Faktor-faktor yang berkaitan dengan kepuasan kerja karyawan tata usaha Politeknik Kesehatan Bengkulu
ROZI, Mohammad, dr. Mubasysyir Hasanbasri, MA
2005 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatar Belakang. Karyawan Tata Usaha di lembaga pendidikan merupakan staf pendukung yang utama dalam proses belajar mengajar. Jika mereka tidak memiliki kepuasan kerja, maka proses belajar mengajar secara keseluruhan akan terganggu. Sejauh ini tingkat absensi yang cukup tinggi, motivasi kerja yang rendah dan penempatan yang tidak sesuai dengan kompetensi masih merupakan masalah yang belum ditangani secara serius di Politeknik Kesehatan Bengkulu. Kondisi ini dapat membawa dampak terhadap kepuasan kerja pegawai yang tertib, yang lebih jauh mempengaruhi kinerja organisasi. Tujuan. Penelitian ini mendokumentasi kondisi-kondisi yang melatarbelakangi ketidakpuasan karyawan, dari sudut gaji dan kompetensi, motivasi pimpinan, kondisi kerja, maupun dukungan keluarga. Metode. Penelitian menggunakan rancangan studi kasus. Data dikumpulkan dari wawancara mendalam terhadap beberapa responden dan observasi langsung di Politeknik Kesehatan Bengkulu. Hasil. Faktor-faktor gaji, kompetensi, motivasi pimpinan, kondisi kerja, serta dukungan keluarga memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan kerja karyawan. Penempatan karyawan yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan menyebabkan pekerjaan tidak dapat diselesaikan tepat waktu. Yang paling utama dalam membuat ketidakpuasan kerja adalah ketidaktegasan pimpinan dalam memberikan sanksi atas karyawan yang melanggar disiplin kerja. Hal ini berdampak pada rasa keadilan karyawan yang bekerja dengan tertib. Kesimpulan. Disamping fakto r pencetus seperti gaji, kompetensi, kondisi kerja dan dukungan keluarga, kepemimpinan lembaga merupakan kunci ketidakpuasan karyawan.
Background. Administration staff in education institution is the main supporting staff for the learning process. If they do not have the feeling of job satisfaction, so the whole learning process will be distracted. Up to now, the absence level is quite high, motivation to work still low and the placement that was not suitable with the competence still becomes problems that is not handling seriously in Polytechnic of Health Bengkulu. This condition had a great impact toward the job satisfaction of staff who obeyed the rule and will influence the work performance of the organization. Objective. This research was documenting conditions that considered as a basic for staff job dissatisfaction, salary and competence, leader’s motivation, working condition, or family support. Method. This research used case study design. Data was gathered through in-depth interview toward some respondents and direct observation in the Polytechnic of Health Bengkulu. Result. Factors of salary, competence, leader’s motivation, job condition as well as family support had a significant relationship with staff job satisfaction. Staff placement that was not suitable with education background could caused the job could not be handled on time. The main thing that influenced the job dissatisfaction is leader inexplicitly in giving sanction to staff who breaks the rule of working. Conclusion. Besides initiator factor such as salary, competence, job condition and family support, as well as institution leadership are the keys of staff dissatisfaction.
Kata Kunci : Kepuasan kerja, karyawan, Poltekkes, job satisfaction, staff, Poltekkes