakarta
KUSUMAWARDANI, Wening, Dr.Ir. Djoko Prajitno, MSc
2005 | Tesis | S2 AgronomiPenelitian ini dilaksanakan mulai bulan April sampai dengan Juni 2004 di desa Logandeng, Playen Gunung Kidul Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap. 3 x 2 faktorial + 3 perlakuan tambahan dan diulang 3 kali. Analisis ragam untuk tanaman wijen menggunakan RAKL dengan 6 perlakuan, tanaman nanas 3 x 2 faktorial + 2 perlakuan tambahan dan sifat-sifat tanah menggunakan3 x 2 faktorial + 3 perlakuan tambahan. Faktor pertama, varietas nanas yaitu Varietas Queen Lokal Blitar (LB), Cayenne Subang (CS) dan Queen Hijau Bogor (QB). Faktor kedua, sistem pertanaman yaitu monokultur nanas (W0) dan tumpangsari nanas dan wijen dengan perbandingan populasi 50% : 50% ( W50). Perlakuan tambahan terdiri dari tumpangsari varietas Queen Lokal Blitar 75% : 25% wijen (W25%), tumpangsari varietas Queen Lokal Blitar 25% : 75% wijen (W75%), dan monokultur wijen (W100). Penelitian ini bertujuan untuk (1) mempelajari pengaruh beberapa varietas nanas terhadap pertumbuhan dan hasil wijen, (2) mengetahui proporsi dan varietas nanas dalam tumpangsari yang memberikan hasil wijen tertinggi serta (3) mempelajari perubahan sifat – sifat tanah dalam sistem tumpangsari wijen - nanas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan tanaman nanas di antara tanaman wijen dalam sistem tumpangsari wijen-nanas, ternyata secara umum tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan wijen, namun berpengaruh terhadap hasil wijen. Tumpangsari wijen dan nanas varietas Lokal Blitar dengan proporsi 75% nanas : 25% wijen memberikan hasil biji per tanaman tertinggi, tetapi yang memberikan hasil biji per hektar tertinggi adalah monokultur wijen. Tumpangsari wijen-nanas dengan proporsi 50% nanas : 50% wijen pada ketiga varietas nanas yang diteliti memberikan hasil yang lebih rendah dibanding dengan monokultur wijen. Dari ketiga varietas nanas yang diuji, varietas Cayenne Subang, hingga tahap ini, memiliki pertumbuhan vegetatif yang paling tinggi, dibandingkan dengan Lokal Blitar dan Queen Bogor. Tingkat pertumbuhan antara varietas Queen Bogor dan Queen Blitar tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Perlakuan beberapa varietas nanas dan sistem pertanaman berpengaruh baik terhadap peningkatan KPK tanah, volume pori drainase dan tanah menjadi lebih remah karena terjadi penurunan BV. Penyerapan N per petak oleh tanaman tertinggi pada tumpangsari wijen dan nanas varietas Cayenne Subang dengan populasi 75% nanas dan 25% wijen (LB75W25).
The research was conducted from April to June 2004 in Logandeng village, playen, Gunung Kidul, Yogyakarta. The design of the field experiment was 3 x 2 factorial + additional treatments arranged in randomly complete block. The first factor was pineapple varieties i.e. Lokal Queen of Blitar (LB), Green Queen of Bogor (QB) and Cayenne of Subang (CS)., while second factor was intercropping degree i.e. pineapple monoculture (W0) and 50% portion in intercropping system (W50%). The addional treatment consist of sesame monoculture (W100), intercropping with proportion Lokal Queen of Blitar 25% : 75% sesame (W75%) and intercropping with proportion Local Queen of Blitar 75% : 25% sesame (W25%). The objective of this research concerned to study (1) the effect of some pineapple varieties to the growth and the yield of sesame, (2) the best pineapple proportion in intercropping system which gave the highest yield of sesame and (3) soil characterstics change in sesame – pineapple intercropping system. The result of the research showed that existence of the sesame - pineapple intercropping generally did not give an effect to the growth of the sesame but it gave an effect to the yield of the sesame. The intercropping with proportion Local Queen of Blitar 75% : 25% sesame (LB75W25) gave the highest yield of each plant’s seed, but the sesame monoculture gave the higher yield of seed for each hectare. The sesame - pineapple intercropping with 50% portion of pineapple : 50% portion of sesame to the three observed varieties of pineapple gave lower yield of sesame compared to the sesame monoculture. Among the three pineapple varieties, Cayenne of Subang variety has the highest vegetatif growth. The sesame - pineapple intercropping gave good effect to the increasment of soil KPK, volume of drainage pore and the decreasement of BV that made the soil more crunchy. It also showed that the sesame - pineapple intercropping cause the highest N absorption in the proportion of the sesame in treatment of LB75W25.
Kata Kunci : Tanaman Wijen,Pertumbuhan dan Hasil,Tanaman Nanas, pineapple variety, sesame, intercroppig, growth and yield, soil characteristic.