Upaya pencegahan yang dilakukan pemegang Promissory Note (PROMES) terhadap non pembayaran dari pihak penerbit surat sanggup :: Studi kasus Bank Muamalat Indonesia di Jakarta Selatan
SULISTIANI, Indratik, Roedjiono, SH.,LL.M
2004 | Tesis | S2 Ilmu Hukum (Magister Kenotariatan)Penelitian mengenai Upaya Pencegahan Yang Dilakukan Pemegang Promissory Note (Promes) Terhadap Non Pembayaran Dari Pihak Penerbit Surat Sanggup ini merupakan penelitian hukum normatif, bertujuan mengetahui pelaksanaan penggunaan promes dalam praktek perbankan apa masih sesuai dengan KUHD serta untuk memberikan kemanfaatan bagi perbankan dan investor agar senantiasa hati-hati dalam melakukan perdagangan promes.Data yang dipergunakan adalah data sekunder dan data primer.Data sekunder diperoleh melalui kepustakaan dengan studi dokumen, sedangkan data primer diperoleh dari penelitian lapangan dengan mempergunakan pedoman wawancara.Bank Muamalat Indonesia (BMI) Kantor Pusat di Jakarta Selatan dipilih menjadi obyek penelitian dengan pertimbangan bahwa BMI tersebut pernah mengalami masalah berkaitan dengan promes.Narasumber dalam penelitian ini adalah corporate secretary BMI,pegawai Bank Indonesia Yogyakarta dan Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.Data sekunder dan data primer yang diperoleh dianalisa secara kualitatif normatif,selanjutnya disusun dalam laporan penelitian/tesis yang bersifat deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BMI dalam upaya menyelesaikan kasus promes yang menimpa perusahaannya menggunakan penyelesaian dengan mengajukan gugatan ke pengadilan,namun ternyata langkah tersebut kurang efektif hasilnya karena selain harus melewati prosedur peradilan yang berbelitbelit, memakan waktu yang lama,juga menghabiskan biaya yang besar.Sehingga berangkat dari hal-hal tersebut maka sebelum terjadi kasus non pembayaran dari penerbit diperlukan upaya pencegahan dengan membuat perjanjian yang dibuat dihadapan Notaris berupa perjanjian jual beli yang diikuti dengan pembuatan groose akta pengakuan hutang,mengingat keberadaan akta Notaris dianggap berguna sebagai alat bukti dan bisa digunakan oleh pemegang promes untuk melaksanakan eksekusi manakala terjadi non pembayaran.
The research into Preventive Measure Taken By Promissory Notes Holder Against Non-Payment From Promissory Notes Publisher is a juridical normative research aiming to investigate the implementation of promissory notes use in banking practices whether or not it is still in compliance with the KUHD (Commercial Code) and to give banking and investors advise that they should be alert in conducting promissory notes trade. It used secondary and primary data. The secondary data were obtained from the library by means of document study, while the primary data were obtained from the field using an interview guideline. The Bank Muamalat Indonesia of South Jakarta Headquarter was selected as the research object with regards it has experienced problems related to promissory notes. The resource persons were the corporate secretary of the BMI, Officers of Bank Indonesia Yogyakarta, and clerk of the District Court South Jakarta. The data were analysed quantitatively and normatively, and then presented in a descriptive research report (thesis). The research results show that the BMI, in its attempt to solve the promissory notes case experienced by the company, adopts a settlement by filing an accusation to the Court although this step is not effective due to complicated procedures in the court, making it time consuming as well as costly. Therefore, in anticipation for a case of non-payment from the publisher, some preventive measures are necessary, such as writing an agreement before a notary, i.e., a trade agreement followed with a groose of loan acknowledgement act, considering that a notary act will serve as evidence and can be used by the promissory notes holder in doing an execution when a nonpayment happens.
Kata Kunci : Hukum Perbankan, Perdagangan Promes, Perjanjian Jual Beli, Groose, Preventive measures, Promissory notes holder, Non-Payment Publisher.